Minggu, 15 September 2013

Biografi Pulau Rote





PELANGI PULAU TERSELATAN INDONESIA
Tentu anda sebagai warga negara indonesia pernah mendengar tentang nama dari 4 pulau yang menjadi penjuru terluar di tanah air indonesia yaitu mulai dari barat ke timur,utara ke selatan.Dimulai dari titik terluar dibagian barat yaitu Sabang yang terletak di Banda Aceh,dan menuju ke ujung timur papua yaitu  Merauke yang merupakan bagian paling timur di indonesia, sedangkan di bagian utara terdapat pulau weh di bagian utara pulau kalimantan,dan terhampar jauh di bagian selatan tanah air,terdapat sebuah pilar terluar yaitu Pulau Rote. Sebagai warga negara yang baik, kita patut berbangga memiliki hamparan alam dan pulau-pulau yang indah yang tersebar di sepanjang nusantara. Bangga berarti kita merasa memiliki dan mengenal serta mempertahankan apa yang kita miliki. Namun sayangnya tidak semua warga negara yang mengaku bahwa ia orang Indonesia, mengenal Indonesia sepenuhna. Ambil contoh dari pengalaman pribadi saya ketika pertama kali saya sampai di Jakarta, banyak teman-teman kuliah saya yang bertanya: Dari mana asal kamu? saya selalu tersenyum dan menjawab"saya berasal dari Pulau Rote" Apa..? pulau Rote..? itu dimana..? dengan ekspresi bingung dan dahi berkerut serta mata yang melotot, begitulah ekspresi  mereka merespon ketika saya menjawab pertanyaan mereka. wow...saya sangat prihatin mengapa mahasiswa-mahasiswa ini begitu asingnya dengan nama pulau itu? padahalkan nama Rote sering dilantunkan dalam lirik lagu "dari Sabang sampai Merauke" dan itukan nama pulau terselatan di Indonesia. Dengn nada bercanda, saya mencoba menjelaskan kepada mereka kalau pulau Rote itu pulau "adalah pulau di selatan Indonesia yang jika terus-terusan tidak dikenal oleh kalian,maka sebentar lagi di rebut oleh Australia.:P (hehehehe.. just kidding). Kalimat inilah yang saya ucapkan untuk menjawab pertanyaan mereka sekaligus lampiasan kekecewaan saya terhadap teman-teman saya yang tadinya tidak mengenal pulau kelahiran saya ini.
       Cukup sekian sebuah cerita pengalaman yang saya alami. oke..saya harap kalian tidak sama dengan teman-teman saya yang tadi ya,, :)   Untuk kalian WNI yang ingin mengenal lebih jauh tentang pulau terselatan di tanah air kita, bacalah artikel ini.

PULAU TERSELATAN INDONESIA
Pulau Rote Terselatan di Indonesia
Terletak jauh dibagian selatan Indonesia dan berbatasan lautan dengan benua Austrlia, membuat pulau ini memiliki daya tarik tersendiri.Banyak sekali keunikan dari pulau Rote mulai dari adat istiadat,budaya,pola kehidupan masyarakat,bahasa,matapencarian,peralatan kehidupan,dan sebaginya.Pulau ini banyak menyimpan sejarah tersendiri yang masih melekat sampai sekarang,salah satunya adalah sejarah nama pulau Rote sendiri.
Menurut tuturan dari nenek moyang orang Rote dulu, bahwa nama “Rote”sebenarnya adalah nama orang. Hal ini bermula ketika pada masa penjajahan portugis,ada seorang misionaris asal portugis(sekarang Portugal) datang ke pulau ini dengan misi membuat peta serta ingin mengetahui nama pulau tersebut. Pada zaman itu nenek moyang pulau Rote banyak yang berprofesi sebagai nelayan. dan kisahnya; oleh karena kebingungan untuk mengetahui nama pulau tersebut,maka sang misionaris portugis tersebut bertanya kepada seorang nelayan yang dijumpainya tentang nama pulau tersebut dan kebetulan nama nelayan itu adalah “Rote”. Oleh karena bahasa sang misionaris kurang dipahami oleh nelayan tersebut,sehingga sang nelayan menyangka bahwa sang misionaris menanyakan namanya sehingga nelayan tersebut menjawab”ROTE”. Dari situlah awal mulanya nama pulau itu dicatat dalam peta dan dikenal dengan nama Rote,yang sebenarnya pulau ini memiliki nama aslinya tersendiri yang artinya “negeri damai”. Kisah kesalahan persepsi dari nelayan yang salah mengartikan pertanyaan sang misionaris Portugis tersebut tidak dikatahui secara pasti kejelasannya (kapan dan dimana) namun hal ini diperkuat dengan pendapat tua-tua adat Rote yang mengatakan bahwa "kemungkinan besar cerita itu benar karena pada zaman dulu nenek moyang pulau ini ada yang bernama Rote ".
         Dalam perkembangannya,nama pulau Rote mulai di salah artikan dalam penggunaannya. Pulau Rote memiliki banyak nama,Fox (1996:25-26) menyatakan,dalam dokumen portugis pada abad ke-16 dan ke-17 tercantum berbagai nama seperti “rotes”,”enda”.Sedangkan dalam peta Belanda,mula-mula pulau ini disebut “Rotthe”yanga kemudian oleh ahli peta di kutip secara salah menjadi “Rotto”. Pada abad ke-17 persatuan dagang hindia belanda dalam dokumen-dokumennya menggunakan nama “Rotti”dengan tiga ejaan yang berbeda,yaitu:”Roti”,”Rotty” dan “Rotij”.sebutan resmi ini terus berlangsung dan dipergunakan sampai pada abad ke-20 dan diubah menjadi “Roti”. Sedangkan dalam kehidupan masyarakat Pulau Rote,masyarakat memakai sebutan “Rote”,akan tetapi hal ini menimbulkan persoalan pula,karena huruf R dan L digunakan berganti-ganti di dalam 9 bahasa daerah yang terdapat di pulau Rote.Oleh karena itu ada juga masyarakat pulau Rote yang menyebut nama pulau ini “Lote”.Dalam dokumen resmi pemerintah yang berasal dari pulau ini menggunakan nama “Rote”,sedangkan sebagian besar dokumen-dokumen pemerintah pusat menggunakan nama“Roti”.Nama inilah yang digunakan dalam peta indonesia maupun dalam peta dunia saat ini.
Peta pulau Rote.

Apapun sebuatan masyarakat luar tentang nama pulau ini,tetap saja bagi masyarakar pulau ini,nama “Rote” adalah nama yang sudah mendarah daging dan merupakan nama yang sejati. Secara Yuridis formal,Rote ditetapkan sebagai sebuah kabupaten yang diberi nama kabupaten Rote Ndao berdasarkan Undang-undang nomor.9 tahun 2002,tentang pembentukan kabupaten Rote Ndao di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Sebelumnya kabupaten Rote Ndao merupakan wilayah dari kabupaten kupang.Rote Ndao merupakan 1 dari 349 kabupaten yang berada dalam wilayah kesatuan Negara republic Indonesia,dan merupakan kabupaten yang terdepan di bagian selatan Indonesia.kabupaten Rote Ndao memiliki luas wilayah 1.280,05 km.(2,7 % dari dari total luas NTT),serta memiliki jumlah penduduk 107.623 (BPS 2007).ibu kota kabupaten rote ndao adalah ba,a.
Secara Administratif,kabupaten Rote Ndao dibagi menjadi 10 wilayah kecamatan, dan terdiri dari 72 desa. Berikut nama-nama kecamatan di pulau Rote:
1) Kecamatan Pantai baru,ibu kotanya Olafuliha,a
2) Kecamatan Rote timur,ibu kotanya Papela
3) Kecamatan Rote tengah,ibu kotanya Tarmanu
4) Kecamatan Rote selatan, ibu kotanya Keka
5) Kecamatan Lobalain,ibu kotanya Ba,a
6) Kecamatan Rote Barat laut,ibu kotanya Busalangga
7) Kecamatan Rote Barat daya,ibu kotanya Batutua
8) Kecamatan Rote Barat,ibu kotanya Della
9) Kecamatan Ndao Nuse, ibu kotanya Ndao
10) Kecamatan Landu Leko, ibukotanya Suti Muri
       Selain itu,kabupaten Rote Ndao merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 96 pulau.dari 96 pulau ini 6 diantaranya dikatakan berpenghuni,sedangkan 90 diantaranya pulau-pulau kecil yang tidak berpenghuni.dan dari 96 pulau tersebut 79 diantaranya mempunyai nama,sedangkan 17 pulau belum memiliki nama. (BPS.2007) Kabupaten Rote Ndao beriklim kering yang dipengaruhi oleh angin Muson dengan musim hujan pendek,yang jatuhnya pada bulan Desember sampai dengan bulan April.hampir sebagian besar kabupaten Rote Ndao terdiri dari padang rumput,pohon lontar,pohon kusambing dan pohon pinus dan pohon gewang.
Berikut nama-nama pulau-pulau yang berpenghuni di pulau Rote beserta luas wilayahnya.
1) Pulau Rote dengan luas 97.854 Ha;
2) Pulau Usu dengan luas 1.940 Ha;
3) Pulau Nuse dengan luas 566 Ha;
4) Pulau Ndao dengan luas 863 Ha;
5) Pulau Landu dengan luas 643 Ha;
6) Pulau Do,o dengan luas 192 Ha;
7) Pulau Nusa manuk luas sekitar 100 Ha;



LOGO KABUPATEN ROTE NDAO
Keputusan BUPATI ROTE NDAO Nomor : 49 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Rote Ndao Nomor : 4 Tahun 2003 tentang Lambang Kabupaten Rote Ndao
Lambang daerah berbentuk perisai
Tata Warna Lambang Daerah :
• Dasar : Biru
• Tepi Perisai : Hitam
• Bintang Segi Lima : Kuning emas
• Padi : Orange
• Bunga Kapas : Putih
• Kelopak dan Batang Kapas : Hijau
• Pita Pengikat Padi dan Kapas : Merah / Putih
• Tulisan Rote Ndao : Hitam
• Rantai : Hitam
• Warna Dasar Rantai : Coklat
• Lukisan Ti’I Langga : Kuning
• Tulisan 2002 : Hitam
• Tulisan ITA ESA : Putih
Makna Tulisan :

  • Perisai : Melambangkan Pertahanan rakyat dalam membela kepentingan daerah, bangsa dan Negara
  • Bintang Sudut Lima : Melambangkan Kabupaten Rote Ndao tetap berlandaskan pada Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
  • Padi dan Kapas : Melambangkan bahwa Kabupaten Rote Ndao bertekat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat.
  • Padi 10 butir dan kapas 4 buah : Melambangkan tanggal 10 bulan 4 ( april ) terbentuknya Kabupaten Rote Ndao sebagai daerah Otonomi
  • Pita Warna Merah Putih pengikat tangkai padi dan kapasa yang bertuliskan “ Rote Ndao “ : Melambangkan bahwa dalam mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Rote Ndao berada dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Rantai yang berjumlah 19 : Melambangkan ikatan persatuan dan kesatuan yang kokoh dari 19 nusak dalam membangun Kabupaten Rote Ndao.
  • Lukisan Ti’I Langga sebagai alat dan nilai budaya : Melammbangkan Pemimpin dan kepemimpinan yang berfungsi sebagai pamong atau pelindung bagi masyarakat Rote Ndao menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan keimaman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • ITA ESA Tulisan “ ITA ESA “ atau Kita satu : Melambangkan masyarakat Rote Ndao satu dalam keberagaman dan selalu dijiwai dengan tekad dan semangat menunjang nilai persaudaraan, persatuan dan kesatuan.

Makna Warna Melambangkan sifat-sifat :
• Warna Kuning : Keagungan , Kebenaran, Kebesaran Jiwa dan semangat juang yang tinggi
• Warna Coklat : Kesedarhanaan melambangkan daratan yang potensial
• Warna Hijau : Kedamaian, kesuburan dan kesegaran
• Warna Merah : Keberanian
• Warna Putih : Kesucian yang bersih tanpa pamrih Warna Hitam : Keteguhan, kekekalan
• Warna Orange : Keadilan, ketulusan
• Warna Biru : Kekuatan, ketenangan melambangkan lautan yang potensial
“ITA ESA,KITA SATU MEMBANGUN ROTE NDAO”


         Berada pada 11 darajat garis katulistiwa dan merupakan pulau paling terselatan di Negara tercinta,membuat pulau Rote menjadi suatu pilar pertahanan bagi bangsa Indonesia dari keempat pulau terluar dari barat sampai ke timur dan selatan ke utara. Dan akhir-akhir ini kesadaran sebagai warga Negara yang baik akan keberadaan pulau-pulau terluar ini jarang di perhatikan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Jangankan memperhatikan,untuk mengetahui nama nya saja tidak banyak orang yang tahu,hal ini sungguh memalukan sekali apa lagi kita sebagai WNI setidak nya kita mengetahui sedikit mengenai Pulau-pulau kecil yang ada di Negara kita. Untuk itu, bagi anda yang ingin mengetahui seluk-beluk mengenai Pulau terselatan di Negara Kita,saya rasa buku ini adalah “jawaban nya”.         Selain anda telah mengenal mengenai asal-usul nama pulau Rote,pulau-pulau berpenghuni yang ada di pulau Rote serta Logo pulau Rote, Dalam buku ini juga saya akan menyajikan kepada anda mengenai aspek kehidupan masyarakat pulau terselatan Indonesia ini mulai dari berbagai aspek,yaitu : Bahasa, Religi atau keagamaan,Mata pencaharian,Peralatan Hidup atau teknologi,Adat istiadat atau hal-hal yang Tabuh,serta Tempat-tempat wisata sekaligus Hal-hal unik yang menjadi ciri khas dari Pulau Rote.

1.BAHASA.

Pulau Rote memang tidak terlalu besar,tetapi disini terdapat banyak sekali adat istiadat dan budaya yang sangat beragam termasuk bahasa. Berbicara mengenai bahasa atau alat komunikasi yang dipakai di pulau Rote,sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Rote mengenai bahasa yang dipakai nya yaitu”bahasa daerah Rote”namun,bahasa daerah Rote sendiri sangat beraneka ragam.setiap suku dan daerah dipulau Rote memiliki bahasa tersendiri,ada bahasa yang berbeda secara keseluruhan,ada yang hampir sama,dan adapula yang hanya berbeda dialeg atau logat.secara garis besar,dipulau Rote sendiri terdapat 9 ragam bahasa daerah seperti: bahasa daerah Thie,bahasa Dengka,bahasa Lole,bahasa Ba,a,bahasa Della,bahasa Pantai baru,bahasa Ndao,bahasa rote timur,dan bahasa Oenale. Secara keseluruhan bahasa daerah Rote tidak mengikuti pola dan tatanan seperti bahasa Indonesia, melainkan bahasa Rote memiliki kesamaan dengan pola dan tatanan bahasa menyerupai tatanan bahasa Inggris. Hal ini dapat dilihat dalam contoh berikut: 

"Jika dalam bahasa Inggris, kata "rumah saya" akan dibalik menjadi "my home" (subjek berpindah/dibalik) hal yang sama juga berlaku dalam bahasa Rote, pola bahasa inggris inilah yang di pakai. Jadi jika kita mengikuti contoh kata "rumah saya", maka dalam bahasa Rote menjadi "au uman" (au = saya, uman = rumah) Tidak hanya itu, bahasa Rote juga memiliki kata keterangan, dan kata untuk menyatakan kepemilikan yang sama seperti penggunaan bahasa Inggris, seperti simple presen tenses, presen tenses dan past tense yang biasa di temukan dalam bahasa Inggris. keren kan..


           Sama halnya dengan berbagai macam bahasa di indonesia seperti Bahasa Batak,sunda,jawa dan sebagainya yang memiliki ragam yang berbeda,dipulau Rote pun demikan. Masing-masing daerah di pulau Rote memiliki bahasa yang bebeda,maka tidak heran kalau kita bisa membedakan suku dan daerah dari seseorang hanya dengan mendengar bahasa yang ia pakai.          Mungkin anda bertanya bagaimana komunikasi antar masyarakat pulau Rote yang memiliki macam-macam bahasa daerah.meskipun terdapat bahasa yang berbeda-beda,namun masyarakat pulau Rote memiliki suatu hal yang tidak dimiliki oleh kebanyakan masyarakat daerah lain,yaitu “kebersamaaan”. Komunikasi,solidaritas,kerukunan,gotong royong adalah hal yang tak terpisahkan dari jiwa masyarkat pulau Rote.Perbedaan bahasa tidak menjadi suatu jurang pemisah,tetapi bagi masyarakat pulau Rote hal itu sesuatu yang unik yang bernilai positif yang perlu dijunjung dan dilestarikan.sehingga tidak heran kalau masyarkat pulau Rote sangat mencintai bahasa daerahnya dan menghormati bahasa masing-masing.untuk komunikasi antar masyarakat pulau Rote dengan berbagai macam ragam bahasa,masyarakat pulau Rote memakai bahasa persatuan yaitu bahasa kita,bahasa”Indonesia”yang berlaku universal sebagai suatu titik temu dari segala macam perbedaan bahasa yang ada,bukan saja di pulau Rote tapi di seluruh Tanah Air.sebagai bagian dari NKRI,masyarakat pulau Rote menjujung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,sehingga dalam komunikasi yang berbeda-beda tida ada kesulitan baik antara masyarakat pulau Rote maupun dengan pengunjung atau wisatawan asing.

Mungkin anda bertanya bagaimana komunikasi antar masyarakat pulau Rote yang memiliki macam-macam bahasa daerah.meskipun terdapat bahasa yang berbeda-beda,namun masyarakat pulau Rote memiliki suatu hal yang tidak dimiliki oleh kebanyakan masyarakat daerah lain,yaitu “kebersamaaan”. Komunikasi,solidaritas,kerukunan,gotong royong adalah hal yang tak terpisahkan dari jiwa masyarkat pulau Rote.Perbedaan bahasa tidak menjadi suatu jurang pemisah,tetapi bagi masyarakat pulau Rote hal itu sesuatu yang unik yang bernilai positif yang perlu dijunjung dan dilestarikan.sehingga tidak heran kalau masyarkat pulau Rote sangat mencintai bahasa daerahnya dan menghormati bahasa masing-masing.untuk komunikasi antar masyarakat pulau Rote dengan berbagai macam ragam bahasa,masyarakat pulau Rote memakai bahasa persatuan yaitu bahasa kita,bahasa”Indonesia”yang berlaku universal sebagai suatu titik temu dari segala macam perbedaan bahasa yang ada,bukan saja di pulau Rote tapi di seluruh Tanah Air.sebagai bagian dari NKRI,masyarakat pulau Rote menjujung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,sehingga dalam komunikasi yang berbeda-beda tida ada kesulitan baik antara masyarakat pulau Rote maupun dengan pengunjung atau wisatawan asing.

Mungkin anda bertanya bagaimana komunikasi antar masyarakat pulau Rote yang memiliki macam-macam bahasa daerah.meskipun terdapat bahasa yang berbeda-beda,namun masyarakat pulau Rote memiliki suatu hal yang tidak dimiliki oleh kebanyakan masyarakat daerah lain,yaitu “kebersamaaan”. Komunikasi,solidaritas,kerukunan,gotong royong adalah hal yang tak terpisahkan dari jiwa masyarkat pulau Rote.Perbedaan bahasa tidak menjadi suatu jurang pemisah,tetapi bagi masyarakat pulau Rote hal itu sesuatu yang unik yang bernilai positif yang perlu dijunjung dan dilestarikan.sehingga tidak heran kalau masyarkat pulau Rote sangat mencintai bahasa daerahnya dan menghormati bahasa masing-masing.untuk komunikasi antar masyarakat pulau Rote dengan berbagai macam ragam bahasa,masyarakat pulau Rote memakai bahasa persatuan yaitu bahasa kita,bahasa”Indonesia”yang berlaku universal sebagai suatu titik temu dari segala macam perbedaan bahasa yang ada,bukan saja di pulau Rote tapi di seluruh Tanah Air.sebagai bagian dari NKRI,masyarakat pulau Rote menjujung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,sehingga dalam komunikasi yang berbeda-beda tida ada kesulitan baik antara masyarakat pulau Rote maupun dengan pengunjung atau wisatawan asing.
Mungkin anda bertanya bagaimana komunikasi antar masyarakat pulau Rote yang memiliki macam-macam bahasa daerah.meskipun terdapat bahasa yang berbeda-beda,namun masyarakat pulau Rote memiliki suatu hal yang tidak dimiliki oleh kebanyakan masyarakat daerah lain,yaitu “kebersamaaan”. Komunikasi,solidaritas,kerukunan,gotong royong adalah hal yang tak terpisahkan dari jiwa masyarkat pulau Rote.Perbedaan bahasa tidak menjadi suatu jurang pemisah,tetapi bagi masyarakat pulau Rote hal itu sesuatu yang unik yang bernilai positif yang perlu dijunjung dan dilestarikan.sehingga tidak heran kalau masyarkat pulau Rote sangat mencintai bahasa daerahnya dan menghormati bahasa masing-masing.untuk komunikasi antar masyarakat pulau Rote dengan berbagai macam ragam bahasa,masyarakat pulau Rote memakai bahasa persatuan yaitu bahasa kita,bahasa”Indonesia”yang berlaku universal sebagai suatu titik temu dari segala macam perbedaan bahasa yang ada,bukan saja di pulau Rote tapi di seluruh Tanah Air.sebagai bagian dari NKRI,masyarakat pulau Rote menjujung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,sehingga dalam komunikasi yang berbeda-beda tida ada kesulitan baik antara masyarakat pulau Rote maupun dengan pengunjung atau wisatawan asing.
Mungkin anda bertanya bagaimana komunikasi antar masyarakat pulau Rote yang memiliki macam-macam bahasa daerah.meskipun terdapat bahasa yang berbeda-beda,namun masyarakat pulau Rote memiliki suatu hal yang tidak dimiliki oleh kebanyakan masyarakat daerah lain,yaitu “kebersamaaan”. Komunikasi,solidaritas,kerukunan,gotong royong adalah hal yang tak terpisahkan dari jiwa masyarkat pulau Rote.Perbedaan bahasa tidak menjadi suatu jurang pemisah,tetapi bagi masyarakat pulau Rote hal itu sesuatu yang unik yang bernilai positif yang perlu dijunjung dan dilestarikan.sehingga tidak heran kalau masyarkat pulau Rote sangat mencintai bahasa daerahnya dan menghormati bahasa masing-masing.untuk komunikasi antar masyarakat pulau Rote dengan berbagai macam ragam bahasa,masyarakat pulau Rote memakai bahasa persatuan yaitu bahasa kita,bahasa”Indonesia”yang berlaku universal sebagai suatu titik temu dari segala macam perbedaan bahasa yang ada,bukan saja di pulau Rote tapi di seluruh Tanah Air.sebagai bagian dari NKRI,masyarakat pulau Rote menjujung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,sehingga dalam komunikasi yang berbeda-beda tida ada kesulitan baik antara masyarakat pulau Rote maupun dengan pengunjung atau wisatawan asing.

Contoh terjemahan tulisan di atas dalam bahasa Thie ( salah satu bahasa daerah di pulau Rote )


Nusa Rote memang ta talalu mo,okan, tehu nai nusa Rote ia hambu adat no,un seli mulai numa ndia lelendonar mai losa dede,ak fo hatori roter pakek boe no,un seli. Dede,ak fo hatori Rotekar pakek tungga faik nade “ dede,a Rote” tehu dede,a rote ia ndia be na no,un seli. Tungga-tungga nggorok do sukur mana nai nusa Rote hambu ndia dede,an sendiri. Dede,akar manai tungga nggorok lololo be na sangga samar, ruma rasala nai kada ndia logat boe ma ruma ndia be na beda la,aesakan leobale dede,a ndao no dede,a thie. Metema reke tungga nggorok na dede,akar manai nusa rote hambu dede,ak sio (9). Mulai numa : dede,a Thie, dede,a Dengga,dede,a Lole, dede,a Ba,ak ,dede,a Della,dede,a Pantai baru,dede,a Ndao,dede,a Rote timur,dede,a Oe nale. Esa tabubuluk dede,akar ia hu su,unar ruma be mai, tehu talo be mesan dede,akara lala,en basanar numa Lamatak mai. Sama leo bale dede,a nggoro laen nai indonesia leo bale dede,a Batak,sunda ma jawa, nai nusa Rote boe leo nak. Tungga nggorok nai nusa Rote hambu sira dede,an sendiri, de mete ma ita hatori beuk fo defo tabu ein nai nusa rote na ita bisa bubuluk hatori esa numa nggorok be mai hu numa kada ndia dede,an mai.



2.ASPEK SPIRITUAL

Selain bahasa,saya mengajak anda untuk mengetahui tentang Aspek keagamaan (religi) yang dianut oleh masyarakat pulau rote.Agama atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat pulau Rote adalah agama KRISTEN PROTESTAN.Dapat dikatakan bahwa masyarakat pulau Rote memiliki sejarah yang sangat unik yang jarang dimiliki oleh daerah lain. Keunikanya adalah bahwa perintis masuknya agama Kristen protestan di pulau Rote adalah nenek moyang orang Rote sendiri,yaitu seorang raja ternama dari “Nusak Thie”(salah satu daerah atau nusak di pulau Rote) beliau bernama “FOE MBURA”.
Foe Mbura adalah seorang tokoh sejarawan di pulau Rote yang sangat terkenal sampai saat ini,oleh karena kebijaksanaan dan kewibawaan nya sebagai seorang raja.salah satu usaha dan jasa beliau yang sangat yang berkesan dan sulit untuk dilupakan oleh masyarakat Rote adalah
Usaha beliau untuk mencerdaskan rakyatnya dan merintis masuk nya agama Kristen di pulau rote.titik awal Foe Mbura memulai misinya adalah dimulai ketika masyarakat pulau rote dilanda kemiskinan dan terpuruk dalam segi pendidikan dan moral.maka asang raja Foe Mbura pun mulai mencari cara agar suatu kelak masyarkat nya menjadi pandai dan mengenal agama sehingga tidak mudah dibodohi oleh penjajah dan tidak terjadi perang antar suku.dengan tekad itulah Foe Mbura memutuskan untuk mencari ilmu pengetahuan ke Batavia(sekarang Jakarta).

BERIKUT SEJARAH SINGKAT MASUKNYA AGAMA KRISTEN DAN ILMU PENGETAHUAN DI PULAU ROTE OLEH RAJA FOE MBURA

Pada awal abad ke 17, tepatnya pada tahun 1729 ketika FOE MBURA diangkat dan dilantik menjadi Raja Nusak Thie ke V (1729 – 1746) menggantikan ayahnya MBURA MESA, Raja Nusak Thie ke IV (1685 – 1729) saat itupun seiring dengan pemimpin militer Inggris yang terkenal dan brilian (Oliver Crom Well), dimana pada saat itu negeri terselatan Asia Pasifik ini di bawah jajahan kerajaan Balanda, sungguh berada dalam suatu keberadaan yang sangat memprihatinkan karena masyarakat pribumi di negeri terselatan Asia Pasifik ini belum mengenal huruf, belum tahu membaca dan menulis bahkan jauh tertinggal dan belum mempercayai adanya Tuhan Allah Tri Tunggal (senantiasa menyembah berhala/Dintiu), sehingga sering terjadi peperangan dan pencurian serta pembunuhan antar Suku dan antar Nusak/Kerajaan yang menelan banyak korban baik manusia maupun harta benda.

Pada saat akhir masa jabatan Raja ke IV, MBURA MESA (ayah FOE MBURA), beliau mendapat sebuah tongkat berkepala perak dari Pemerintah Hindia Belanda (VOC) dengan tulisan “POURA MESA RADJA VAN THIE 1726” karena berhasil memimpin Kerajaan Thie saat itu dan dapat menekan pemberontakan, Pencurian, Pembunuhan dan peperangan antar suku/Nusak di kerajaan Thie khususnya.
           Dengan demikian setelah FOE MBURA (Raja ke V) Nusak Thie dilantik, yang adalah anak dari Mbura Mesa (Raja ke IV), Ia merencanakan dan berupaya agar kedepan Rakyatnya keluar dari keadaan seperti apa yang dialami kakaknya Mbura Mesa, bahkan lebih dari itu ia sendiri memiliki suatu pandangan yang jauh ke depan yang cukup brilian dan spektakuler dimana ia menginginkan rakyat Nusak Thie bahkan rakyat Nusa Rote pada umumnya dapat hidup sehat,aman, damai, sentosa, makmur serta dapat mengenal huruf, bisa membaca, menulis, berhitung dan percaya adanya Tuhan Allah Tri Tunggal sehingga tidak buta huruf, tidak mencuri, tidak membunuh, tidak berperang lagi antar sesama Suku serta hidup rukun, aman, damai, makmur dan sentosa di dalam Nusak yang diartikan dalam bahasa ibu (Sangga Ndolu sio, ma tungga lela falu)
      Atas dasar pemikiran dan pandangan di atas maka pada Medio 1729 FOE MBURA berupaya membuat sebuah bahtera/perahu yang mirip dengan kapal Nina, Pinta dan Santa Maria (Pinisi) di abad ke 15 yang dibantu oleh orang Sulawesi (Bugis – Makasar) dan diberi nama Sangga Ndolu (Cari Damai) mana kala nama itupun diberikan oleh seorang anak gembala bernama Resi Boru.
     
        Untuk diketahui pula bahwa seiring berjalannya waktu setelah bahtera tersebut dibangun, maka pada medio 1730 berangkatlah Foe Mbura bersama sejumlah rekannya yang juga merupakan raja di beberapa daerah di pulau Rote antara lain: “Ndi’i Hu’a”(Raja Lole/sebagai kunyadu/ipar kandung FOE MBURA) dan “Tou Dengga Lilo” (Raja Ba’a) serta “Ndara Naong” (Raja Lelain) dimana keduanya sebagai anak mantu FOE MBURA termasuk Pandi Mbura yang adalah adik kandung FOE MBURA. dan dibawah pimpinan FOE MBURA,mereka memulai pelayaran perdana ke Batavia melalui Pelabuhan Oemasik, Foe Mbura bersama 24 rekannya termasuk didalamnya “Resi Boru”pemberi nama kapal tersebut juga turut serta dalam perjalanan.
         Di dalam pelayaran perdana tersebut sebelum bahtera Sangga Ndolu tiba di pelabuhan Batavia,bahtera tersebut menyinggahi sebuah pulau kecil yang mirip dengan pulau Rote karena terdapat juga banyak pohon lontar (tuak) yang ada di Nusak Thie/Nusa Rote yang adalah merupakan Pohon Kehidupan (Tree of live) bagi orang Rote, maka turunlah beberapa orang untuk melihat keadaan pulau tersebut termasuk Pandi Mbura (adik FOE MBURA) sambil mencari sumber air untuk menambah persediaan menuju pelabuhan harapan Batavia dan ternyata Pandi Mbura merasa tertarik akan pepohonan lontar yang ada disana lalu berdiamlah Pandi Mbura di Pulau tersebut yang namanya Pulau Sabu (Nusa Savu) dan tidak mau mengikuti rombongan kakaknya ke Batavia, hingga sekarang dimana salah satu turunannya adalah keluarga Riwu Kaho dari oyangnya Pandi Mbura (Padi Bura/dialeg Sabu) maka waktu itulah FOE MBURA kehilangan seorang adik kandung.
          Dikala misi pencari damai itu tiba di Batavia, FOE MBURA bertemu dengan Gubernur Hindia Belanda saat itu (Gubernur Jenderal Mr. Diria Van Cloon) dan ia melaporkan tentang keadaan dan keberadaan rakyat nusak Thie khususnya dan rakyat Rote pada umumnya yang masih sangat miskin, bodoh, buta huruf, tidak berpendidikan dan belum mengenal ALLAH TRI TUNGGAL sehingga senantiasa terjadi pencurian, pembunuhan dan peperangan antar suku dan nusak yang banyak menelan korban jiwa dan harta benda. Alhasil kedatangan mereka disambut baik oleh Pemerintah Hindia Belanda di Batavia dan kepada FOE MBURA di bekali Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Pemerintahan serta pengetahuan akan “Injil “(Kepercayaan kepada Jesus Kristus) sebagai bekal untuk melanjutkan dan meningkatkan taraf hidup rakyat Thie pada khususnya dan Rote pada umumnya.
          Selama berada di Batavia tepatnya pada bulan purnama di medio tahun
1732, FOE MBURA di baptis oleh Tuan DIDERIK DURVEN (Pendeta Belanda) dan Foe Mbura mengganti namanya dengan nama Benyamin Messakh dan pada akhir tahun 1732 anak-anak pencari damai dari negeri terselatan Asia Pasifik ini dibawah pimpinan Raja Thie FOE MBURA mengangkat sauh/jangkar dan mengepak layar bahtera Sangga Ndolu bertolak kembali menuju “Nusa Fua Funi, Nusa Ndalu Sita, Nusa Lote tercinta” dengan membawa seperangkat Ilmu Pengetahuan dan Rohani berupa “Alkitab/Injil, Buku Tulis, Batu Tulis dan alat tulis (mata pena/kapur tulis), tinta, sebuah meriam, sebuah kursi Raja, sebuah Tongkat berkepala Emas dan 2 (dua) buah lonceng gereja”yang sampai saat ini masih dipergunakan oleh “Gereja Tudameda Nusak Thie”dan “Gereja Menggelama Nusak Ba’a” sebagai pemberian dan tanda terima kasih Pemerintah Hindia Belanda atas kunjungan anak negeri terselatan Asia Pasifik tersebut.
           Pada saat keberangkatan bahtera dan rombongan anak negeri dari Batavia untuk kembali ke Nusa Lote, ditinggalkanlah seorang anak negeri yang juga adalah Kepala Suku Kana Ketu yang dijadikan sebagai tumbal untuk kembalinya rombongan pencari damai dari Batavia ke Nusa Lote, karena pada saat keberangkatan ke Batavia dari Pelabuhan Oemasik/Sangga Ndolu, seorang anak gadispun (Pingga Ngga) telah dijadikan sebagai korban persembahan atau tumbal untuk keberangkatan misi itu ke Batavia, namun sebelum bahtera dan rombongan anak negeri tersebut tiba di Pelabuhan Sangga Ndolu Rote, yang namanya Kepala Suku Kana Ketu yang ditinggalkan di Batavia untuk menjadi tumbal persembahan di maksud, telah berada pula di Pelabuhan Sangga Ndolu dan menurut ceritera legenda, yang bersangkutan mempergunakan ikan hiu sebagai alat transportasi, sehingga sampai dengan saat ini keluarga dari Suku Kana Ketu tidak memakan daging ikan hiu (Sang penolong bagi suku Kana Ketu), dan ternyata sebagai pengganti tumbal kepulangan rombongan ke Nusa Lote/ Pelabuhan Sangga Ndolu adalah satu-satunya anak kandung / Putera Tunggal Raja FOE MBURA (Henu FoE) yang menjadi korban (meninggal dunia).
            Oleh karena itu pada saat bahtera tersebut merapat di Pelabuhan Sangga Ndolu, FOE MBURA tidak rela untuk turun dari bahtera tersebut ke Nusa Fua Funi /pulau Rote, karena ia mendengar kabar bahwa putera tunggal satu-satunya (Henu Foe) telah di panggil Sang Pencipta, maka isak tangis FOE MBURA dan semua anak negeri di bahtera sangga Ndolu tersebut terdengar sampai ke bibir pantai Sangga Ndolu dan juga para tua-tua adat, maneleo, sanak keluarga dan masyarakat Thie yang berada di Pantai/Pelabuhan Sangga Ndolu yang dirundung mendung kelabu serta diselimuti isak tangis yang merebak di sepanjang pantai Fiulain sambil terdengar tuturan adat yang memilukan dari hati seorang Raja FOE MBURA karena kehilangan adik kandungnya dan juga putra tunggalnya dengan tuturan adat sebagai berikut : “Balun neu tungga baukoli, ma neu sangga tui sina, de balun ana di’u dua, te lurik neni mbule ulu, ma sangga neni boa sosan, de nasakedu ma mamatani boa sosan ma mbule ulu” yang artinya “Pada saat kami berangkat ke Batavia adik saya Pandi Mbura turun di tanah orang (pulau Sabu) dan terpisahlah dari rombongan kami (saya kehilangan adik (Pandi Mbura), dan kini saat kami kembali dan tiba di nusa fua funi, anakku Henu FoE dipanggil kembali ke pangkuan Sang Pencipta (saya kehilangan lagi anak kandung), mungkin Tuhan tidak mengijinkan saya untuk kembali lagi di Fiulain Nusak Thie, jadi biarlah saya bersama dengan semua anak negeri yang berada di dalam bahtera ini melanjutkan perjalanan kami entah kemana di bawa angin dan desiran ombak, mungkin kesanalah akan kami melabuhkan bahtera kami.
N A M U N,semua tua adat, tokoh masyarakat dan anak-anak di NUSAK THIE membunyikan nafiri (Toik), Tambur (Labu), Gong (Meko) disertai tangisan yang keras dengan tuturan adat yang mengatakan: “ Boso masake’du ma boso mamatani, te Pandi Mbura ana sambu, ma Henu FoE ana lalo, te hu bei ela falu ina nusak thie, ma ana mak inggu sepelangga, de bei ramahena neu ba’u koli, ma rakabani neu tui sina, de hema metipinu ma hari mama’da o lun, te ha’dak nae o sama leo lamatuak, ma amak, ma meser de konda leo, fo ko’o malan ka’a fadi, te’o ina, ma ifa mala falu ina ma ana mak, fo leo be na, lamatuak fe baluk mai tia meti fo konda ela baluk leo, te ta na ai basan dadi neu ana mak sama leo koana sepelangga, ma ai falu ina deta leo nggia ana timu dulu, de neu ko ai neni ndundu tofak, ma ai sambu lalo, de konda leo lamatuak susuek” artinya : bahwa kalau Tuan tidak turun di Nusa Fua Funi Nusak Thie, maka pasti kami akan kehilangan seorang ayah, Raja, Guru dan Pelaut juga sebagai pengayom dan pelindung anak-anak negeri Nusak Thie dan akhirnya kamipun akan menjadi piatu dan tidak mempunyai ayah, Raja dan Guru serta apa-apa lagi dan pada gilirannya kami semuapun akan susah sengsara dan mati nantinya”.
          Setelah sang Raja mendengar rintihan dan tangisan anak negeri yang disertai Toik, Tambur dan Gong di Fiulain, tersentaklah dan luluh lantahlah hati sang Raja, maka dengan hati yang penuh duka cita yang dalam, turunlah Sang Raja yang diusung diatas sebuah kursi yang dibawanya dari Batavia dan disambut oleh Tokoh adat, 25 Tokoh Adat (Maneleo) Nusak Thie bahkan sanak saudara di sertai bunyi to’ik, tambur dan gong serta ratap tangis atas kembalinya FOE MBURA dari Batavia di nusa fua funi “Fiulain”.
Selama berada di Fiulain Nusak Thie, Raja FOE MBURA memulai mengimplementasikan Ilmu Pengetahuan yang dibawanya dari Batavia dengan membangun Sekolah umum dan Gereja pertama yang bertempat di tempat kediamannya yaitu “Fiulain” pada akhir tahun 1732 dan pada medio 1733 Pendidikan pertama di buka untuk kalangan anak-anak raja se-nusak Rote sebanyak 74 orang sedangkan pada tahun 1734 dibuka untuk kalangan umum yang kemudian berkembanglah pendidikan dan injil secara luas di pulau Rote, Timor, Alor, Flores, Sabu hingga saat ini.
           Untuk diketahui pula bahwa setelah sekolah Injil/Alkitab pertama di Fiulain pada abad ke 18 tepatnya 1732, maka secara bertahap dan seiring perkembangan zaman dan waktu berpindahlah sekolah Alkitab dari Fiulain ke Negeri Timor Tengah Selatan (Soe) pada awal abad ke 19 dan sesudah itu berpindah lagi ke Tarus Kabupaten Kupang dan di akhir abad 19 menjadi Sekolah Tinggi Theologia di OEsapa Kota Kupang dan sesudah itu berkembang lagi menjadi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (1985) hingga saat ini, sehingga di sinilah FOE MBURA pantas dan layak dijuluki sebagai “Raja, Guru dan Penginjil (Pembawa berita Injil) dan Pelaut” yang unggul dari negeri terselatan Asia Pasifik (Nusa Sejuta Lontar, Rote Ndao tercinta).
            Oleh karena itu kami anak cucu Nusak Thie pada khususnya dan anak cucu Nusa Rote, (Nusa Sejuta Lontar) pada umumnya patut memberikan Proficiat yang setinggi-tingginya kepada FOE MBURA yang sudah berperan sebagai Raja, Guru, Penginjil (Pembawa Injil), dan Pelaut yang unggul itulah impian yang brilian dan spektakuler FOE MBURA setelah ia di lantik menjadi Raja ke V Nusak Thie.benar-benar dapat tercipta dan berangsur-angsur mengantar masyarakatnya keluar dari dunia yang gelap dan menjadi anak-anak terang (FOE MBURA mendi manggaledok soa ita basa nai nusa Rote/dialeg Rote), bahkan banyak Pendeta dan Guru yang berkiprah sampai ke ujung Nusantara ini adalah cikal bakal dari Fiulain yang di bawa dan disebar oleh FOE MBURA dari Batavia.
             Oleh sebab itu bagi masyarakat pulau Rote tempat dimana mereka berpijak saat ini,merupakan sebuah tempat yang aman,tentram dan damai semenjak sang manek atau Raja Foe Mbura membawa kabar sukacita di nusa Rote(Bukit Fiulain).patut dijadikan sebagai momentum religius yang monumental yang terkandung makna terdalam bagi Pertumbuhan Iman Kristiani khususnya,sehingga patutlah tempat yang berbasis religious ini menjadi destinasi wisata Pilgrim / rohani di Indonesia bagian Timur pada umumnya dan NTT pada khususnya, yang artinya ada kaitannya dengan agama, sejarah, adat – istiadat dan kepercayaan umat/sekelompok masyarakat atau masuknya injil di Pulau Rote.
             Pada akhirnya kami sebagai Penerus dan Penulis masuknya Injil ke Pulau Rote yang di bawa oleh Moyang kami FOE MBURA, sungguh menyadari bahwa kesempurnaan itu berada pada Yang Maha Kuasa dengan suatu harapan mungkin goresan/tuturan hati Buyut FOE MBURA ini dapat menggugah dan mengingatkan kembali etos kepahlawanan seorang FOE MBURA yang adalah Raja, Guru, Penginjil dan Pelaut yang tangguh yang bertarung melawan badai apapun demi mencerdaskan rakyatnya.meskipun agama Kristen Protestan yang dianut dipulau Rote sangat kuat,namun masyarakat pulau Rote sangat menghargai perbedaan antar sesama manusia bagi siapa saja yang datang ke pulau Rote.Demikianlah sejarah singkat hadirnya Agama Kristen dan ilmu pengetahuan di Pulau Rote melalui gerbang selatan Asia Pasifik, Fiulain Nusak Thie, Nusa Sejuta Lontar, Rote Ndao tercinta.
Kiranya Tuhan Jesus memberkati.
Dikutip dari dokumen nusak thie,….

Tua su’uk-OEbafok, 07 Juni 2010

Buyut FOE MBURA


3. MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian masyarakat pulau rote sebagian besar adalah petani,selebih nya adalah nelayan.bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pegunungan berprofesi sebagai petani.pekerjaan sebagai petani merupakan warisan turun-temurun sejak zaman nenek moyang masyarakat sejak duluh kala.profesi petani di pulau rote dibagi menjadi dua yaitu:petani yang bercocok tanam di sawah,dan yang satu lagi yang sangat terkenal adalah petani penyadap lontar.


1.petani yang bercocok tanam disawah atau kebun.
     Memiliki daerah yang subur dan lahan-lahan yang luas,wilayah pulau Rote cocok untuk ditanami oleh berbagai jenis tanaman.itulah yang membuat pulau ini selalu menyediakan bahan pangan tersendiri mulai dari beras jagung,kacang-kacangan dan sebagainya.tidak heran banyak sekali lahan-lahan persawahan yang terhampar luar sepanjang pulau ini.pada umumnya,petani di pulau rote bercocok tanam dengan system atau cara yang relatif sama dengan daerah lain hal, ini dapat dilihat dari bentuk pematang yang sama,teknik menanam dan sebagainya. perbedaannya hanyalah petani di pulau rote pada umumnya bercocok tanam setahun sekali yaitu hanya pada musim hujan (akhir bulan November-akhir bulan Maret)hanya beberapa daerah tertentu saja yang menanam padi secara rutin.
GAMBAR AREA PERSAWAHAN DI PULAU ROTE

Memang sebagian besar area persawahan di pulau Rote rata-rata mengalami kekeringan pada musim kemarau.namun oleh karena petani dipulau Rote sangat ulet dan rajin, maka walaupun sebagian besar petani dipulau Rote hanya bercocok tanam sekali setahun,mereka tidak pernah mengalami kekurangan beras.pasalnya oleh karena begitu banyak lahan persawahan yang tersedia,sehingga tergantung pada kemampuan setiap wagra untuk bercocok tanam semampunya.sehingga sekali panen,hasilnya dapat dinikmati sampai pada tahun berikutnya,bahkan lebih.

Kabupaten Rote Ndao memiliki potensi pertanian yang besar dan beraneka ragam, namun masih sedikit atau belum obtimal pemanfaatannya. Luas areal potensi pertanian lahan basah sebesar 17.515 Ha, baru dimanfaatkan seluas 9.613 Ha. Sedangkan luas areal lahan kering 30.157,90 Ha, baru dimanfaatkan untuk budidaya komoditas agribisnis sebesar 7.795 Ha. Komoditas yang menonjol sebagai komoditas andalan dan mempunyai peluang bisnis adalah padi, jagung, sorgum, bawang merah, lombok, semangka dan kacang tanah.
1. Padi
2. Jagung dengan produksi 12.687,5 ton
3. Ubi Jalar / Ubi Kayu dengan produksi 5 ton
4. Kacang Tanah dengan produksi 361,9 ton
5. Kacang Hijau dengan produksi 137,5 ton
6. Sorgum dengan produksi 2.298 ton
7. Bawang Merah dengan produksi 10 ton
8. Lombok dengan produksi 2 ton
9. Semangka dengan produksi 20 ton
Hasil produksi padi dan jagung sudah dapat memenuhi kebutuhan pangan Kabupaten Rote Ndao sedangkan bawang merah dan semangka sudah dapat dijual keluar dan mendominasi pasar di beberapa Kabupaten tetangga seperti : Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu. Untuk itu perlu dikembangkan lebih lagi, baik dalam budidaya maupun pemasaran sehingga dapat mencapai pasar nasional dengan harga yang kompetitif.
Selain itu Kabupaten Rote Ndao memiliki komoditas unggulan yaitu kacang tanah yang spesifik dan hanya ada di Kabupaten Rote Ndao namun belum dikembangkan secara obtimal. Potensi ? potensi ini sangat menjanjikan untuk dikembangkan mengingat masih banyak potensi lahan yang belum dimanfaatkan, tersedianya tenaga kerja dan peluang pasar yang masih terbuka baik lokal, regional dan nasional.

     Selain dari pada menanam padi di sawah,masyarakat pulau Rote memiliki sebuah keunikan yang tidak ditemukan didaerah lain,yaitu membuat kebun besar yang pagarnya terbuat dari batu,kebiasaan membuat kebun besar ini telah digeluti oleh masyarakat pulau rote pada zaman dulu sebagai sebuah profesi dan aktivitas yang rutin.kebun besar ini dalam bahasa daerah rote disebut “Tine atau osi”nenek moyang orang Rote pada zaman dulu tidak pernah berkekurangan akan bahan makanan oleh karena keuletan dalam membuat kebun yang ekstra luas yang mampu menyediakan pasokan makanan seperti berbagai jenis jagung,kacang-kacangan yang melimpah.pembuatan kebun ini dilakuan oleh kamun Adam mulai dari membersihkan lahan,membuat pagar batu dan menggarapnya sedangkan kaum Hawa bertugas untuk menanam dan menuai.

GAMBAR: KEBUN BESAR (OSI ATAU TINA) YANG DI BUAT OLEH MASYARAKAT ROTE  

      Setiap keluarga masyarkat pulau Rote pada zaman dulu memilki kebun ini.adapun keunikan dari kebun atau Tine yaitu menggunakan batu sebagai pagar.sebutan untuk pagar batu ini adalah “Lutu”caranya batu disusun rapi tanpa adanya bahan perekat mulai dari yang batu besar ke yang lebih lebih kecil,semakin keatas batu nya semakin kecil.selain batu ada lagi bahan lain yang di pakai oleh masyarkat Rote untuk membuat pagar yaitu “pelepa pohon lontar”pagar pelepa lontar ini oleh masyarakat sekitar di sebut”mba,a”. Selain batu dan pelepah lontar untuk membuat pagar kebun,masyarakat Rote juga menggunakannya sebagai pagar rumah.itulah ciri khas dari budaya Rote yang masih ada sampai sekarang. Selain dari pada membuat kebun yang menyediakan jagung,kacang-kacangan,adapun masyarakat pulau Rote menggeluti pekerjaan musiman sebagai penanam bawang merah dan buah semangka.memang hasil dari bawang merah dan buah semangka tidak terlalu banyak,namun harus diakui bahwa daerah Rote adalah daerah yang subur.hasil-hasil dari semangka dan bawang merah banyak di ekspor kota-kota besar di NTT seperti kupang,Alor,So,e dan beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Timur (NTT)

2. PETANI PENYADAP LONTAR
       Selain patani sawah dan kebun,masyarakat pulau rote sangat terkenal dengan mata pencaharian sebagai petani penyadap lontar. Mungkin mengetahui persis seperti apa phohn lontar itu.pohon lontar adalah sejenis pohon yang tumbuh menjulang tinggi dan tinggi nya bisa mencapai 30 meter dan tidak memikliki ranting.
Jika anda belum paham,pohon ini termasuk sebangsa pohon aren yang dapat menghasilkan nira.selain pulau Rote, Pohon lontar juga banyak di jumpai di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur,(NTT) seperti Sabu,Belu dan beberapa daerah lain.tidak hanya di NTT saja,kita juga dapat menjumpai pohon lontar di beberapa daerah lain di Indonesia namun sedikit jumlah nya.bahkan di luar negeripun juga terdapat pohon lontar dengan sebutan”poundstree”.
        Meskipun kita dapat menjumpai pohon lontar dimana-mana,namun tidak ada yang menandingi kehebatan masyarakat pulau rote,pasalnya dari sekian banyak daearah yang memiliki pohon lontar,hanya masyaarakat pulau Rote saja yang mampu memanfaatkan semua semua struktur pohon tersebut,mulai dari akarnya sebagai ramuan tradisoional,batangnya yang kuat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat bangunan,pelepanya dapat dimanfaatkan untuk membuat pagar,daunnya yang multi fungsi dimanfaatkan oleh masyarakat Rote sebagai: tempat penyimpan nira yang disadap,tikar tradisional, bahan baku pembuat atap rumah, hiasan perabot rumah,berbagai kerajinan daerah lainnya,bahkan sebagai bahan baku untuk membuat kotak resonansi alat music sasando yang sudah mendunia.
          Selain itu manfaat lainnya dari pohon lontar yang sangat terkenal yaitu pemanfaatan nira lontar sebagai sumber kahidupan bagi masyarakat pulau Rote. oleh karena pohon lontar banyak di jumpai di pulau Rote,serta pemanfaatannya yang begitu multi guna bagi masyarakat pulau Rote,sehingga tak urung kalau pulau Rote dikenal dengan julukan “Nusa Lontar”(Negeri Lontar) bahkan banyak yang menyebut pulau Rote sebagai “Surga Pohon Lontar”.
GAMBAR POHON LONTAR DI PULAU ROTE
Masyarakat pulau Rote sangat identik dengan pohon lontar.dapat dikatakan bahwa pohon lontar merupakan bagian dari kehidupan masyarakat pulau Rote,mulai dari zaman nenek moyang masyarakat pulau Rote sampai saat ini,warisan-warisan leluhur yang dari nenek moyang masyarakat pulau Rote tetap dilestarikan.termasuk salah satu nya adalah teknik penyadapan nira lontar yang telah diwariskan turun-temurun,sehingga telah menjadi sebuah kebiasaan dan profesi bagi sebagian besar masyarakat pulau Rote saat ini.


PENYADAPAN NIRA LONTAR.
Layaknya padi,pohon lontar dianggap sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat pulau Rote.pohon lontar sangat terkenal dengan niranya yang manis dan dapat di olah menjadi gula merah, gula lempeng,kecap,cuka, dan berbagai minuman tradisional lainnya,sebutan nira lontar bagi masyarakat Rote adalah “Tuak”.sama seperti pohon aren dan sejenisnya,nira lontar atau Tuak diperoleh dengan cara disadap.penyadapan nira lontar dilakukukan dengan cara yang telah diwariskan secara turun-temurun dengan menggunakan beberapa peralatan tradisional yang dipakai.


PENAYADAPAN NIRA LONTAR OLEH PETANI LONTAR PULAU ROTE
Menjadi seoarang petani penyadap lontar tidaklah mudah,disamping memiliki tantagan tersendiri,profesi menyadap nira lontar harus memiliki keahlihan.Salah satu keahlihan yang harus dimiliki para penyadapan nira lontar adalah melawan ketinggian dan harus pandai memanjat. bagi sebagian orang hal itu terlihat sangat sulit,namun bagi para pria di pulau Rote hal itu merupakan sesuatu yang biasa.oleh karena pohon lontar terkenal cukup tinggi dan penyadapan nira lontar yang dilakukan dengan cara memanjat telah diwarisakan turun temurun,sehingga tak heran kalau sebagian besar kaum pria di pulau Rote pandai memanjat pohon lontar.di pulau rote para penyadap nora lontar memulai akfivitas menyadapa lontar ketika subuh ( jam 3-4 pagi ) sehingga tidak heran kalau pada jam-jam tersebuat kita mendengar dentuman “kikik” ( saringan tradisional) menghantam pepepah lontar. Kebiasaan membunyikan pelepah lontar ini dengan tujuan membersihkan saringan dari ampas nira.para penyadap nira lontar di pulau rote disebut “ mana ledi tua"


Berikut penjelasan mengenai perlalatan tradisional yang dipakai oleh petani penyadap nira lontar,beserta dengan cara penyadapan nira lontar(tuak)seperti yang tertera pada gambar di atas :

1) Memanjat.

   
Oleh karena pohon lontar terkenal cukup tinggi,maka satu-satunya cara untuk menydapa nira lontar adalah memenjat,sehingga mau tidak mau untuk menyadap nira lontar,seorang penyadap lontar harus menguasai teknik dan cara memanjat. Dapat dikatakan bahwa orang rote adalah pemanjat yang sejati karena dalam sehari saja,seorang penyadap lontar bisa memanjat lebih dari seratus (100)pohon lontar tanpa menggunakan alat bantu (tangan kosong dan kaki kosong) malahan yang lebih Fantastisnya lagi,seorang penyadap lontar harus memikul beban berat yaitu membawa turun nira lontar dari atas pohon lontar dengan memnggunakan “kokondak” atau wadah yang terbuat dari daun lontar. Hal ini memerlukan konsentrasi yang tinggi agar wadah tersebut tidak membentur dan akhirnya pecah. Memang cukup sulit untuk dibayangkan,namun hal ini sudah menjadi keseharian masyarakat pulau rote,khusunya para penyadap nira lontar atau (mana ledi tua).
Para penyadap lontar atau “mana ledi tua” di pulau Rote memiliki teknik tersendiri dalam memanjat pohon lontar antara lain sebagai berikut:
1. Sebelum memanjat sebuah pohon lontar,pertama pohon lontar harus di beri tangga khusus berupa pahatan kecil pada batang lontar yang berfungsi sebagai tempat meletakan telapak kaki ketika memanjat dalam bahasa ibu, pahatan ini disebut “no,ik”.
2. Dalam memanjat sebuah pohon,seorang pemanjat harus menguasai dan mengahafal seluk beluk pohon yang di panjat,mulai dari berapa jumlah tangga dan tangga mana yang sering dipakai ataupun berapa kali langkah kaki untuk turun maupun naik dan dimana letak “no,ik” atau tangga untuk meletakan kaki tanpa harus melihat.

3. dalam memanjat,seorang harus benar-benar dalam kondisi sehat dan bugar.hal ini dikarnakan dalam memanjat pohon lontar diperlukan stamina dan konsentrasi termasuk salah-satunya adalah teknik menggenggam batang lontar.olek karena batang pohon lontar cukup besar untuk di peluk,maka dalam memanjat,seorang pemanjar lontar harus memperhatikan genggaman nya pada saat memajat. Segala sesuatu akan terasa sulit apa bila sesuatu itu merupakan hal baru bagi kita,namun sesuatu akan terasa mudah apa bila sesuatu itu merupakan kebiasaan atau hal sudah biasa kita lakukan. Begitupun dengan teknik memanjat pohon lontar,menurut kita cukup sulit,namun merupakan hal yang biasa bagi masyarakat pulau Rote.

2) Proses : 
Gambar sosorok.
Mula-mula batang yang telah dijepit dan di lunakan dengan menggunakan kakabik(alat penjepit ) yang terbuat dari kayu,selanjutnya pada batang nira di pasang sebuah wadah kecil yang di sebut “Haik atau Mba,ok” gunanya untuk menadah nira lontar yang menetes dari batang nira pohon lontar.setelah itu unttuk melindungi Haik agar tidak mudah jatuh dan nira lontar tidak terkontaminasi oleh cahaya matahari ,maka diperlukan sebuah pelindung untuk melindungi haik dan nira lontar sehingga masyarakat Rote membuat “sosorok”.selain itu sosrok juga bertujuan untuk menjaga nira dari serangga,tikus dan kelelawar.setelah sosorok dipasang dan diikat,maka selanjutnya dibiarkan selama beberapa jam atau sampai air nira memenuhi “Haik atau Mba,ok” biasanya kalau dibiarkan pagi maka di ambil pada sore,begitupun sebaliknya.

Gambar pengambilan dan penyaringan nira lontar
3) Pengambilan dan penyaringan nira lontar:
Setelah kira-kira nira telah memenuhi Haik,maka tahap selanjutnya adalah pengambilan nira lontar.mula-mula Sosorok atau kapisak dibuka,dan nira yang sudah memenuhi haik selanjutnya akan di saring menggunakan kikik dan dimasukan kedalam “kokondak” untuk siap di turunkan.


Pengirisan batang nira
4) Pengirisan batang nira:
Setelah nira yang ada dalam Haik telah diambil,tahap selanjutnya adalah mengiris batang nira dengan tujuan agar Air nira yang akan dihasilhan berkualiitas baik dan batang nira tetap mengeluarkan nira yang lebih banyak.
Dalam mengiris batang nira,sangat ditentukan juga oleh ketajaman pisau yang digunakan,karena nira akan keluar lebih banyak apa bila permukaan batang nira rata dan teratur begitupun sebaliknya,sehingga dalam menyadap lontar,seorang “mana ledi tua” harus memperhatikan ketajaman pisau. Pisau yang digunakan dalam menyadap lontar di sebut “ dombe Tuak” atau pisau yang tajam yang khusus untuk memotong batang nira lontar.



5) Memasang kembali haik dan sosorok:

Tahap selanjutnya yaitu setelah pengirisan selesai,maka Haik atau Mba,ok di pasang kembali untuk menadah Air nira dan untuk menjag nya maka tidak lupa juga di pasang Kapisak atau sosorok untuk mejaga kulalitas nira hal ini di lakukan dengan cara sosorok dan Mba,ok diikat dengan tali yang terbuat dari daun gewang.






6) Turun :
Setelah pemasangan selesai,maka Nira yang telah dihimpun dalam Kokondak siap di bawah turun. Biasanya dalam 1 pohon lontar terdapat 3 sampai 4 kumpulan ranting yang menghasilkan Nira lontar (dalam bahasa ibu di sebut sumak) sehingga hanya 1 pohon lontar saja nira yang dihasilkan bisa memenuhi 1 kokondak ( takarannya setara bahkan lebih dari satu Galon air ) sehingga dalam membawa turun satu kokondak yang terisi penuh dengan nira,di perlukan ketelian.

NIRA LONTAR SESUDAH DI TURUNKAN
7) Pemanfaatan nira lontar yang telah di turunkan:
Selanjutnya nira dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan antara lain di Proses menjadi gula merah,gula lempeng,sopi,laru tidak hanya itu,nira yang baru di turunkan dapat langsung diminum karena rasanya yang sangat manis.

Begitulah proses penyadapan Nira lontar (tuak) di pulau Rote.proses penyadapan nira lontar dilakukan dua kali sehari,yaitu pada waktu pagi dan sore hari.dan biasa nya penyadapan lontar dilakukan pada musim tertentu,tergantung pada musim tumbuhnya tunas batang nira yaitu bulan Maret sampai bulan November,dan musim penyadapan Nira lontar ini bagi masyarakat pulau rote disebut “Fai fanduk”.

Untuk lebih jelasnya silahkan saksikan video berikut ini:
Proses penyadapan nira pohon lontar

Banyak sekali manfaat nira lontar (tuak)bagi masyarakat Rote.selain rasa nira lontar yang manis yang dapat diminum langsung,Nira lontar juga dimanfaatkan oleh masyaratakat Pulau Rote untuk menghasilkan uang,diantarnya dengan diproses menjadi Gula merah,gula lempeng,gula semut,kecap dan minuman tradisional lainnya.dari semua olahan tersebut dapat mendatangkan uang bagi masyarakat pulau Rote.selain gula merah dan gula lempeng yang menjadi konsumsi terfavorit dipulau
Rote,rasanya yang manis dan dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan.gula merah dan gula lempeng juga menjadi primadona bagi masyarakat daerah lain.hal ini membuat permintaan gula merah dan gula lempang cukup tinggi,tidak hanya di kota-kota besar Nusa Tenggara Timur seperti Kupang,So,e dan beberapa daerah lain seperti Alor,Flores,Sumba.tidak hanya itu,Gula merah dari Rote juga telah dinikmati oleh daerah-daerah diindonesia seperti pulau jawa dan daerah-daerah lain diindonesia,bahkan Wisatawan asing yang datang kepulau Rotepun gemar mengkonsumsi hasil-hasil olahan dari Nira lontar dari pulau Rote ini.

GAMBAR GULA LEMPENG HASIL OLAHAN DARI NIRA LONTAR

PERALATAN YANG DI PAKAI UNTUK MENYADAP LONTAR


3.Nelayan dan petani rumput laut
        Selain mata pencaharian sebagai petani,ada juga masyarakat pulau Rote yang berprofesi sebagai “nelayan”.oleh karena begitu banyak keanekaragaman masyarakat Pulau Rote yang berfariasi,serta letak Pulau Rote yang terpisah sendiri dan memiliki daerah laut sendiri,membuat masyarakat pulau Rote memiliki profesi yang berbeda-beda.Bagi masyarakat yang berada didaerah dataran tinggi,berprofesi sebagai petani,hal ini dapat dilihat dengan adanya hamparan area persawahan yang luas di beberapa desa seperti,Meoain,lalukoen,Tesabela,serta area persawahan di Ba,a,keka,pantai baru dan lole. sedangkan bagi masyarakat pesisir dipulau Rote berprofesi sebagai nelayan.daerah-daerah pesisir di pulau Rote antara lain: pesisir Rote Timur,pantai baru,Batutua,Della(Nemberala) Litianak,Boni,Ndao,Nuse,Landu,Oeseli,dan beberapa daearah lainnya dipulau Rote.

        Pada umumnya,nelayan dipulau Rote sama dengan nelayan-nelayan di daerah lainnya.baik dilihat dari segi paralatan yang digunakan maupun cara atau teknik yang di pakai.pekerjaan sebagai nelayan telah di geluti oleh masyarakat daerah-dareah pesisir dipulau Rote sejak dulu.oleh karena Negara kita Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam,dan keanekaragaman flora dan fauna yang begitu banyak baik di laut dan didarat,membuat semua perairan dan lautan pulau-pulau dinusantara sangat kaya,termasuk pulau rote. Para nelayan dipulau rote sangat ulet dalam bekerja,hasil-hasil laut yang diperoleh sangat berfariasi mulai dari berbagai jenis ikan,udang,kepiting,cumi-cumi,gurita dan sebagainya.nelayan dipulau rote biasanya pergi melaut pada malam hari dengan menggunakan perahu layar yang dibuat sendiri.
         Bagi penduduk pesisir pantai di pulau rote,desiran ombak dan tiupan angin adalah sahabat sehari-hari yang menemani mereka dalam mencari nafka dilaut. daerah-daerah yang banyak menyuplai hasil-hasil laut seperti ikan kering, gurita dan sebagainya dipulau Rote adalah Landu,Ndao,della,pantai baru,dan diikuti oleh beberapa daerah lainnya. selain memperoleh hasil-hasil laut seperti ikan,udang ,kepiting,lobster,dan sebagainya,masyarakat dipesisir pulau Rote pun mengemban pekerjaan sampingan sebagai petani rumput laut.

HASIL LAUT NELAYAN PULAU ROTE

Cumi-Cumi
Cumi-cumi sebagai salah satu komunitas unggulan perikanan tangkap di Perairan teritorial Kabupaten Rote Ndao memiliki potensi sebesar 2.681 ton per tahun dengan jumlah yang boleh di tangkap sehingga sumberdaya ikan tidak terdegradasi adalah 2.114,8 ton.
saat ini produksi cumi telah mencapai 82,35 ton kering atau setara dengan 247,3 ton basah dengan pemanfaatan 11,70%. dengan demikian peluang pengembangan produksi masih sekitar 1.867,5 ton atau 88,31% dari jumlah yang boleh di tangkap.
penangkapan cumi di Kabupaten Rote Ndao saat ini terdistribusi baru pada beberapa perairan Pulau Ndana kecamatan Rote Barat Daya, Pulau Do'o dan Nuse Kecamatan Rote Barat, yang mana perairan tersebut kaya akan sumberdaya ikan khususnya cumi-cumi. perairan bagian selatan dan perairan Kecamatan Rote Timur, Pantai Baru dan Rote Tengah belum dieksploitasi sama sekali. musim penagkapan cumi-cumi sepanjang tahun dengan musim puncak April sampai dengan Nopember.
Penangkapan Cumi-cumi umumnya dilakukan pada malam hari terutama hari-hari gelap (tidak dalam keadaan terang bulan) dengan m,enggunakan dua jenis alat tangkap yaitu jala lombo atau payang dan mini purse seini atau pukat cincin. jala lombo adalah pukat kantong yang digunakan untuk menangkap ikan permukaan (pelagic Fish) termasuk cumi-cumi. tingkat produktivitas alat ini rata-rata 250 kg cumi per hari.
Proses pengolahan cumi-cumi menggunakan dua metode yaitu cumi-cumi segar hasil tangkapan digarami kemudian di keringkan tanpa perebusan menghasilkan cumi-cumi asin kering kualitas second dengan harga yang lebih murah dan cumi-cumi segar hasil tangkapan di garami, rebus dan di keringkan menghasilkan cumi-cumi asin kering kualitas pertama dengan harga yang lebih mahal. sentra pengolahan cumi-cumi di Desa Tolama Kecamatan Rote Barat Laut dan Desa Oenggaut Kecamatan Rote Barat. cumi-cumi basah di jual dengan harga Rp.7000 per kg, cumi-cumi asin rebus kering harga Rp. 20.000 per kg dan cumi-cumi asin kering kualitas second harganya Rp. 17.000 per kg. semua hasil olahan cumi-cumi ini dipasarkan ke Jakarta dengan harga Berkisar antara Rp. 40.000 - Rp. 60.000 tergantung kualitas.


Ikan Kerapu
Ikan kerapu merupakan salah satu komunitas export adalan saat ini dengan permintaan pasar yang sangat tinggi namun terbatas dalam penyediaan stok dimana masih sangat bergantung dari hasil penangkapan di alam. Hal ini sangat menggangu stok alam mengingat harga yang cukup mahal dan intensitas penangkapan semakin meningkat sehingga budidaya dapat menajdi jalan keluar terbaik ikan kerapu merupakan jenis ikan karang dengan panjang total 3,3 – 3,8 kali tingginya, panjang kepala ¼ panjang total, leher bagian atas cekung dan semakin tua semakin cekung, sirip punggung semakin melebar ke belakang engan 10 duri keras dan 18 – 19 duri lunak, warna putih kadang kecoklatan dengan totol hitam pada badan, kepala dan sirip.
Menurut Bret dan Groves (1979), ikan kerapu bersifat stenohaline yaitu mempunyai kemampuan beradaptasin dengan lingkungan perairan berkadar garam rendah. Budidaya ikan kerapu merupakan salah satu produk unggulan sektor kelautan dan perikanan untuk mendongkrak pembangunan di Kabupaten Rote Ndao, mengingat potensi yang tersedia demikian menjanjikan dan belum dimanfaatkan optimum. Keunggulan komparatif kompetitif dari ikan karapu adalah memiliki harga jual yang tinggi, pangsa pasar tersedia, orentasi export, potensi perairan yang mendukung , ketersediaan induk di alam melimpah, tenaga kerja tersedia, serta dekat dengan daerah pemasaran. Produktivitas budidaya ikan kerapu tergolong tinggi yaitu diukur dari rasio pemberian pakan 5 – 7,5% per hari dari biomassa, kepadatan tebar (fase pendederan 200-250 ekor / m3, fase pengge – londongan 75-100 ekor / m3, pasca gelondongan hingga panen 20 – 25 ekor /m3), lintasan produksi 85-90% hingga ukuran konsumsi, pertumbuhan 3 - 3,5 cm per bulan.

Rumput Laut
Rumput laut adalah komuditas unggulan sektor kelautan dan perikanan yang menjadi leading sektor pendongrak pembangunan di kabupaten Rote Ndao. keunggulan komperatif komoditi rumput laut adalah bahwa tidak membutuhkan investasi yang besar, cost oprasai rendah, lahan tersedia, umur pemeliharaan pendek yakni 45 hari, rasio pertumbuhan berat tinggi 1:15-20, tenaga kerja tersedia, permintaan pasar sangat tinggi, harga kompetitif, sarana transportasi cukup memadai, prasaran jalan ke daerah sentra industri cukup baik.


Metode yang digunakan dalam budidaya adalah metode Long Line (dominan), patok dasar / lepas dasar dan rakit. sistem Longline memiliki investasi yang murah tetapi rentan terhadap gelombang dan angin sedangkan sistem rakit biaya mahal tetapi tahan terhadap gelombang dan angin. jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah dari species Eucheuma Cotoniidari jenis Alga Merah (Rhodopy Ceae) yang mengandung polisakarida dan sejumlah protein, lemak, mineral dan vitamin. berdasarkan data potensi dan pemanfaatn yang baru mencapai 6,5% maak masih terdapat lahan tanam seluas 30.480,8 atau 93.21% yang belum dimanfaatkan dan dapat digunakan untuk ekspasi budidaya dan hasil produksi dijadikan bahan baku industri pengolahan tepung rumput laut atau industri ekstaksi karagenan.
GAMBAR PETANI RUMPUT LAUT DI PANTAI DELHA (ROTE NDAO
Misalnya masyarakat Delha (nembera dan bo,a) serta beberapa daerah lain.oleh karena rumput laut sangat banyak manfaatnya seperti dapat diproses menjadi berbagai jenis bahan makanan,bahan baku pembuat sabun,bahan kosmetik lainnya,serta dapat dibuat menjadi obat-obatan,maka tak urung kalau harga rumput laut juga cukup menjamin kehidupan para masyarakat pesisir.sehingga selain melaut,pekerjaan sampingan mengumpulkan rumput laut juga telah mejadi sebuah kebiasaan bagi masyarakat peisisir di pulau Rote.

4. Peternak
     
Gambar ternak pulau Rote
Selain petani, masyarakat pulau Rote juga menghidupi suatu usaha yang telah digeluti sejak dulu,yaitu beternak. Jenis ternak besar yang cukup menonjol di wilayah ini adalah kambing, domba, babi, sapi dan kerbau. Sedangkan ternak kecilnya adalah ayam dan itik.
Untuk ternak sapi, daerah sentra produksi tersebar di Kecamatan Rote Timur, Pantai Baru, Rote Tengah dan Lobalain. Kerbau banyak terdapat di kecamatan Rote Tengah dan Rote Barat Laut sedangkan kuda banyak terdapat di kecamatan Rote Barat Daya dan Rote Barat Laut. Populasi domba, kambing dan babi tersebar hampir merata di seluruh wilayah kabupaten.

Pola pengusahaan hewan ternak ini masih mengandalkan pada potensi lahan untuk menghasilkan bahan pakan. Ternak-ternak ini pada umumnya dilepas pada pagi hari untuk mencari makan dan dikandangkan pada sore hari. Jika dilihat dari potensi lahan kering yang ada di kabupaten Rote Ndao, maka populasi ternak ini masih potensial untuk dikembangkan.

Jenis-jenis komoditi peternakan yang potensial untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis antara lain ternak sapi potong, penggemukan (fattening), atau peternakan kuda. Hingga saat ini kebutuhan produk peternakan baik daging, susu maupun telur belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga impor jenis-jenis produk peternakan tersebut masih cukup besar.
Peternakan merupakan salah satu sektor yang memiliki peluang usaha di Kabupaten Rote Ndao. Padang pengembalaan yang tersedia + 43.699 Ha di 8 kecamatan dan populasi ternak besar ( sapi, kuda dan kerbau ) yang masih kurang memungkinkan untuk usaha pengembangan khususnya dalam pembibitan baik kualitas maupun kuantitas dan industri pakan ternak.



5. KESENIAN

Setelah kita mengenal tentang bahasa,religi,mata pencaharian dan teknologi yang dipakai oleh masyarakat pulau Rote,saya mengajak anda untuk mengenali kesenian-kesenian yang ada dipulau Rote. Pulau Rote selain dikenal sangat unik mulai dari letaknya,aspek-aspek kehidupan dalam masyarakatnya,ternyata pulau Rote menyimpan banyak sekali kekayaan kesenian yang khas yang masih dilestarikan sampai saat ini. Kesenian masyarakat pulau Rote sudah mendara daging dan telah diwariskan turun temurun mulai dari zaman nenek sampai saat ini,nilai-nilai kesenian itu tetap dipertahankan,mulai dari tari-tarian adat,alat musik tradisional,lagu dan syair daerah,pantun adat dan sebagainya.  Sebelum kita mengenal tenatang seni tarian,senu musik dan kesenian lainnya,saya mengajak anda untuk mengetahui tentang sistem atau tata kehidupan dalam masyarakat di pulau Rote.
Mengenal kesenian daerah Rote

1.TARIAN
Banyak sekali tari-tarian yang terkenal yang berasal dari daerah Rote.tarian-tarian derah dari pulau rote pada umumnya terinspirasi atau terksploitasi dari cerita atau kehidupan sehari-hari rakyat Rote,misalnya tarian yang mengeksploitasi tentang perang,menanam padi,kebersamaan,keramahan masyarakat Rote dan sebagainya. Berikut ini beberapa tarian dari pulau rote yang terkenal dan menjadi idola dipulau Rote.
 TEORENDA
Tarian Teorenda
Tarian teorenda adalah tarian yang melambangkan tetang keramahan masyarakat Rote.tarian ini adalah tarian khusus untuk upacara pernikahan ataupun untuk menyambut tamu-tamu terhormat yang datang ke pulau Rote.Pada umumnya tarian ini dibawakan oleh gadis-gadis di pulau Rote dengan jumlah penari biasanya 4 orang ke atas.


TARIAN ENGGALUTU
Sama dengan tarian Teorenda,terian enggalutu juga merupakan tarian khusus yang di pakai untuk menyambut tamu terhormat,upacara perkawinan dan upacara adat lainnya.tarian-tarian ini sama-sama diiringi dengan alat musik tradisional seperti gong dan tambur.

UNTUK JELASNYA SIMAKLAH VIDEO BERIKUT INI:
                                                            Video tarian khas pulau Rote

 TARIAN TA,E BENUK
Tarian ini merupakan tarian daerah Rote yang umumnya dibawakan oleh kaum pria. Sesuai dengan nama nya “Ta,e benuk” tarian ini merupakan tarian khusus bagi pemuda-pemuda di pulau Rote.makna tarian ini adalah menceritakan tentang karakter,kewibawaan laki-laki di pulau Rote.tarian ini biasanya hanya dibawakan oleh 1 orang penari.

 TARIAN KAKA MUSU DAN LI BASILI
Selain terian Ta,e benuk ada lagi tarian daerah Rote yang khusus untuk kaum pria yaitu tarian “Kaka Musu dan li basili” Tarian kaka musu dan tarian li busili adalah tarian yang sama-sama mengeksploitasi tentang perang,dalam tarian ini keseluruhan gerak nya sama seperti gerak dalam menghadapi musuh. Tarian”kaka musu dan li basili” sama-sama dibawakan oleh 2 orang penari pria,namun perbedaannya adalah dalam Kaka musuh para penari menggunakan pedang “ properrti yang menyerupai pedang”sedangkan dalam tarian Li busili hanya dibawakan tanpa padang. Gerakan dalam kedaua tarian ini sama,kedua tarian ini diiringi oleh alat musik tradisional pulau Rote yaitu gong dan tambur.pada saat tarian dimulai,kedua penari saling serang dengan berganti giliran.oleh karena tarian ini mengekspolitasi tentang perang (cara menghadapi musuh dalam perang),maka tidak heran kalau dalam tarian ini para penari dapat saling melukai.oleh karena masyarakat Rote sangat menghormati adat,maka walaupun terjadi saling serang dan saling melukai dalam Tarian,hal itu tidak menjadi sesuatu yang membawa dendam atau perpecahan.bagi masyarakat Rote itulah lambang seorang pria Rote yang sejati.

 TARIAN KEBALAI

Tarian kebalai (oleh orang Rote disebut “kebak”) adalah salah satu tarian yang paling terkenal di pulau Rote.tarian ini menceriatakan atau melabangkan tentang kebersamaan dan solidaritas masyarakat Rote.Tarian ini sering sekali dibawakan oleh orang-orang Rote,bukan saja dalam upacara adat,tapi juga dibawakan saat usai panen.tidak hanya itu oleh karena tarian ini melambangkan kebersamaan,maka tarian ini oleh nenek moyang orang Rote dulu di jadikan sebuah rutinitas,terutama pada waktu bulan terang.Tarain ini dipakai untuk melepas lelah atau rasa bosan. Dalam tarian ini para penari membentuk lingkaran dengan berdiri sambil bergandengan tangan.gerakan inti pada terian kebalai adalah pada kaki,para penari bergerak berputar dengan diiringi alat music Sasando dan syair atau nyanyian daerah yang dibawakan oleh seorang pesyair yang oleh mastarakat Rote disebut “Manehelo”. Dalam tarian Kebalai jumlah penari bisa mencapai 50 orang,(semakin banyak penari,semakin terasa pula kebersamaan nya) Hingga saat ini tarian kebalai termasuk salah satu tarian yang sangat terkenal di pulau Rote dan di NTT, bahkan sudah dikenal oleh wisatawan manca negara.
 TARIAN FOTI

Tarian Foti dibawakan oleh wisatawan Australia
Tarian Foti adalah tarian yang biasanya dibawakan oleh kaum pria,namun tarian ini tidak menutup kemungkinan untuk kaum wanita juga. Dalam tarian ini diiringi dengan ridme musik yang sangat cepat karena tarian ini menuntut gerakan yang sangat cepat baik dari penari maupun pembawa musik. Keseluruhan gerak pada tarian Foti adalah pada pergerakan kaki yang sangat cepat.Oleh karena budaya daerah pulau Rote sangat unik dan menarik membuat setiap wisatawan yang datang ke pulau Rote sangat terlena dengan kebudayaan pulau Rote.
Selain tarian-tarian di atas,masih banyak lagi tarian-tarian daerah Rote yang terkenal yang dimiliki oleh setiap suku di pulau Rote,seperti tarian Mudipapa,sakalitiana,Batumatia,tarian Kokodidok,Lelendo Ndao,Li ketu koruk,dan masih banyak lagi tarian lain nya.


2. ALAT MUSIK
Selain dari tarian daerah,adapun alat-alat musik tradisional daaerah Rote yang di kreasikan oleh orang Rote untuk mengiringi tarian daerah. Alat-alat music itu antara lain:

 Gong
Gong Rote
Mungkin anda tidak asing lagi mendengar alat music ini,ya,,mengapa tidak alat music tradisional yang satu ini pada umumnya dimiliki oleh kebanyakan daerah-daerah di Negara kita Indonesia.seperti di pulau jawa,Bali dan daerah lainnya,gong di pulau Rote pada umumnya sama dengan Gong yang kita temukan didaerah lain,hanya saja perbedaannya adalah Gong Rote hanya terdiri dari “9”(sembilan) buah,dengan memiliki masing-masing antara lain:1.Leko 2.Paseli 3.Ana laik 4.Ana do,e dean 5.Nggasa lain 6. Nggasa daek, dan 3 buah meko inak. Dari semua gong yang ada,masing-masing memiliki ukuran yang berbeda dengan instrumen bunyi yang di hasilkan oleh masing-masing gong berbeda-bedapula. Gong dalam bahasa Rote di sebut “Meko” gong atau meko Rote ada yang terbuat dari besi dan baja.konon menurut cerita nenek moyang Rote,ada Gong Rote yang terbuat dari Emas yang dalam bahasa rote disebut “Meko Lilo”

Alat musik tradisional ini dipakai oleh masyarakat Rote untuk mengiringi tarian-tarian yang dibawakan. Sebagian besar tarian di pulau Rote diiringi oleh alat musik gong dan tambur.Sebutan untuk pemukul gong dipulau rote adalah “mana tutu Meko” sedangkan sebutan untuk pemukul tambur yaitu “mana to,u labu”

Tambur
Alat musik tambur Rote yang dibawakan oleh seorang tua adat
Bagaikan sayur tanpa garam,begitulah pepatah yang cocok untuk mengilustrasikan antara gong dan tambur. Dalam kesenian masyarakat Rote,gong dan tambur tidak bisa di pisahkan.dalam mengiringi tari-tarian,gong dan tambur selelu dibawakan bersama-sama misalnya dalam tarian Enggalutu,Ta,e benuk,kaka Musu,te,o renda dan sebagainya. Tambur rote biasanya dibuat dari kulit binatang seperti rusa,kambing,domba,sapi dan kerbau. Tambur dalam bahasa Rote disebut “labu”. Tambur atau labu di bawakan dengan cara di pukul dan pemukul tambur disebut “Mana To,u Labu” dalam membawakan tambur,seorang Mana To,u Labu harus trampil dan lincah dalam pergerakan tangannya. Ada tarian yang menuntut mana To,u Labu harus cepat dan tranpil. Contohnya tarian “Foti” . dalam tarian Foti diperlukan kecepatan dan kelincahan tangan sang pembawa tambur (Mana To,u labu )


Sasando
Alat musik Sasando
Mungkin alat musik ini sudah tidak asing lagi di telinga anda sebagai masyarakat Indonesia,alat musik yang satu tradisional ini sudah terkenal dan didemonstrasikan di beberapa stasiun televisi nasional. Nah…bagi anda yang belum mengenal alat musik sasando,inilah saat nya bagi anda untuk mengenalnya.sasando adalah alat musik tradisional dari pulau terselatan di indonesia. Alat musik ini merupakan alat musik yang langkah dan sangat unik. Alat musik ini menjadi sahabat sehari-hari masyarakat Rote baik dalam mengiringi tarian,melepas lelah,dan mengisi waktu luang.

Alat musik tradisional sasando ternyata juga disukai oleh wisatawan penikmat musik khas indonesia di Eropa dan Austarlia. Alat musik yang satu ini memang terkenal unik dan memiliki bunyi yang merdu.keunikan dalam musik sasando yaitu sasando merupakan alat musik tradisional petik yang dibuat oleh nenek moyang orang Rote. Selain bentuknya yang sangat unik sasando terbuat dari daun pohon lontar yang merupakan pohon sumber kehidupan bagi masyarakat Rote,Alat musik yang langkah ini memiliki sejarah yang beraneka menurut versi  masyarakat di pulau Rote.
Jika kita melihat dari segi sosial budaya,kebudayaan dapat tercipta dan di pengaruhi oleh faktor alam, hal ini ada benar nya contohnya saja pulau Rote, yang daerah nya di tumbuhi oleh ribuan pohon lontar. Nah…!! Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat Rote untuk menciptakan sesuatu dari pohon tersebut. Ini merupaka salah satu faktor mengapa alat musik sasando itu unik dan terbuat dari daun lontar. 

Pertanyaannya siapa yang menemukan alat musik sasando ??
Asal-usul alat musik sasando
Berdasarakan cerita tua-tua adat di pulau Rote, Ada yang mengatakan bahwa alat musik sasando dibuat oleh dua orang bersaudara yang bernama “Lunggi lain dan Balok Amasina”. kedua bersaudara ini selalu menghabiskan waktu bersama-sama dilaut,dan Untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan maka kedua bersaudara ini terinspirasi untuk merancang sebuah alat musik yang berbahan daun lontar yang di sebut “sandu”( yang sekarang ini dikenal dengan nama sasando). Ada lagi yang mengatakan bahwa alat musik sasando di temukan oleh dua orang penggembala yang bernama “Lumbilang dan Bali alang”
Sedangkan menurut sebuah legenda daerah rote, mengatakan bahwa sasando ditemukan oleh seorang pemuda bernama “Sangguana” . Pada mulanya sangguana terdampar di pulau Ndana (salah satu pulau kecil yang termasuk dalam kawasan pulau Rote) ketika pergi melaut. Lalu ia dibawa oleh penduduk untuk menghadap raja diistana,sangguana diminta untuk menciptakan sebuah alat musik yang belum pernah ada. Pada suatu malam sangguana bermimpi sedang memainkan sebuah alat musik yang memiliki bentuk dan bunyi yang indah. Diilhami dari mimpi tersebut,sanguana menciptakan alat musik berbahan daun lontar yang ia berinama “sandu” (yang artinya bergetar ). Bakat seni yang dimiliki sangguana ternyata diketahui banyak orang sehingga sangguana diminta untuk mendemonstrsikan alat musiknya itu didepan khalayak .
Ketika sedang memainkannya, sang putri raja bertanya lagu apa yang dimainkan oleh sangguana , dan ia menjawab “Sari sandu”, alat musik itupun ia berikan kepada sang putri yang kemudian menamai alat musik itu “Depo Hitu” yang artinya sekali dipetik tujuh dawai bergetar. keindahan musik sasando dapat memberikan sensasi berupa ketenagan jiwa,dan dapat mengekspresikan beraneka macam nuansa dan emosi. Oleh karena itu,bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) Alat musik sasando dipakai sabagai Alat musik pengiring tari,menghibur keluarga yang sedang berduka,manambah keceriaan saat bersuka cita,sebagai hiburan pribadi,serta menenangkan jiwa. Sampai saat ini alat musik sasando merupakan alat musik yang menghasilkan melodi terindah di Nusa Tenggara Timur,khususnya di pulau Rote.
          Secara umum,bentuk sasando serupa dengan instrument petik lainnya seperti gitar,biola,kecapi.namun,alat music sasando tidak memiliki chord (kunci). Senar sasando harus di petik dengan dua tangan,seperti alat music “Harpa”.tangan kiri berfungsi berfungsi memainnkan melodi bass,sementara tangan kanan memainkan accord. Ini menjadi keunikan tersendiri dalam alat musik sasando kerena dalam memainkan alat music sasando,seseorang dapat memainkan dan mengontrol melodi bass,dan accord sekaligus.

Bagian utama alat musik sasando berbentuk tabung yang biasa terbuat dari bambu.melingkar dari atas kebawah tabung adalah ganjalan-ganjalan dimana dawai-dawai direntangkan dan bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda pada setiap dawai. Tabung sasando ini diletakan dalam sebuah wadah setengah melingkar yang terbuat dari daun pohon lotar yang menjadi kotak resonansi pada sasando. Bentuk kotak resonansi yang terbuat dari daun lotar ini terinspirasi dari sebuah alat yang biasanya dipakai oleh setiap petani penyadap nira lotar di pulau Rote untuk menampung lotar.alat ini disebut “sambak”. Model sasando pertama hanya memiliki 7 (tujuh) dawai.namun hingga kini sasando telah dikembangkan menjadi beberapa jenis yaitu “sasando enkel dengan” (terdiri dari 28 dawai),sasndo double (terdiri dari 65 sampai 84 ) dawai) serta sasando Haik,sasando Gong,dan sasando biola.karena itu bunyi sasando sangat berfariasi.hampir setiap jenis music bisa dimainkan oleh alat music sasando seperti music tradisional, pop,slow rock,bahkan dangdut. Adakalanya terdapat perbedaan pada cara permainan tipe sasando tertentu,tergantung pada gaya permainan setiap daerah,kempuan pembawaan dan tidak ada system notasi music khususnya untuk sasando Gong. Dengan bentuknya dan bahan baku yang sederhana itu,tak heran jika warga Australia dan portugis dan wisatawan Eropa lainnya yang datang berkunjung ke NTT selalu membeli alat music sasando dan menjadi primadona yang akan dibawakan ke negerinya.

Sampai saat ini alat musik sasando masih dilestarikan oleh masyarakat pulau rote,mulai dari pewarisan cara bermain sasando kepada setiap generasi mudah oleh orang tua, hingga ada sanggar-sanggar yang sengaja didirikan untuk melestarikan,meregenerasikan musik sasando dan menarik minat masyarakat akan musik sasando.alat musik sasando di pulau rote sangat terkenal.banyak sekali tarian yang daerah rote yang diiringi oleh alat musik sasando seperti tarian kebalai,dan berbagai tarian daerah rote lainnya.dan salah satu kegunaan utama dari alat musik sasando sesuai dengan tujuan para pembuat sasando pada dahulukala yaitu alat musik sasando di ciptakan sebagai alat musik untuk mengiringi nyanyian,terutama nyanyian daerah.adapun kebiasaan tua-tua adat pulau rote pada zaman dahulu yaitu bersyair dengan menggunakan sasando.kegiatan bersyair ini merupakan suatu budaya yang tidak bisa di pisahkan dari keseharian nenek moyang masyarakat pulsu rote papa zaman dahulu.
Kegiatan bersyair dalam bahasa daerah rote disebut “Helo”,sedangkan orang bersyair disebut “mane Helo”. Pada umunya,keseluruhan syair daerah rote sama dengan syair yang kita temukan didaerah lain mulai dari intonasi,cara pembawaan,nada syair serta jalan cerita sama-sama menceritakan tentang kehidupan manusia,asal usul suatu tempat,atau peristiwa dan sebagainnya.perbedaan nya adalah pada syair daerah Rote di iringi oleh alat musik sasando yang tidak dapat ditemukan di daearah lain. Biasanya setiap Mane helo atau pesyair di pulau rote adalah orang yang paham tetang adat,serta pandai bermain sasando.kegiatan Helo atau bersyair dalam masyarakat Rote pada zaman dahulu biasanya di bawakan dalam istana,untuk memeriakan suasana,pesta perkawinan,upacara adat, serta untuk menghibur diri. dengan nada sasando yang merdu,serta dipadukan dengan syair-syair yang menenagkan jiwa,akan membawa sensai relaksasi yang begitu tenang dan hening dalam jiwa. Sehingga tak heran kalau alat musik sasando menjadi alat musik terfavorit di Nusa Tenggara Timur khususnya pulau Rote.jadi jika anda tertarik untuk mencoba bermain sasando serta ingin memanjakan diri anda dengan mendengar nada merdu dari alat musik sasando,kami tunggu kedatangan anda di pulau Terselatan indonesia.

3.KESENIAN MENENUN ALA PULAU ROTE

Di pulau Rote, perbedaan peran wanita dan lelaki sangat kentara. Pekerjaan seperti membuat rumah dan menyadapt lotar,membajak sawah, membuat perhiasan logam hanya dilakukan oleh lelaki. Sementara wanita mengerjakan pekerjaan feminin, salah satunya adalah menenun. Kesenian menenenun masyarakat Rote telah dilakukan sejak saman dahulu.dalam menenun,biasanya kaum hawa harus ulet dan trampil dalam setiap tahap dari pekerjaan menenun kain, mulai dari mengolah benang, hingga mempelajari motif-motif yang sesuai dengan adat dan nilai budaya daerah setempat.kesenian menenun di NTT sebagian besar hanya dapat di temukan didaerah Rote Ndao dan Pulau Sabu. Berdasarakan sejarah yang telah anda baca dalam perjalanan Foembura mencari ilmu,bahwa sebenarnya pulau Sabu adalah masih keturunan Orang Rote.maka dari itu,kesenian dari kedua daerah ini pun hampir sama.salah satu nya adalah seni Tenun.
Selain memiliki keterkaitan dalam sejarah, Secara geografis kedua pulau tersebut berdekatan. Oleh sebab itu, motif tenun dari kedua pulau tersebut senada karena saling memengaruhi. Umumnya, motif tenun dari kedua pulau ini berupa motif floral dan motif geometris yang terangkai halus dalam beberapa jalur.
Motif potola yang dibawa oleh pedagang-pedagang Gujarat pada abad ketujuh belas menjadi motif berharga yang memperkaya khasanah motif tenun dari kedua pulau ini. Betapa tidak, dahulu kain potola hanya dikenakan oleh keluarga raja dan bangsawan. Kain itu diwariskan turun temurun di kalangan mereka saja. Namun keberadaannya yang langka tak membuat para penenun di kedua pulau ini tak mampu menyerap motif potola. Hingga kini, bunga bersudut delapan dalam lingkaran yang motif potola malah menjadi ciri khas tenunan pulau Rote dan sawu..
Berikut ini beberapa info untuk anda tentang ciri tenun di pulau Rote dan Sawu:
1. Tenun Rote
Kesenian tenun di pulau Rote paling banyak dilakukan oleh masyarakat pulau Ndao ( salah satu pulau kecil yang termasuk dalam daerah pulau rote) di pulau Ndao ini hamper sebagaian besar wanita nya mengisi waktu luang mereka dengan menenun kain tenun yang biasanya di jual ke beberapa daerah lainnya di pulau Rote serta setiap wisatawan yang datang. Kain tenun ikat dari Rote biasanya berupa kain sarung yang disebut pou, selimut untuk anak lelaki yang disebut lava, atau delava yakni selendang. Warna khas tenun Rote adalah coklat, biru, kuning,merah,putih dan hitam, dengan motif bunga dan dedaunan. Bentuk tumpal dan belah ketupat menjadi motif bagian bawah kain tenun.oleh karena pulau Ndao yang berada di pulau Rote sangat berdekatan dengan Sawu,maka banyak sekali orang ndao yang bekerja secara musiman di kedua pulau tersebut sehingga terjadi saling kolaborasi antara kesenian kain tenun kedua daerah,sehingga jika kita melihat sekilas kain adat kedua daerah ini hamper sama.

Gambar kain tenun rote
Kain tenun pulau rote memiliki keunikan yaitu memiliki warna yang menarik dan serasi antara kolaborasi warnanya yaitu merah,putih,hitam,dan coklat. Kain tenun Rote ndao ini menjadi kain adat pulau Rote serta di pakai sebagai pakaian adat daerah Rote baik oleh kaum pria maupun kaum wanita.




2. Tenun Sawu
Motif tenun ikat dari Sawu dipengaruhi oleh sistim kekerabatan yang rumit di dalam masyarakatnya. Motif bunga besar dan warna biru tua kombinasi merah terang melambangkan keanggotaan pada klan besar. Sementara motif bunga kecil dan warna biru muda menandakan keanggotaan pada klan kecil.


6. ADAT ISTIADAT ( PANTANGAN, PAMALI ATAU HAL-HAL YANG TABUH )

Masyarakat Rote mengenal sebuah sistem kemasyarakatan yang disebut dengan istilah Nusak. Nusak sebagai sistem kemasyarakatan merupakan sebuah daerah hukum yang bersendi pada hubungan daerah, dimana di dalamnya terdiri dari sekumpulan masyarakat seketurunan yang dipimpin oleh Manek (raja) dan seorang Fettor sebagai pendamping.Dalam konteks kehidupan masyarakat Rote selain ada pemimpin dan pendamping yang di sebut Fettor, terdapat pula simbol-simbol lain yang diberikan kepada individu-individu tertentu sesuai dengan kemampuan dan tugasnya masing-masing. Hal ini merupakan perwujudan dari upaya untuk membangun dan mengatur kehidupan bermasyarakatnya melalui sebuah sistem kemasyarakatan yang baik melalui sistem sosial yang terintegrasi. Dikatakan bahwa kesatuan hidup manusia dalam kerangka hubungan sosial menghasilkan suatu kerangka dasar kehidupan yang berkait dengan aspek konsep, perilaku dan wujud nyata dari sebuah tatanan kebersamaan. Adalah political institutions, sebuah pranata budaya dalam sebuah masyarakat yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok. Adapun macam-macam peran dan fungsinya antara lain adalah sebagai berikut; Mane Songgo (bagian kerohanian), Mane Dope (hakim), Mane Dae Langgak (mengurusi bagian pertanahan dan pertanian), Mane Lala (penegak hukum bagian persawahan), Langga Mok (penegak hukum dalam bidang pertanian/ ladang dan kebun), Mane Holo (penegak hukum dalam bidang kelautan, hutan, dan tanaman di dalam kampung), Langgak (kepala kampong), Lasin (semacam RT).
Sistem kemasyarakatan yang dibangun di Rote lewat setiap Nusak-nya memberikan sebuah bangunan yang kokoh dalam keselarasan kehidupan bermasyarakatnya. Hal tersebut tidak lepas dari konsep kepemimpinan Nusak-nusak di Rote, dimana hubungan antara pemimpin (raja) dan rakyat terdapat sebuah komitmen untuk saling menghormati dan menjaga antara keduanya. Dalam sebuah ungkapan adat terdapat sebuah konsep tentang hubungan antara pemimpin dan rakyatnya yang berbunyi “Tungga Manaparenda Dean”, yang memiliki arti keharmonisan dalam kehidupan, dimana pemimpin sebagai penguasa selalu berdiri di depan dan rakyat sebagai pengikutnya dibelakang sang pemimpin mengikuti jejak sang pemimpin.
Meski demikian adanya kehidupan masyarakat Rote tetap menjunjung tinggi sebuah demokrasi dan hak asasi. Setiap kesalahan baik dari masyarakat maupun pemimpin tetap dikoreksi dan yang salah tetap akan mendapatkan sebuah sangsi, dimana semua orang di mata hukum adalah sama. Seperti halnya bila seorang Raja mendapat mosi tidak percaya oleh rakyatnya, maka ia harus mengundurkan diri. Dalam Nusak Thie misalnya, menurut hukum adat bila seorang Raja dikirimi sejenis material, seperti daging/ kaki seekor kuda, maka sudah barang tentu Raja yang pada saat itu memimpin harus mundur. Hal ini merupakan sebuah simbol ketidakpercayaan rakyat pada Raja tersebut.
Menanggapi konsep demokrasi yang terdapat dalam setiap Nusak di Rote. Perlu untuk dipahami bahwa, konsep pewarisan kerajaan di Rote tidak mengenal istilah putra mahkota, yang ada adalah Ana Manek atau anak raja. Raja dalam Nusak di Rote dipilih oleh rakyat berdasarkan kemampuannya, dan bukan ditentukan oleh pewaris selanjutnya sebagaimana yang terjadi dalam konsep putra mahkota. Dalam sebuah sifat sistem pelapisan masyarakat, konsep pemilihan raja oleh masyarakat Rote dikenal dengan istilah open social stratification, adalah suatu sistem dimana setiap masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik pada sebuah tahapan lapisan, dan sebaliknya bagi mereka yang dirasa tidak mampu akan turun pada lapisan yang bawah.
Gambar salah satu rumah raja di pulau Rote

Masuknya ekspansi Belanda di Indonesia yang ditandai dengan direbutnya benteng Portugis di Ambon pada tahun 1605, dan pendirian Batavia di Jakarta di bawah pimpinan J. P. Coen pada tahun 1619. Merupakan awal dari sebuah usaha pemerintahan Belanda yang telah menduduki sebagian besar wilayah Indonesia untuk memperluas daerah kekuasaannya, tidak terkecuali dengan Rote. Keberadaan pemerintahan Belanda di Rote mempengaruhi tatanan masyarakat yang ada sebelumnya, oleh inisiatif pemerintahan Belanda kala itu dibentuklah sebuah kerajaan-kerajaan mini di Rote berdasarkan Nusak-nusak yang ada. Kebijakan pemerintah Belanda dengan politik divide et impera yang kemudian merubah tatanan kehidupan masyarakat Rote dari kesatuan adat menjadi kerajaan, merupakan sebuah siasat dari upaya pemerintahan Belanda dalam hal untuk mempermudah penguasaan dan pengaturan atas daerah jajahan maupun target jajahan. Nusak yang sebelumnya merupakan sebuah kesatuan yang dibagi berdasarkan masyarakat seketurunan beralih menjadi kesatuan wilayah (teritorial).
Berikut adalah sembilan belas Nusak-nusak yang terdapat di Rote; Nusak Delha, Nusak Thie, Nusak Oenala, Nusak Ndao, Nusak Dengka, Nusak Lelain, Nusak Ba’a, Nusak Lole, Nusak Termanu, Nusak Keka, Nusak Talae, Nusak Korbafo, Nusak Diu, Nusak Lelenuk, Nusak Bokai, Nusak Bilba, Nusak Ringgou, Nusak Oepao, dan Nusak Landu.
Pembentukan wilayah teritoril ini merupakan titik balik perubahan tatanan hidup masyarakat Rote menuju sebuah tatanan hidup yang lebih terbuka. Tatanan hidup yang sebelumnya bersifat tribal menjadi sebuah adat normatif yang semakin bervariasi dan bersifat kompleks. Kehidupan masyarakat yang bersifat tribal tersebut, yaitu masyarakat yang terbatas, kecil dan tertutup, berubah menjadi masyarakat etnik terbuka.
Masyarakat Rote tidak hanya terbagi berdasarkan Nusak yang ada melainkan juga terbagi oleh berbagai macam suku yang terdapat dalam setiap Nusak-nya, yang masing-masing dari Nusak tersebut memiliki klasifikasi tersendiri mengenai pembagian suku-sukunya. Seperti dalam Nusak Thie misalnya, yang terdiri dari dua puluh lima suku , dimana dari ke-dua puluh lima suku tersebut terbagi lagi atas dua kelompok suku besar yaitu suku “Sabarai” dan “Teratu”. Adapun pembagian kelompok-kelompok masyarakat di Rote selain pembagian berdasarkan Nusak dan suku yang ada, terdapat juga pembagian kelompok masyarakat yang disebut dengan istilah Leo dan Teidalek. Leo adalah sekelompok masyarakat yang terdiri dari keluarga-keluarga batih yang lahir dari satu keturunan tertentu, sedangakan Teidalek atau juga yang dikenal dengan istilah “Uma Isi” atau orang yang lahir dari satu kandungan.
Jauh sebelum masuknya agama Kristen di Rote, masyarakat Rote mengenal sebuah kepercayaan tradisional yang disebut Halaik atau Dinitiu. Baik Halaik maupun Dinitiu merupakan kepercayaan yang bersifat animisme dan dinamisme, yaitu sebuah kepercayaan tentang keberadaan penguasa tertinggi alam semesta yang disebut Lamatuak atau Lamatuan (Yang Maha Agung/ Kuasa). Seiring dengan masuknya pengaruh agama Kristen di Rote, perlahan pemeluk kepercayaan ini mulai berkurang. Hal ini dikarenakan masyarakat Rote yang ada pada masa itu, secara bertahap mulai memeluk agama Kristen yang masuk bersamaan dengan ekspansi pemerintahan Belanda.
Pesatnya perkembangan agama Kristen di Rote tidak dapat dipisahkan dengan sosok Raja FoE Mbura, yang memiliki peran penting dalam membantu penyebaran agam Kristen di Rote. FoE Mbura adalah anak dari Raja Thie yaitu Mbura Messa. Mbura Messa adalah Raja pertama yang memeluk agama Kristen, yang setelah dibaptis pada tahun 1726 bernama Yeremias Messakh. Pada tahun 1729 Raja FoE Mbura dibantu oleh orang Bugis-Makassar, membuat sebuah perahu yang digunakan untuk berlayar ke Batavia dengan misi untuk mempelajari agama Kristen dan Pendidikan. Dalam perjalanan tersebut Raja FoE Mbura mengikut sertakan Raja dari Lelain, Ba’a, dan Lole, dan kembali ke Rote pada tahun 1732. Selain mendapatkan pencerahan tentang agama serta pengetahuan tentang pendidikan, hal lain yang diperoleh dari perjalanan tersebut ialah pengetahuan tentang teknik penyulingan tuak/ nira.
Jasa Raja FoE Mbura untuk pembangunan daerah Rote khususnya bidang agama dan pendidikan sangatlah berharga. Hal ini terbukti dengan pesatnya perkembangan pendidikan di Rote, dimana pada tahun 1754 di Rote telah terdapat enam sekolah dengan murid yang berjumlah 3.000 siswa, dimana para siswa juga diajarkan bahasa Melayu yang saat itu digunakan sebagai bahasa pengantar. Hingga kini total sekolah yang terdapat di Kabupaten Rote dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Umum (SMU) baik negeri maupun swasta telah mencapai 182 sekolah dengan jumlah murid secara keseluruhan mencapai 25.953 murid.

Berbicara mengenai adat istiadat,tentu tidak lepas dari kebiasaan dari setiap masyarakat yang bersangkutan karena dapat dikatakan bahwa adat istiadat adalah hasil karya dari masyarakat yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Demikian pula dengan adat istiadat di pulau rote.masyarakat pulau rote memiliki adat istiadat yang telah dipakai sejak dulu dan dapat dikatakan bahwa adat istiat tersebut telah berbaur dan menjadi ciri khas kehidupan masyarakat pulau Rote,mulai dari kebiasaan dalam berbahasa,melaksanakan sesuatu seperti membangun rumah,berpergian keluar daerah,sampai pada pantangan-pantangan adat yang telah mendara daging yang tidak boleh di abaikan. Masyarakat pulau rote memiliki tradisi atau kebiasaan yang tidak boleh dilanggar atau diabaikan karen hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang sakral dan akan mebawa akibat yang buruk bagi yang melanggarnya.
Berikut saya mengajak anda untuk mengenal tentang adat istiadat atau hal-hal yang Tabuh dalam kehidupan masyarakat pulau Rote.
1.hal-hal yang tabuh dalam membuat rumah.
Mungkin membuat rumah adalah hal yang mudah dan biasa bagi kebanyakan daerah.namun, hal itu tidak berlaku bagi masyarakat pulau Rote.bagi masyarakat pulau rote,membuat rumah bukanlah hal yang mudah.terdapat beberapa patangan yang harus diperhatikan oleh setiap orang dalam membangun rumah.karena bagi masyarakat pulau rote,rumah adalah tempat untuk berteduh dan berlindung yang tidak boleh sembarang di buat.dapat dikatakan bahwa bagi masyarakat pulau rote rumah adalah miniatur kehidupan setiap oarang yang ada didalamnya.oleh karena itu ada beberapa pantangan yang harus di perhatikan bagi masyarakat pulau rote dalam membangun rumah antara lain:
1, harus memperhatikan setiap tiang yang ada dalam rumah,karena nenek moyang masyarakat pulau Rote pada zaman dulu menganggap bahwa setiap tiang yang ada dalam rumah memiliki filosofi hidup tersendiri. Tiang rumah atau yang disebut “Di” ini bagi masyarakat Rote masing-masing memiliki nama tersendiri yang dalam pemasangan nya tidak boleh di pasang sembarangan karena akan berakibat fatal. Cotoh nya “Di Ana Mak” atau “Tiang anak yatim” , “Di inak” atau Tiang induk, kedua tiang ini apa bila salah di pasang,maka akan berakibat fatal biasanya akan menelan korban dalam rumah.
2. Pantangan dalam membuat “Dodoik” atau atap rumah.
Selain pantangan dalam membuat tiang rumah, masih ada lagi pantangan berikutnya yang juga sangat sakral apabila salah penempatannya yaitu “Dodoik” dodoik merupakan bagian yang terdapat di atap rumah,biasa nya Dodoik ini sangat jelas terlihat pada rumah adat atau Rumah yang beratap Daun lontar. Menurut masyarakat pulau rote,pantangan ini merupakan pantangan yang cukup sulit,karena Dodoik ini jumlah nya lebih banyak dari pada “Di” atau tiang. Selain itu Dodoik juga berukuran kecil sehingga di butuhkan seseorang yang benar-benar memahami mengenai masalah penempatan Dodoik ini,sehingga biasa nya dalam pembangunan Rumah di Rote,selain tenaga para tukang di perlukan juga seorang yang khusus untuk memberikan arahan mengenai penempatan Dodoik,biasanya Para tua adat atau tokoh adat terkemuka yang paham mengenai masalah ini. Hampir mirip dengan pantangan pemasangan “Di” atau tiang,namun dodoik ini jumlahnya lebih banyak dan masing-masing dodoik di setiap Rumah masyarakat pulau Rote dianggap memiliki peran masing-masing,bahkan menurut masyarakat pulau Rote setiap penghuni dalam rumah,memiliki Dodoik nya sendiri.tidak hanya itu,masalah rejeki atau masa depan juga dapat di pengaruhi oleh Dodooik ini. dalam Rumah Masyarakat Rote,ada Dodoik yang khusus untuk anak sulung,anak bungsu anak gadis maupun anak Laki-laki sehingga dalam pemasangan nya jika seseorang salah memasang salah satu Dodoik,misalkan Dodoik untuk anak gadis salah dipasang,maka dalah keluarga itu,setiap anak gadis nya akan mendapat sial seperti sakit,bahkan meninggal dunia.
Tidak hanya itu, masalah rejeki atau keberuntungan juga ada dalam Dodoik ini, menurut masyarakat pulau rote ada dodoik yang khusus untuk masalah rejeki dan keberuntungan serta harta benda yang ada dalam Rumah,sehingga apa bila salah di pasang,maka akan membawa kamalangan. Apa bila Dodoik untuk rejeki ini salah di pasang,maka akibatnya adalah setiap usaha yang dibuat oleh anggota Rumah itu tidak akan berhasil dengan baik. Ada juga Dodoik yang khusus untuk setiap harta benda yang ada dalam Rumah, misalnya Dodoik untuk setiap hewan yang di pelihara dalam Rumah.jika salah di pasang,maka setiap Hewan ternak yang di pelihara dalam rumah tidak akan bertahan lama.
Masih ada beberapa Dodoik lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu,namun percaya atau tidak semua hal yang saya sebuatkan tadi merupakan sebuah kebiasaan yang tidak bisa dianggap remeh oleh setiap orang rote dalam membangun Rumah.
3. Letak rumah
Bagi masyarakat Rote membuat Rumah memang perlu sebuah ketelitian yang tinggi tidak hanya dari segi Infrastruktur,namun juga dari berbagai segi lain yang di pandang salral oleh adat. Selain pantangan dalam membuat “Di dan Dodoik” ternyata masih ada lagi pantangan lain yang juga tidak boleh di anggap remeh yaitu posisi atau letak rumah. Masyarakat Rote memiliki sebuah pandangan bahwa rumah harus seaman mungkin termasuk letak rumah tidak boleh sembarangan. Berikut pantangan dalam Posis atau letak rumah:
 letak pintu dalam rumah dalam rumah tidak boleh berposis lurus atau berada sejajar dalam satu garis lurus misal nya pintu depan rumah dengan pintu tengah,kedua pintu ini tidak boleh terletak lurus minimal harus berselisih beberapa jengkal.
 Posis pintu depan rumah tidak boleh berhadapan lurus dengan pohon-pohon besar yang ada di depan rumah.karena hal itu dapat menghabat rejeki bahkan membawa sial dalam bahasa sehari-hari di sebut “sena uma du,u neun” atau “ menutup rejeki yang masuk”
 Letak rumah tidak boleh berada diatas tanah yang curam atau tanah yang didalam nya terdapat gua,celah atau lubang atau lorong karena hal ini sangat beresiko bagi masa depan setiap penghuni nya. Mungkin anda merasa heran mendengar ini dan tentu anda bertanya bagaimana kita bisa mengetahui kalau rumah yang kita bangun berada tepat diatas lubang atau terwongan yang berada dalam tanah.hal ini mudah saja bagi masyarakat pulau Rote karena masyarakat Rote memiliki cara yang khusu untuk mendeteksi akan hal ini.


2. pantangan dalam adat
Masyarkat Rote terdiri dari 19 nusak atau daerah kekuasaan yang pada zaman dulu ke 19 nusak ini memiliki raja masing-masing dan memiliki adat atau pantangan masing-masing tergantung dari ketentuan adat masing-masing. Namun ada beberapa kebiasaan yang pada umum nya sama dari ke 19 nusak ini antara lain:
1.. pantangan dalam perkawinan
Dalam tradisi perkawinan,masyarakat pulau Rote memiliki sebuah tradisi yang mungkin sama dengan daerah lain,yaitu mempelai wanita harus mengikuti mempelai laki-laki atau disebut “ kawin masuk” tradisi ini tidak boleh di bolak balik atau di abaikan. Selain itu,pantangan adat Rote lain nya yaitu bagi setiap kaum wanita dan lelaki yang sesama suku tidak boleh saling kawin-mawin karena hal ini melanggar ketentuan adat.pantangan ini pada zaman dulu memiliki hukuman yang cukup tegas yaitu bagi pasangan yang sesama suku kedua nya akan di kenai sebuah sanksi yang di kenal dengan “Ndido muku” atau “ di potong telinga nya”baik laki-laki maupun peremuan.
3.pantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu ada beberapa pantangan atau hal yang di anggap pamali dalam kehidupan sehari-hari yaitu: 1. Bagi setiap anak dilarang untuk tidur telentang atau tidur dengan membalikan badan sehingga wajah,dada dan perut menempel ke kasur hal ini di anggap sebuah pamali atau hal yang di larang tegas karena meskipun terlihat tidak berbahaya,namun bagi masyarakat Rote menganggap ini sebuah kebiasaan dari anak yang durhaka karena kebiasaan tidur seperti ini dianggap akan membawa kemalangan atau masalah bagi orang tua,seperti orang tua akan jatuh sakit atau tertimpah sial. 2. Pantangan tidak boleh menumpahkan gula merah keatas kuburan sambil menangis karena hal ini di anggap sebuah perbuatan yang akan membangkitkan amarah dari Roh yang ada dalam kuburan itu. 3. Membakar atau memotong “Ure Teuk” atau tempat untuk menaruh air minum. Ure teuk ini merupakan sebuah tempat yang di pakai oleh masyarakat pulau rote untuk menaruh Air untuk kebutuhan sehari-hari. Jika di samakan dengan daerah lain, Ure teuk ini sejenis dengan Guci atau tempat besar untuk manaruh air minum. Bagi masyarakat Rote Ure Teuk ini terdapat pantangan nya sendiri seperti tidak boleh di garuk atau di potong-potong dengan menggunakan benda tajam apa lagi di bakar karena akan membawa sial bagi pelaku nya seperti akan dililit hutang Yang berkepanjangan bahkan bisa tertimpah sial lainnya seperti kecelakaan dan sebagai nya.
4. di larang untuk menangis di tengah malam karena di anggap akan menimbulkan hal-hal yang berbau mistik seperti datang nya roh jahat.
5. Pantangan untuk setiap pendatang baru di pulau Rote. Masyarakat pulau Rote sangat menjunjung tinggi kebersamaan bagi sesama,sehingga pantangan bagi setiap pendatang baru tidak terlalu sulit. Jika anda sebagai seorang pendatang,anda tidak di tuntut untuk melakukan Ritual adat tertentu,cukup hanya bersikap ramah dan menghargai saja karena masyarakat Rote menganut sebuah sistem yaitu “jika anda menghargai, maka kami lebih menghargai jika anda berlaku kasar maka kami juga lebih berlaku kasar” jadi inti nya saling menghargai saja sudah cukup bagi masyarakat Rote.
Semua pantangan yang sudah anda baca di atas memang terdengar tidak masuk akal namun begitulah keunikan dari setiap kebudayaan karena setiap budaya memiliki adat istiadat dan pantagan nya masing-masing,khusus nya masyarakat Pulau rote. masyarakat Rote telah mempercayai akan hal ini sejak zaman dulu dan hal-hal ini memang telah berulang kali terjadi,dan selalu menjadi tolak ukur dalam membuat sesuatu.


 HAL-HAL YANG UNIK ATAU CIRI KHAS DAERAH
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan dan keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Begitupun dengan Budayah daerah Rote.dalam kehidupan masyarakat pulau rote,terdapat berbagai macam kebiasaan dan keunikan yang menjadi ciri khas dari daerah Rote yang mana hal-hal tersebut tidak dapat ditemukan di daerah lain,keunikan-keunikan ini tidak saja berupa kebiasaan hidup atau perlengkapan hidup,namun juga terdapat keunikan-keunikan berupa-pulau kecil yang menghiasi pulau Rote,dan sekaligus menjadi suatu keunikan tersendiri bagi pulau ini.
Berikut ini beberapa hal-hal unik yang terdapat di pulau Rote.
1.keunikan budaya lontar.
pulau Rote dikenal dengan sebutan surga pohon lontar,karena selain terdapat ribuan pohon lontar,masyarakat pulau Rote juga dikenal sebagai masyarakat yang unik dan trampil,karena hanya masyarakat pulau Rote saja yang mampu memenfaatkan seluruh bagian pohon lontar mulai dari akar sampai daun. sebagian besar aspek dalam kehidupan masyarakat pulau Rote mengandalkan jasa pohon lontar. mulai dari pemanfaatan sebagai bahan makanan dan minuman seperti gula merah,gula lempeng,nira,minuman tradisional seperti sopi dan dapat dimanfaatkan sebagai cuka untuk penyedap dan pengawet makanan,serta peralatan dan perlengkapan kahidupan. Dapat dilihat sebagai berikut.






GAMBAR POHON LONTAR DAN FUNGSI NYA

Perhatikan gambar pohon lontar di atas,dari semua srtuktur bagian pohon lontar,tidak ada yang tidak berguna bagi masyarakat Rote.
 Akar
Akar pohon lontar dapat dimanfaatkan sebagai ramuan tradisional
 Batang lontar
Memiliki struktur dalam yang sangat kuat dan bertahan lama,maka tak heran batang pohon lontar sangat bermanfaat Bagi masyarakat pulau rote antara lain di manfaatkan sebagai bahan untuk membuat rumah mulai dari tulang atap rumah,tiang penyangga,dinding,kusein jendela dan sebagainya.dalam bahasa daerah papan pohon lontar ini dinamakan “Mbou”. Berbeda dengan papan pohon lain,Mbou atau balok lontar dapat bertahan lebih lama.Selain itu,karena ukuran nya yang cukup besar,maka pada Zaman dulu,masyarakat pulau rote juga memanfaatkan batang pohon lontar untuk membuat peti jenasah.
 Batang nira

bagian yang satu ini merupakan bagian yang sangat penting bagi masyarakat pulau rote kerena merupakan bagian yang vital pada pohon lontar yang menghasilkan Nira lontar “tuak”

 Buah lontar
Selain batang nira lontar yang menghasilkan nira, ternyata buah lontar juga tidak kala penting manfaatnya.



Buah lontar dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena rasa nya yang manis dan bertekstur lembut. Buah lontar mudah ini dapat dijadikan agar-agar atau jel serta jus buah. Tak hanya itu,buah lontar yang sudah tua,dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik untuk kesehatan kulit dan juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai bahan makanan hewan.
 Pelepah lontar.
Pelepah lontar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat pagar rumah dan kebun,serta dapat di manfaatkan untuk membuat tali tradisional dengan cara batang lontar di belah dan di rakit menjadi tali yang sangat kuat.
 Daun lontar.
Bagian ini memiliki manfaat yang cukup unik mulai dari manfaatnya sebagai bahan baku untuk membuat atap rumah,membuat Haik,kapisak,tikar,lumbung padi “soka” serta kerajinan tangan lain seperti membuat miniatur dan salah satunya adalah membuat kotak resonansi alat music sasando.
















Perhatikan gambar ini


GAMBAR RUMAH BERATAP DAUN LONTAR DAN MENGGUNAKAN PAGAR PELEPAH LONTAR
Salah satu penggunaan jasa pohon lontar yang paling sering kita jumpai di pulau Rote adalah tampak seperti pada gambar diatas.dari gambar Rumah ini, anda dapat melihat dengan jelas bahwa ternyata memang betul dan tidak sia-sia Pulau Rote di tumbuhi oleh beribu-ribu pohon lontar.Rumah daun lontar yang anda lihat ini merupakan salah satu contoh dari sekian banyak rumah masyarakat Rote yang beratapkan daun lontar serta bagian pohon lontar lainnya. Bagi masyarakat pulau Rote,selain untuk menjaga Tradisi lontar ini,ternyata Jika kita meninjau lebih jauh,rumah beratapkan daun lontar ini salain terlihat unik dan menarik,ternyata memiliki keunggulan tersendiri antara lain,jika dibandingkan dengan Rumah yang beratapkan genting atau bahan seng, rumah berdaun lontar ini lebih memiliki nilai ekonomis,karena kita tidak perlu lagi membuang banyak biaya untuk membeli genting atau seng dan tenaga ahli untuk membuat rumah,cukup dengan memilih daun lontar terbaik,anda sudah dapat membangun sebuah rumah yang unik. Selain itu, ternyata rumah dengan beratapkan daun lontar ini lebih dingin dan sejuk jika di bandingkan dengan Rumah beratap genting ataupun seng,selain itu jika musim hujan,tidak menimbulkan suara bising seperti pada rumah beratap seng atau genting. Sedangkan untuk pagar dari pelepah lontar ini anda cukup hanya menatah dan merangkai pelepah lontar sesuai dengan bentuk yang anda inginkan dan ini juga lebih ekonomis dan mudah jika dibandingkan dengan bahan lain.jadi bagaimana hebat bukan? Itulah beberapa alasan mengapa kebanyakan rumah di pulau rote memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki yaitu pohon lontar.



KEUNIKAN KE-2
Keunikan pulau-pulau yang ada di pulau Rote
Pulau Rote merupakan satu-satunya pulau di nusantara yang terletak paling selatan di wilayah Indonesia dan berbatasan laut dengan benua Australia.secara geografis pulau Rote tidak terlalu besar.selain pulau Rote terdapat 6 pulau kecil lainnya yang mengelilingi pulau Rote pulau-pulau kecil ini masih berada dalam wilayah pulau Rote,yaitu: pulau usu,nuse,Ndao,Landu,nusamanuk dan do,o. dari keenam pulau ini,masing-masing memiliki legenda dan keunikan tersendiri.
1. Pulau ndana







Pemikiran bahwa pulau Rote adalah pulau terselatan di indonesia memang benar,namun jika kita melihat dalam peta,masih ada beberapa pulau kecil yang berada di sekitar pulau Rote dan salah satu nya adalah pulau ndana.pulau inilah yang merupakan pulau paling selatan di negara kesatuan republik indonesia. Oleh karena pulau ndana merupakan sebuah ppulau kecil dan tak berpenghuni serta masih berada dalam wilayah pulau Rote,maka nama pulau Rote lah yang mewakili pulau ndana sebagai pulau terselatan di indonesia. Terletak di bagian barat daya pulau Rote dan berdekatan dengan daerah selancar pantai bo,a maka pulau ndana juga terkenal dengan gelombang yang tinggi dan pasirny yang indah. Pulau eksotik dan unik ini dapat di jangkau dengan perahu motor atau speed boat dari pantai bo,a menuju arah barat sekitar kurang lebih 20 menit.seperti yang anda lihat di gambar di atas,merupakan sebuah danau berwarna merah yang terletak di balik hutan dalam pulau ndana yang merupakan suatu situs peninggalan kerajaan Ndana. Pulau ndana terkenal sangat misterius terutama pada danau berair merah ini,danau ini memiliki tingkat keramat yang masih kuat.
Tidak heran jika anda berada di pulai ini anda merasakan hal-hal aneh seperti melihat binatang aneh seperti rusa raksasa,gua-gua mistik yang dapat terbuka dan tertutp sendiri,dan salah satu pantangan yang harus di perhatikan terutama oleh kaum hawa,yaitu tidak boleh bersuara di lokasi-lokasi tertentu dan satu lagi pengunjung wanita yang datang kepulau ini tidak boleh dalam keadaan menstruasi. Didanau ini juga terdapat Pedang mistik dari seorang pemuda yang bernama sangguna yang di pakai untuk menumpas penduduk pulau ini.
konon di pulau ndana ini dulu nya berpenghuni dan merupakan salah satu nusak atau pulau didaerah Rote yang memiliki raja tersendiri,namun berdasarkan cerita tua-tua adat bahwa ketika “Nalesanggu” seorang pelaut Rote yang datang kepulau ini, di bunuh oleh masyarakat kerajaan ndana,maka timbulah niat balas dendam dari putranya yang bernama “Sangguana” yang konon mengasah sebuah pedang mistik selama dari kecil sampai ia dewasa dan akhirnya ketika waktu pembalasan dendam tiba,Sangguana dengan dendam kesumatnya,ia membabat habis seluruh rakyat ndana beserta rajanya dan jasad-jasadnya di buang kedalam sebuah danau di pulau Ndana dan oleh karena banyaknya korban,maka air danau itupun berubah menjadi merah sampai sekarang ini. Semua bukti dan tempat terjadinya tragedy ini masih ada sampai sekarang,dan sampai saat ini pulau Ndana tergolong pulau yang tidak berpenghuni.situs-situs peninggalan seperti bekas kerajaan,kuburan dan emas yang berada dalam gua sampai saat ini masih ada. Karena pulau Ndana agak terpisah dari pulau Rote dan dijadikan sebagai patokan perbatasan,maka pulau ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia dengan dibangunnya Patung Jendaral sudirman yang beru diresmikan pada tahun 2011 lalu, selain itu oleh karena pulau ini tidak berpenghuni,dan berbatasan laut dengan Austarlia,maka pemerintah memperkuat personil marinir perbatasan untuk menjaga pulau ini dari bahaya terutama sengketa dengan Australia.

Patung sudirman menjaga pulau terselatan diindonesia







2. Pulau Ndao

Gambar pulau Ndao dari kejauhan
Pulau yang satu ini merupakan salah satu pulau yang ada di pulau Rote, nama kabupaten Rote Ndao diambil dari nama pulau Rote dan pulau Ndao. Pulau Ndao terletak di sisi barat pulau Rote,dengan luas wilayah 863 Ha. waktu tempuh ke Pulau Ndao dari Nemberela adalah 1 jam 45 menit. Masyarakat Pulau Ndao terdiri dari 16 suku dan memiliki luas dengan panjang bibir pantai 7 km dan lebar 3 km. penduduk pulau Ndao terbilang tidak terlalu banyak Dengan jumlah penduduk penduduk kira2 4000 jiwa,dan dari jumlah itu mayoritas masyarakat Ndai berprofesi sebagai nelayan, pengrajin tenun ikat, serta pengrajin emas dan perak.
Terkhusus perak dan emas tidak dilakukan setiap saat seperti halnya tenun ikat. Mereka mulai membuat kerajinan emas dan perak mulai bulan November.
Pantai ndao

Sama halnya dengan pantai-pantai lain yang ada di Rote,Pulau Ndao punya potensi wisata alam yang sangat bagus. Terutama pantainya yang berpasir putih membentang sepanjang 7 km dan lebar 3 km, serta kondisi laut yang masih bersih dengan warna kehijau-hijaun serta biru, palangi dengan langit birunya membuat hati ini takjub melihat keindahannya.
3. Pulau nuse

Tidak jauh berbeda dengan pulau Ndao,pulau nuse juga berada di sebelah barat pulau Rote dan pulau ini berdekatan dengan 2 pulau lainya yaitu Ndao dan do,o. secara geografis pulau ini tidak lebih besar dari pulau Ndao hanya memiliki luas 566 Ha; jika di bandingkan dengan pulau Ndao yang memiliki luas 863 Ha.secara keseluruhan pola hidup dan mata pencaharian masyarakat pulau ini sama dengan pulau ndao perbedaannya hanyalah satu-satu nya penghasil kain tenun hanylah pulau Ndao. Oleh karena pulau rote terkenal dengan pantai-pantai yang indah,maka pulau Nuse juga memeiliki pantai yang tidak kala indah seperti yang anda lihat pada gambar diatas.
4. Pulau do,o







adalah sebuah pulau kecil di wilayah Kec. Rote Barat Laut yang terletak dimulut Pantai Nemberala Tongga. Do.o termasuk salah satu pulau berpenghuni di pulau Rote.Pulau ini sangat indah dan menawan karena di kelilingi dengan pasir putih dan laut yang sangat indah dan dapat dijangkau dengan perahu motor Spedbot + 30 menit. Pulau Do’o kini sudah mulai dibangun beberapa tempat pariwisata oleh PT. Jasa Marga Pella. Seperti tadi yang sudah anda ketahui,bahwa ketiga pulau ini yaitu Ndao,nuse dan do,o sangat berdekatan sehingga jika kita melihat dari pinggir pantai nemberala ( Delha) maka ketiga pulau ini tampak jelas berjejer dan berhimpitan.

5. Pulau usu
Selain induk pulau Pulau Rote,terdapat satu pulau yang lumayan besar yang memiliki luas 1.940 Ha.dengan ukuran ini,maka pulau usu lebih besar dari beberapa pulau kecil tadi yang telah anda kenal. Sama dengan pulau Ndao,nuse,dan beberapa pulau lainnya yang ada di pulau Rote,pulau Usu juga memiliki penduduk yang cukup banyak dan berprofesi sebagai nelayan secara administrasif pulau Usu masuk dalam kecamatan Rote barat laut.




6. Pulau Landu dan nusa manuk

Pesisir pantai pulau landu
Berikutnya adalah pulau landu,pulau ini dalam pembagian kecamatan di pulau rote,termasuk dalam kecamatan Rote Barat daya dan bersebelahan dengan pulau nusa manuk. Pulau landu memiliki luas 643 Ha,dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan perahu motor dari dermaga “Namosain”. Pulau Landu memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan pulau Ndana,Ndao dan nuse. Selain pulau kecil ini mempunyai laut yang biru dan indah,pulau ini berdekatan dengan “Fiulain” yang merupakan tempat bersejarah yang menyimpan aspek religious dan pendidikan di pulau Rote.pasalnya di tempat Fiulain inilah merupakan tempat kediaman raja Nusak Thie “ Foembura” yang merupakan perintis masuknya Agama Kristen serta pendidikan di pulau rote. Di Fiulain inilah tempat berdirinya sekolah dan gereja pertama di pulau Rote yang di bangun oleh Foembura setelah kembalinya beliau dari tempat menuntut ilmu yaitu Batavia. Fiulain di apit oleh desa Oebou dan pulau Landu ,yang sebenarnya pulau Landu juga termasuk dalam wilayah desa Oebou kecamatan Rote barat daya.
jika kita berkunjung ke Pulau Landu,kita harus menggunakan kendaraan bermotor menyusuri jalan masuk desa Oebou dan akan berlabu di dermaga “Namosain” dan di namosain ini jika kita memandang kearah Matahari terbenam,maka mata pandangan mata kita akan terhalang oleh sebuah tempat yang menyerupai gunung batu yang terbentang dari arah barat ke timur,itulah “Fiulain”di situlah awal mulah dan cikal-bakal berkembangnya agama dan pendidikan di pulau Rote. Walaupun di Fiulain atau tempat bersejarah di pulau Rote ini tidak berpenghuni,namun di pulau ini terdapat bekas bangunan suci Gereja dan sekolah pertama yang menjadi saksi bisu abadi masuknya injil dan pendidikan di pulau Rote. Adapun situs-situs bersejarah lain seperti kursi Raja yang di bawah oleh Raja Foembura dari Batavia serta sebuah kitab suci yang masih berada di Fiulain. Hingga kini masyarakat pulau Landu dan Desa Oebou masih menjaga tempat bersejarah ini.

Gambar Fiulain jika dilihat dari Namosain
Perjalanan menuju ke Pulau landu dari Namosain terbilang cukup singkat tapi menyenangkan,karena selama kurang lebih 15 menit menyusuri laut biru menuju Landu,mata kita akan dimanjakan dengan karang-karang yang indah,dan batu-batu besar yang menyerupai pulau kecil. Tidak hanya itu,dalam perjalanan kurang lebih 15 menit itu,kita juga dapat melihat ribuan pelampung yang menghiasi hamparan laut selama perjalanan.pelampung-pelampung tersebut bukanlah sampah atau atau sebagai pelampung jarring ikan,namun di balik pelampung-pelampung inilah tersimpan kekayaan serta harta karun masyarakat Pulau Landu yang telah dilestarikan sejak dahulu. Pulau landu sangat terkenal dengan budi daya mutiara nya yang sangat banyak,sehingga pulau Landu merupakan pulau penghasil Mutiara terbesar di pulau Rote dan dapat dikatakan Mutiara laut merupakan salah satu potensi utama yang menghidupi masyarakat pulau ini.tidak hanya itu,oleh karena pulau landu di kelilingi oleh laut biru yang menyimpan banyak potensi,maka masyarakat pulau landu juga mengembani profesi sabagai nelayan sebagai mana di daerah lain nya di Indonesia.
Selanjutnya,jika kita telah tiba di pulau dan memandang kearah selatan,maka tampaklah si kecil nusa manuk dengan pemandagan laut dan pasir nya yang juga tidak kala menarik. Pulau nusa manuk ini termasuh juga dalam kecamatan Rote barat daya,beda nya dengan pulau landu adalah pulau Nusa manuk termasuk dalam wilayah desa Oelasin.





Di pulau Nusa Manuk terdapat sekitar 50- rumah dengan satu gereja sebagai tempat beribadah,selain itu juga oleh karena pulau Nusa Manuk ini berdekatan ibu kota Rote barat daya yaitu Batutua, maka sebagian warga Batutua yang berprofesi sebagai nelayan,memakai pulau ini sebagai tempat singgahan ketika pergi melaut. Oleh karena pulau Nusa manuk ini tidak terlalu besar,dan di kelilingi oleh laut maka,sebagian besar air yang ada di pulau ini terasa asin.oleh karena itu,pulau ini mendapat perhatian tersendiri dari pemerintah pusan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah ,diantaranya adalah pelaksanaan program pengolahan air Laut menjadi air bersih atau air minum dengan system Reverse osmosis (RO) pelaksanaan program RO bagi pulau Nusa Manuk ini merupakan suatu bantuan dari kementrian pembangunan daerah tertinggal.




KEUNIKAN KE-3
KECANTIKAN PANTAI-PANTAI DI PULAU ROTE
Kebanyakan orang di Negara kita Indonesia ini tidak menyadari betul akan potensi keunikan pantai-pantai yang terselubung di Negara tercinta . Bawasannya jika kita menanyakan tentang pantai-pantai atau onyek wisata bahari di indonesia,maka jawabannya tidak lain yaitu Pantai Kuta di Bali,atau pantai sanur,pantai Losari dan sebagainya. Namun,Sadar atau tidak ternyata di NKRI ini tersimpan beribu-ribu obyek wisata bahari lainnya yang tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke, dan Miangas sampai Pulau Rote yang tidak kala indahnya dengan obyek wisata lainnya diindonesia atau bahkan mampu menyaingi obyek wisata di mancanegara,jika mendapat perhatian dan jamahan dari pemerintah. Sebut saja pantai-pantai yang ada di pulau terselatan di Indonesia yaitu Pulau Rote Ndao. Pulau ini menyimpan berbagai keunikan yang begitu sensasional mulai dari wisata pantai yang indah serta hamparan terumbu karang yang menghiasi dasar laut pulau Rote.berikut ini beberapa tempat unik dan pantai yang indah dan menawan di pulau Rote yang perlu anda kenal sebagai warga Negara Indonesia khususnya bagi anda penikmat obyek wisata bahari.

1. KECANTIKAN PANTAI-PANTAI DI ROTE TIMUR
Dimulai dari bagian paling timur di pulau Rote ini,saya akan membawa anda untuk menelusuri tempat-tempat wisata yang unik serta pantai pantai yang indah menawan yang sayang sekali bila tidak terlintas dalam mata anda. Pulau Rote memang tidak terlalu besar hanya memerlukan waktu sekitar 7 jam,kita telah menjelajahi pulau Rote dari bagian paling timur yaitu pelabuhan Pantai baru menuju bagian barat pulau Rote yaitu Nemberala. Pulau Rote memang terletak terpisah dari Kupang sehingga jika kita ingin pergi berkunjung ke pulau Rote,maka terlebih dahulu anda harus melalui kota kupang,dan selanjutnya anda akan menuju pelabuhan Tanau Kupang untuk mendapatkan akses menuju pulau Rote. Setelah anda berada di pelabuhan Tenau kupang,maka anda akan siap di bawakan oleh trasnportasi laut berupa kapal Fery dan kapal cepat yang akan membawa anda kepulau Rote. Jika anda ingin cepat-cepat sampai di pulau Rote,maka anda tinggal memilih akses kapal cepat sebagai tumpangan anda yang nantinya akan berlabuh tepat di dermaga ba,a ( ibu kota Rote Ndao) dengan lama perjalanan sekitar 2 jam sedang jika anda ingin lebih lama menikmati indahnya panorama semenanjung selat pukuafu dan indahnya laut dari kupang ke Rote,maka saya sarankan anda menggunakan kapal Ferry dengan kapal Ferry anda membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk tiba di pulau Rote. Kedua alat transportasi ini adalah aksese untuk menuju pulau Rote,beda nya jika anda menggunakan kapal cepat,maka anda akan berlabuh tepat di ibu kota Ba,a sedangkan jika anda menggunakan kapal Ferry,maka anda akan berlabuh di pelabuhan Pantai baru.
Dari pelabuhan pantai baru,anda telah siap untuk di antar oleh kendaraan yang ada untuk menuju tempat tujuan anda. Rote ndao memang sangat terkenal dengan pantai-pantainya yang indah dan memukau bagi siapa saja yang melihat nya.hampir seluruh pesisir pantai di pulau Rote menyimpan keindahan-keindahan alam yang sungguh menakjubkan.sebut saja jika anda berlabuh di Pelabuhan Pantai baru dan ingin menuju ibu kota Ba,a maka anda jangan heran jika sepanjang jalan mata anda dimanjakan oleh burunya lautan dan Hamparan pasir putih yang menggiurkan contohnya saja
1. Pantai Oepau-oesele
Di Rote bagian timur ini anda akan menyaksikan tempat wisata unik,tidak hanya pantai,namun keindahan batu karang nya pun tak kala menarik.
Pantai Opau-Oesele


pantai ini menawarkan sensasi relaksasi yang begitu menenangkan bagi setiap pengunjungnya. Dengan hamparan pasir putih nya yang indah,tidak salah kalau pantai ini merupakan salah satu tujuan wisata di pulau Rote.
2. Mulut seribu

Selain pantai Oepau-Oesele,Di bagian Rote Timur ada tempat lain yang juga menarik untuk di telusuri Namanya Mulut Seribu. Nama mulut seribu ini di karnakan di tempat ini terdapat banyak sekali batu-batu besar yang tersusun ditengah-tengah laut yang masing-masing batu terdapat celah-celah kecil yang menyerupai ranting-ranting jalan yang jika di lihat sepintas menyerupai mulut yang menganga.untuk menjangkau tempat wisata yang satu ini,anda harus menggunakan kapal.



Gambar batu besar yang menghiasi pinggiran pantai Rote bagian timur
tidak hanya itu,di bagian Rote Timur ini terkenal dengan ada nya batu-batu besar yang berdirih kokoh di pinggiran pantai salah satunya terdapat Di sepanjang perjalanan menyusuri Mulut Seribu, akan nampak pemandangan batu besar menyerupai bukit yang berdiri di pinggir laut lihat gambar di atas.keindahan alam di Rote bagian timur ini tidak hanya berakhir sampai disini saja masih banyak tempat-tempat menarik lainya yang tentu nya tidak kalah menarik dengan tempat lainnya.

3. BATU TERMANU

Setelah Kita menelusuri bagian Timur Pulau Rote dari Pelabuhan Pantai baru dan Tiba di bagian Rote tengah, maka mustahil jika anda tidak melihat salah satu keunikan yang ada di Rote tengah ini. Yah…”BATU TERMANU”. bagian tengah pulau Rote ini menyimpan berbagai keunikannya tersendiri,salah satunya adalah tempat unik yang disebut “Batu Termanu”.karena bentuk nya yang menjulang tinggi dan berada di pinggiran laut serta serta di tambah dengan medan yang pada jalan raya yang kita tempuh berada diatas gunung,sehingga batu termanu sangat jelas terlihat. Ada dua Batu Termanu yaitu : “Batu Hun” dan “Batu Suelay”, batu termanu ini merupakan obyek wisata alam yang sangat memukau bagi Setiap wisatawan yang datang ke Kabupaten Rote Ndao. Ketika kapal motor keluar dari pelabuhan Bolok Kupang yang melewati selat Pukuafu, yang pertama terlihat adalah Batu Termanu yang menjulang tinggi.
Selain batu termanu terlihat unik dari segi bentuknya yang menjulang tinggi,Disekitar perairan Batu Hun tersimpan surge kecil di dasar laut yang dijadikan obyek wisata Menyelam dan Memancing karena terdapat terumbu karang,Mutiara dan ikan kerapu yang cukup banyak.
Batu termanu menurut legenda masyarakat Rote terdiri atas dua buah yaitu yang satunya adalah jenis Pria berada langsung di pinggir pantai Leli dan satu lainnya jenis wanita terletak beberapa ratus meter sebela kanan batu pria terletak agak kedalam laut.
Tidak hanya itu,batu termanu ini menurut mitos yang beredar di masyarakat sekitar,bahwa batu Termanu adalah batu yang bisa berpindah - pindah tempat. dan dikatakan pula bahwa asal dari batu ini pada mulanya berasal dari maluku. Suatu ketika batu ini tiba di Rote dan menetap disana, karena motis tersebut,dan batu ini terkenal cukup angker,maka oleh masyarakat setempat di anggap sebagai Batu Keramat, dimana pada saat tertentu para tua – tua adat sering berdoa dikaki batu untuk memohon turunnya hujan.

4. Pelabuhan kapal cepat di Ibu kota Ba,a
Setelah beberapa jam perjalanan dari ROTE bagian Timur yang sepanjang pinggiran pantai nya dihiasi oleh hamparan pasir putih dan karang-karang laut yang terlihat sepi,maka hal ini akan berubah sejenak apa bila perjalanan anda telah tiba di bagian Jantung kota Ba,a yang merupakan satu-satu nya kota yang ada di pulau Rote.memang daerah Ibu kota ini tidak semegah dan sebesar kota-kota besar lainnya.namun ,dapat dikatakan bahwa kota Ba,a memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan kota-kota besar seperti Jakarta dan kota besar lainnya.jika di Jakarta kita menjumpai banyak gedung yang megah,maka berbeda dengan Kota Ba,a yang memiliki keunikan berupa Pantai-Pantai dan tempat-tempat unik nya. Di mulai jika kita menggunakan kapal cepat,yang berlabuh di dermaga Ba,a anda sudah di manjakan dengan Tiupan angin kencang di sertai dengan labaian gelobang di dermaga Ba,a yang seolah-olah mengucapkan selamat datang bagi anda yang memijakan kaki di Pulau Rote.

GAMBAR KAPAL CEPAT DI DERMAGA BA,A
Setelah 2 jam perjalanan dari pelabuhan Tanau kupang dan tiba di dermaga kapal cepat di kota ba,a anda tinggal melangkah keluar dari dermaga untuk mencarai akses kendaraan ke tempat tujuan,dan apa bila anda ingin beristirahat sejenak atau bermalam di kota Ba,a anda tidak perlu khawatir karena terdapat berberapa tempat penginapan yang bisa anda pakai untuk bermalam atau menginap contoh nya “hotel Grace,hotel Ricky,hotel Kesia dan tempat penginapan lainnya. Berbicara tentang Ba,a maka tidaklah lengkap jika kita tidak mengenal tentang keunikan masyarakat nya. Pasalnya Masyarakat pulau Rote terkenal dengan masyarakatnya yang ramah dan saling menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan serta menghargai perbedaan. Contoh kecil nya saja di Kota Ba,a ini yang merupakan Miniatur dari Pulau Rote, disini bentuk keragaman dan solidaritas masyarakat Rote yang begitu tinggi dapat anda saksikan dengan ada nya Dua buah bangunan Ibadah dari 2 agama yang berbeda yaitu Gereja dan masjid yang bersebelahan.

GAMBAR GAREJA DAN MASJID YANG BERSEBELAHAN DI KOTA BA,A
Hal ini membuktikan bahwa meskipun Pulau Rote di dominasi oleh Agama Kristiani,namun itu bukan berarti menutup kemungkinan kepada saudara-saudari lain untuk beribadah. Jika anda berada di Kota Ba,a maka otomatis kedua bangunan ini dapat anda lihat kerena berada pada sebuah persimpangan jalan yang terletak di sampig lapngan sepak bola Kota Ba,a.
Selain itu,Bila kita melewati daerah Ba’a ibukota dari kabupaten Rote Ndao, kita akan menemukan keindahan Panorama di sepanjang jalur utama yang membelah Pulau Rote yang didominasi padang rumput hijau yang tampak terawat dan bersih mengundang kita untuk berhenti sejenak untuk sekedar mengagumi dan mengabadikannya. Selain itu, sepanjang jalur jalan yang bersisian dengan pantai juga memberikan pemandangan pantai yang elok, pasir putih yang landai, dan di beberapa tempat terdapat batu-batu karang yang memperindah rupa pantai itu. Semenajung kota Ba,a di hiasi oleh pantai-pantai yang indah dan terkadang ada pantai yang tersembunyi sehingga di butuhkan perjuangan yang ekstra untuk mencapainya.




berikut nama-nama pantai yang bisa anda kunjungi di sekitar Kota Ba,a.
1. PANTAI BA,A


GAMBAR PANTAI BA,A DI LIHAT DARI HOTEL GRACE
Bagaimana indah bukan? Meskipun pantai ini terletak di pinggiran kota Ba,a namun kealamian nya masih tetap terjaga mulai dari air laut nya yang berwarnah biru bening serta pantai nya yang masih bersih terawat. Hal ini dapat menemani pagi anda jika berada di tempat-tempat penginapan di kota Ba,a.
2. PANTAI TULANDALE

3. PANTAI TIANG BENDERA


4. KEUNIKAN KANTOR BUPATI

Beranjak dari daerah pinggir pantai kota Ba,a kini saya mengajak anda untuk menjejali tempat unik lain di kota Ba,a.kali ini bukan keunikan biru nya laut ataupun hamparan pasir putih,namun tempat unik yang satu ini merupakan keunikan dalam segi bangunan. Mungkin anda bertanya bangunan seperti apakah itu? Jika anda penasaran langsung saja kita memasuki kompleks perkantoran di kota Ba,a. Disini kita akan terperanga dengan Bentuk bangunan kantor bupati Rote ndao yang terkenal unik dari semua bangunan yang ada di pulau Rote bahkan Di NTT. Keunikan gedung ini adalah terdapat sebuah Implementasi dari kebudayaan Rote yang di kolanorasikan dengan bangunana gedung kantor bupati sehingga di sini terlihat jelas salah satu identitas pulau Rote berdiri tegak di gedung kantor bupati Rote.

Gambar Ti,I Langga raksasa mengatapi kantor bupati Rote Ndao
Adalah pada atap gedung kantor Bupati ini di hiasi dengan sebuah Topi adat Pulau Rote yang sangat terkenal,topi ini di sebut “Ti,i Langga”. Topi adat Ti,i langga ini merupakan sebuah topi kebesaran bagi kaum raja atau kepala adat (maneleo) di pulau Rote pada zaman dulu dan sampai sekarang topi ini merupakan salah satu identitas atau hal yang membedakan masyarakat Rote dengan masyarakat NNT lainnya. Jika orang Meksico terkenal dengan topi Sambrero nya,maka orang Rote juga terkenal dengan topi Ti,I langga sehingga sebagai upaya untuk menjaga identitas dari pulau Rote ini,maka Topi ini pun di sisipkan sebagai atap gedung kantor Bupati Rote Ndao. Sangat unik bukan?.



5. KEUNIKAN MENIKMATI PERJALANAN MENUJU PANTAI BARAT ROTE NDAO
Beranjak dari ibu kota Ba,a sekarang saat nya untuk melanjutkan perjalanan menuju bagian barat pulau Rote. Perjalanan dari Ba,a ke bagian barat pulau Rote dapat di tempuh dengan waktu sekitar 2 jam dengan menggunakan bus atau mikrolet tidak hanya itu anda juga bisa menyewa mobil turis yang siap mengangkut anda dari pelabuhan Kota Ba,a. perjalanan yang menanjak ketika keluar dari kota Ba,a seakan-akan member isyarat bahwa keindahan Pantai barat Rote Ndao telah menanti. Namun anda harus bersabar sebentar karena perjalanan kurang lebih 2 jam anda menuju Bagian barat Rote akan memberikan kesan tersendiri.mengapa tidak,sepanjang perjalanan anda akan di temani oleh barisan hijau perpohonan,sawah-sawah dan padang luas yang menyita perhatian anda.selama perjalana dari Ba,a ke Pantai barat Rote,anda akan melewati beberapa nama tempat yang di tandai dengan perumahan warga nya serta pemandangan sekitarnya yang cukup mengagumkan. Antara lain:
1. Le Lain
setelah perjalanan melewati Ba,a anda akan tiba di sebuah tempat yang bernama “Le Lain” di tempat ini terdapat sebuah kolam yang merupakan tempat untuk mandi dan rekreasi karena kolam ini memiliki mata air yang tidak pernah kering.
2. Longgo
10 menit melewati Le Lain anda akan tiba di Longgo. Tempat ini di tandai dengan ada nya sebuah Polres yang terletak berdekatan dengan area persawahan.
3. Busalangga
Sekitar 15 menit dari longgo,selanjut nya anda akan melewati wilayah Busalangga yang merupakan ibu kota dari kecamatan Rote Barat Laut di sini anda akan menjumpai sebuah pasar tradisional yang di sebut pasar Busalangga.
4. Meoain ( Nggelak )
Dari Busalangga kendaraan anda akan melewati sebuah tempat yang sayang jika anda tidak sempat melihat nya. Tempat ini di sebut “Nggelak” dan termasuk dalam desa Meoai, Jika berada dalam mobil dan anda melayangkan pandangan keluar anda akan melihat Hamparan padang yang sangat luas baik di sisi kanan jalan maupun di sisi kiri jalan,dan unik indahnya jika anda datang keRote pada musim penghujan,maka tempat ini terlihat seperti lutan yang berwarna hijau oleh hijau nya padi,sedangkan pada musim kemarau,daerah Nggela ini terlihat kering dan gersang dan hanya terlihat jerami kering dan hewan ternak warga yang berkeliaran bebas di tempat ini.


GAMBAR PADANG NGGELAK PADA MUSIM KEMARAU
Nggelak merupakan area perawahan yang cukup luas dan merupakan area persawahan terluas di pulau Rote. Area persawahan ini merupakan tempat untuk bercocok tanam bagi penduduk dari 2 kecamatan di pulau Rote yaitu kecamatan Rote barat daya dan kecamatan Rote barat laut.
5. Oe handi dan lalu koen
Setelah melewati Nggelak dan SD inpres lidamanu serta menuruni jalan depan Gereja Petra Lidamanu,anda akan melintasi desa Oehandi dan setelah itu anda menjumpai sebuah pertigaan yang menandai perbatasan desa Oehandi dan dari pertigaan ini,jalur kanan jalan akan membawa anda ke pantai Barat Rote.setelah memasuki jalur kanan jalan anda akan melewati pasar Tradisional Tuda meda dan Desa Lalukoen. Sepanjang desa oehandi dan Lalukoen anda akan melihat pemandagan yang sama yaitu pohon gewang dan pohon lontar yang berdiri tegak di pinggiran jalan terkecuali di desa lalukoen yang sedikit berbeda yaitu terdapat sebuah danau yang bernama “Danau Tua”.di sekitar danau ini anda bisa melihat pohon-pohon besar dan barisan pohon lontar ciri khas Pulau Rote.
6. Oenale
Setelah kira kurang lebih 20 menit dari Lalukoen,selanjutnya anda tiba di Oenale.sepanjang perjalanan dari Lalukoen sapai Di oenale ini banyak di dominasi oleh Hutan-hutan dan daerah kosong,terkadang di beberapa titik anda dapat melihat adanya gua dan batu karang.
7. Rote Barat yang dinanti-nanti.
Setelah menempu perjalanan yang cukup panjang namun menyenangkan dari Kota Ba,a ,akhirnya di tentukan dengan 30 menit perjalanan dari Oenale yang membawa anda memasuki pintu gerbang wilyah Rote barat. Mungkin anda bertanya mengapa sehingga perjalanan kita harus menuju ke bagian Barat Pulau Rote. Adalah sebuah kekeliruan besar apa bila anda tidak mengenal keunikan dari bagian barat Pulau Rote ini.jika anda belum mengenal nya,maka dapat dikatakan anda kalah dari para turis asing yang bukan warga Negara Indonesia yang sudah mengenal bahkan menjadikan bagian Rote barat ini sebagai tempat favorit untuk berlibur.
6. KEUNIKAN PANTAI DI PULAU ROTE
 Pantai nemberala dan Bo,a
Memang benar kata pepatah “tak kenal maka tak sayang “ pepatah ini sudah lama tidak saya dengar sejak saya masih di bangku sekolah dasar,namun kembali muncul dalam benak saya ketika saya menanyakan kepada beberapa orang teman kulia saya bahkan beberapa orang yang saya jumpai di Jakarta tentang pulau terselatan di Indonesia, nyaris tidak ada satupun yang tau hanya segelintir orang saja yang tau tentang pulau terselatan di NKRI ini. Nah.. oleh karena itu,bagi anda warga Negara Indonesia yang belum mengenal tentang pulau Rote khusunya keunikan dan wisata andalannya, anda Harus baca terus buku ini.
Salah satu alasan pulau Rote banyak di kunjungi oleh wisatawan asing adalah karena daya tarik pantai nya yang sangat indah dengan ombaknya yang tinggi sehingga sangat cocok bagi mereka penggila olahraga Surfing. Oleh karena daya tarik pantai ini,sehingga banyak wisatawan yang hampir-hampir tidak mengenal pulau Rote di bandingkan dengan nama pantai yang terkenal ini. Tahukah anda pantai apa itu? Sudah pasti itu adalah pantai “NEMBERALA dan BO,A” bagaimana !! anda pernah dengar nama pantai ini sebelumnya??

Gelombang pantai Nemberala ( Bo,a)
Nemberala adalah ibu kota Kecamatan Rote Barat. Jumlah penduduknya 1.038 jiwa atau 282 keluarga. Di tempat ini memang sangat terkenal dengan keindahan pantai nya yaitu pantai nemberala. pantai nemberala ini merupakan pantai dengan potensi ombak yang sangat bagus untuk berselancar sehingga para turis yang pertama datang berkunjung ke nemberala sangat tertarik untuk berselancar di sini,dan lama kelamaan nama Nemberala mulai paten di pakai oleh para turis yang datang sehingga walaupun sebenarnya masih ada satu pantai lagi yang memiliki ketinggian ombak yang lebih baik dan lebih bagus untuk olahraga surfing yaitu “Pantai BO,A” namun karena nama Nemberala ini sudah lebih Familiar,maka pantai Bo,a pun cenderung di sebut “nemberala”.
Pantai Boa yang dicapai dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Nemberala, menjadi salah satu destinasi populer di kalangan surfer karena mempunyai beberapa tempat dengan ombak terbaik. Lokasi Rote bagian selatan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia memang memberikan banyak kemungkinan terciptanya ombak-ombak besar. Selain itu, pesisir selatan Rote yang dihubungkan oleh Nemberala dan Boa juga mempunyai pantai-pantai tersembunyi yang cantik dan sangat menarik untuk dikunjungi satu-persatu. Lapangan yang luas menjadi penanda pantai utama, difungsikan juga sebagai tempat berkumpul dan tempat berbagai seremoni termasuk kejuaraan surfing. Tanjung batu di ujung pantai bagai bendungan yang membuat kolam alami berair biru yang jernih.
Pantai Nemberala tidak asing lagi bagi para turis , karena pantai Nemberala dan sekitarnya mirip Pantai Kuta di Bali. Di sana terdapat hamparan pasir putih dengan air laut bening, jernih. Jika cuaca cerah dan matahari terbit dari arah selatan, tampak bayang-bayang hitam Benua Australia. Setiap tahun, pada bulan September, digelar festival selancar tingkat nasional dan internasional di pantai nemberala ini .
Nemberala adalah ibu kota Kecamatan Rote Barat. Panjang pantai dari Nemberala-Bo’a sekitar 25 km, terdiri dari Nemberala 8 km, menyambung dengan Pantai Tunggawe 7 km, dan Bo’a 10 km. Pengalaman berkunjung ke Rote akan membuka mata kita tentang keindahan yang masih tersembunyi di timur nusantara. Obyek wisata ini sudah cukup dikenal bukan saja wisatawan asal Negara Kanguru (Australia ) tapi juga dikenal secara luas oleh para wisatawan Amerika, Eropa dan sebagainya.
Gulungan ombak di Pantai Nemberala dan Bo'a, Kabupaten Rote Ndao, merupakan yang terbaik di dunia. Ombak itu menjadi daya tarik paling kuat bagi wisatawan mancanegara untuk ber-surfing di tempat itu.
"Ombak Nemberala dan Bo'a malah lebih baik dibandingkan dengan gulungan ombak di Kuta-Bali. Tapi potensi yang ada itu belum dikenal. Sebagai upaya untuk memperkenalkan aset nusantara ini agar di kenal dunia,maka pemerintah kabupaten Rote Ndao melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan sebagai wujud nyata nya di pantai Nemberala Bo,a ini telah beberapa kali di laksanakan turnamen surfing berskala nasional dan internasional.
 Berikut sekilas mengenai Rote open 2009.
Pada pelaksanaan Rote open 2009 lalu ,pemerintah berharap penuh agar dengan even Rote open ini, potensi surfing di Rote semakin dikenal," ujar Koordinator Umum Rote Open 2009, Amos Lillo, pada jumpa pers di Hotel Kristal Kupang, Senin (14/9/2009) petang.
penyelenggaraan surfing berskala internasional yang berlangsung di Nemberala dan Bo'a, 16-19 September 2009 lalu tersebut diikuti oleh peserta dari 10 negara, di antaranya :
Perancis, Belanda, Amerika Serikat (AS), Uruguay, Norwegia, Australia dan beberapa negara lainnya.
Menurut coordinator umum Rote open yaitu Bpk. Amos lilo, pariwisata yang demikian maju di Bali saat ini, sebenarnya didahului dengan surfing. Awal mula surfing tersebut dilakukan oleh beberapa atlit yang datang dari berbagai negara di dunia. Potensi tersebut kemudian terus berkembang, hingga akhirnya menjelmakan Bali sebagai surganya para wisatawan di dunia saat ini.
Selain Bali, Rote juga punya potensi yang sama. Rote punya gulungan ombak di Nemberala dan Boa, yang tak kalah bagusnya dengan Bali. Malah gulungan ombak di dua lokasi itu, jauh lebih baik dari yang ada di Pulau Dewata.
Untuk itu, kata Lillo, semua pihak, baik pemerintah, pelaku pariwisata maupun masyarakat, diharapkan mendukung turnamen Indonesia Surfing Championship (ISC) yang diselenggarakan di Nembrala dan Bo'a tersebut. Dukungan itu akan memberikan kontribusi positif pagi tumbuh kembangnya pariwisata di nusa Flobamora ini.
Menurut Lillo, Rote Open 2009 ini merupakan iven besar di dunia. Para atlit dunia akan hadir pada acara tersebut. Dan, pasca kegiatan tersebut, para surfer nantinya akan mengikuti iven yang sama di Perancis.
Salah satu atlit ternama Indonesia yang mengikuti surfing itu adalah Dede Suryana. "Setelah surfing di Nemberala dan Bo'a ini, saya akan mewakili Indonesia mengikuti surfing di Perancis. Iven di Perancis itu tidak lama lagi," ujar Dede.
Lillo juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao menyiapkan infrastruktur pendukung yang lebih layak di lokasi wisata. Hal tersebut untuk memudahkan wisatawan berkunjung ke tempat itu.

pendapat beberapa pecinta alam bahari tentang pantai nemberala dan bo,a

"KALAU mau bandingkan, Nemberala dan Bo'a itu jauh lebih bagus dari Bali. Di Bali, pasirnya berwarna kecoklat- coklatan. Tapi di Nemberala dan Bo'a, warna pasirnya putih bersih. Kalau di Bali warna lautnya agak keruh, di Nemberala dan Bo'a itu, biru bersih. Air lautnya sangat jernih."
Yang menjadi permasalahan nya adalah eksistensi Rote Ndao saat ini memang masih jauh dari harapan. Kehidupan masyarakatnya masih di bawah garis rata-rata. Mayoritas penduduk daerah itu adalah warga ekonomi lemah. Selain itu, pembangunan fisik daerah itu pun masih jauh dari sempurna. Akan tetapi, pemerintah terus melakukan pembenahan, sehingga ketimpangan yang ada itu perlahan-lahan bisa diatasi.
Memang butul Rote adalah pintu gerbang selatan Asia dan Australia. Karena itu, potensi pariwisata yang ada di daerah harus ditata secara optimal. Potensi itu juga harus dijual sehingga dikenal di seluruh penjuru dunia.berbicara mengenai potensi dan kualitas pantai nya sudah tidak di ragukan lagi,namun oleh karena minim nya sarana yang mendukung,maka kecantikan pantai Nemberala bagaikan harta karun yang masih terpendam.

DIREKTUR Indonesia Surfing Championship (ISC), Tipi Jabrik, mengatakan, iven yang akan berlangsung di Nemberala dan Bo'a nanti merupakan ajang bergengsi di dunia. Selain iven ini diikuti oleh atlit berkelas dunia, potensi ombak di dua tempat itu pun terbaik di dunia.
"Saya perlu kemukakan ini karena saya bangga, kita punya potensi yang berkelas dunia. Para atlit yang ikut dalam iven ini, akan mengikuti ivent yang sama di Perancis nanti. Kami minta pemerintah dan masyarakat, mendukung kegiatan ini," ujar Jabrik.
Selama ini, kata Jabrik, ISC sudah mempromosikan potensi surfing di Rote Ndao ke seluruh penjuru dunia. Diharapkan agar pemerintah kabupaten setempat melakukan hal yang sama. Promosi itu sangat berarti untuk menarik lebih banyak wisatawan ke daerah setempat.
Dia menyebutkan, surfing di Nemberala dan Bo'a kali ini merupakan yang ketiga. Ke depan, event tersebut akan dijadikan event tahunan. Jika memungkinkan bisa diselenggarakan dua kali setahun. Hal itu untuk menarik lebih banyak wisatawan ke daerah itu.
Namun ia juga berharap agar pemerintah kabupaten setempat terus melakukan pembenahan dari dan ke lokasi wisata. Hal itu untuk memudahan wisatawan berkunjung ke daerah itu. "event tahun ini sangat bergengsi. Karena itu kami harapkan agar kesempatan ini tidak disia-siakan oleh pemerintah dan masyarakat," harap Jabrik.
 Turnamen Rote open 2011



Dengan menjalin hubugan kerja sama dan didukung oleh berbagai sponsor,akhirnya Rote Ndao kembali menggelar turnamen bergengsi yang berskala internasional di tahun 2011,yaitu Rote open tepat nya pada tanggal 14-18 september 2011 lalu. ini merupakan turnamen serfing ke sekian kalinya di Rote ndao yang di laksanakan di Pantai Bo,a. turnamen surfig kali ini terlihat lebih meriah jika di bandingkan dengan ternamen Rote open 2009 lalu.
Saya masih ingat betul ketika itu turnamen bergengsi ini di ikuti oleh surfer-surfer manca Negara antara lain: Amerika serikat,Australia,Rusia,jepang,new zeland,prancis,Uruguay,swiss serta para surfer Tanah Air. Sebagai seorang anak Rote yang cinta terhadap keindahan alamnya, saya tidak pernah melewatkan untuk menyaksikan setiap turnamen serfing di pantai Bo,a. namun sepertinnya Rote open 2011 ini merupakan kesempatan terakhir bagi saya untuk menyaksikan para surfer berpacu di atas gelombang pantai Bo,a sebelum saya berangkat kulia ke jakarta. Menonton lomba selancar di pantai Bo,a merupakan suatu hal yang sangat indah dan sulit di lupakan bagi siapa saja terutama bagi masyarakat pulau rote. Pemerintah kabupaten rote ndao berharap agar kedepannya,kegiatan selancar menjadi suatu ciri khas dari keindahan pantai-pantai di pukau rote.



Lomba Selancar Internasional Rote Open 2011 Dibuka Wakil Bupati Rote Ndao

Setelah sempat ditunda dua hari akibat cuaca buruk yang melanda perairan Rote Ndao akibat angin disertai gelombang laut, International Surffing Competition (Lomba Selancar Internasional) Rote Open 2011 akhirnya dibuka Wakil Bupati Rote Ndao, Kamis (15/09/2011) sore.
Wakil Bupati Rote Ndao, Drs. Marthen Luther Saek ketika membacakan sambutan Bupati Rote Ndao Drs. Leonard Haning, MM mengatakan, kegiatan Lomba Selancar Internasional ini memiliki makna strategis untuk mempromosikan Kabupaten Rote Ndao sebagai salah satu daerah destinasi wisata yang memiliki beragam obyek wisata bahari, budaya serta serta alam.
Dikatakan, pemerintah kabupaten (Pemkab) Rote Ndao sangat optimis dengan penyelenggaraan lomba selancar ini, potensi pariwisata yang ada di Rote Ndao dapat berkembang dan menjadikan Kabupaten Rote Ndao sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang kompetitif sesuai apa yang dicanangkan pemerintah pusat yakni menjadikan Indonesia sebagai “tujuan wisata yang berwawasan lingkungan” di tahun 2015

“Kehadiran peselancar mancanegara maupun peselancar nasional dalam lomba selancar internasional Rote Open 2011 ini tentu akan memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan budaya pariwisata di Kabupaten Rote Ndao,” ujar dia.
Wakil Bupati juga berharap seluruh peserta yang mengikuti Lomba Selancar Internasional Rote Open 2011 menjunjung tinggi sportivitas sehingga menjadi kegiatan yang bermartabat.
Secara terpisah, Ketua Panitia Pelaksana Rote Open 2011, Amos Lillo mengatakan, penundaan pelaksanaan lomba selancar ini sangat dimaklumi oleh para peserta mancanegara dan nasional sebagai suatu kondisi alam dan diluar dari dugaan.
Dikatakan, pihaknya sebagai event organizer sangat bangga dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, dalam hal ini Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning MM yang memberikan arahan kepada pihaknya selaku penanggungjawab kegiatan bahwa keselamatan dan kenyamanan adalah hal yang paling utama. Jadi kalau cuaca tidak memungkinkan, sebaiknya ditunda sampai benar-benar bisa dilaksanakan, dan hal ini bisa diterima dengan baik oleh para peselancar mancanegara.
“Walau kami dan rombongan peselancar tertahan dua hari di Kupang akibat cuaca, namun tidak menghilangkan arti pentingnya Rote Open 2011 dimata peserta mancanegara yang berasal dari 10 negara yakni Amerika Serikat, Australia, Rusia, Jepang, New Zeland, Prancis, Uruguay Swiss serta Indonesia.
Gambar para surfer berpetualang di atas gelombang pantai bo,a

Turnamen Rote open 2011 di persembahkan oleh “Billabong” dan di dukung oleh pemerintah kabuoaten Rote, , Billabong Indonesia, Kustom, Nixon, Von Zipper, Tresna Travel, dan garuda indonesia, dengan media pendudkung antara lain “ Surfersvillage.com, SurfTime Magazine, Lines Magazine, Baliwaves.com, Balibelly.tv, RVM.
GAMBAR PENYERAHAN HADIAH KEPADA PARA JAWARA ROTE OPEN 2011



Setelah hampir 1 minggu turnamen Rote open 2011 berlangsung,akhirnya desis angin dan gemuruh gelombang pantai Bo,a menghempaskan para atlit ke atas podium jawara untuk menerima penghargaan. Pada penyerahan hadiah,di wakili oleh beberapa tokoh terkemuka dari pulau rote. Pemberian penghargaan berdasarkan kategori yang dilombakan,Dalam pelaksanaan Rote open 2011 lalu terdapat beberapa kelas atau kategori yang dilombakan antara lain:
1. untuk kategori lokal yang diikuti oleh 22 peselancar Rote Ndao.
2. kategori women surf
3. kategori master master campuran yang diikuti oleh 18 peseerta manca Negara dan beberapa atlet nasoinal
4. master international yang khusus untuk pesurfer mancanegara.

 PANTAI NEMBERALA

Setelah menjelajahi dan memanjakan mata kita dengan gelombang pantai Bo,a sekarang saat nya kita mengunjungi tetangga pantai Bo,a yaitu Pantai nemberala. Tidak mau kalah dengan tetangga sebelahnya,Pantai nemberala juga sangat terkenal dengan hamparan pasir putih nya yang bersih serta suasana nya yang hening memberikan daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang melihat nya. Keindahan pantai nemberala saat ini bukan saja di kenal oleh masyarakat Indonesia sendiri,karena keindahan dan kealamian pantai nemberala yang begitu menggoda memberikan daya tarik bagi wisatawan asing dari mancanegara untuk menghabiskan waktu libur bahkan ada wisatawan asing yang memilih untuk menetap di pulau Rote demi menikmati indahnya pantai nemberala, sebut saja wisatawan asal negeri kanguru. Memiliki gelombang pantai yang cocok untuk berselancar,pantai-pantai yang indah,serta Terletak di bagian paling selatan asia pasifik dan berbatasan laut dengan benua Australia, membuat nama pulau Rote cepat di kenal oleh wisatawan asing terutama wisatawan dari benua Australia. Pasalnya para wisatawan asing dari negeri kanguru inilah yang pertama datang dan berselancar di pantai barat pulau rote. Namun tidak hanya itu,karena pantai nemberala ini merupakan sebuah pantai yang jarang di temui di tempat lain serta cukup menawan,maka tidak menutup kemungkinana bagi wisatawan asing untuk datang berlibur disini misalnya wisatawan dari Portugal,Italia,jepang,korea,inggris,selandia baru,Amerika serta Negara Eropa lainnya. Kebanyakan para wiastawan dari mancanegara ini datang berlibur ke pantai nemberala dengan alasan tidak lain adalah untuk menikmati indah nya berselancar dan berjemur di kala “summer” serta menikamti indahnya sunset di pantai nemberala. Tidak hanya itu,keindahan alam bawah laut pantai-pantai di bagian rote barat ini juga menyimpan keindahan tersembunyi yang merupakan surga bagi para pecinta snorkeling atau pun melakukan Diving untuk melihat keaneka ragaman biota laut.
Gambar pantai nemberala dilihat dari arah laut

Mungkin anda kurang yakin apakah gambar ini benar pantai nemberala atau tidak,namun memang kenyataan inilah wajah pantai nemberala yang merupakan pantai kebanggan para wisatawan asing. Memang keelokan pantai berpasir putih di Rote Barat ini tidak bisa di lukiskan dengan kata-kata.jika anda berada di bibir pantai,maka hamparan pasir putih bersih,sejuknya angin laut serta kilauan air laut pantai nemberala yang begitu bening seolah-olah membuat anda lupa diri. Jadi apakah anda memiliki kata yang pas untuk mengilustrasikan nya?. saya sudah pernah bertanya mengenai pendapat beberapa pengunjung local yang datang ke pantai nemberala tentang pantai nemberala,dan reaksi pertama yang saya lihat tidak lain adalah melihat mulut terperangah sambil terucap kata”wow..”.

memang potensi yang dimilki pantai nemberala ini tidak ada duanya, bahkan jika kita membandingkan dengan pantai kuta di bali,saya dapat mengatakan bahwa pantai nemberala ini lebih cantik dari pantai kuta. Memang kebanyakan orang lebih memfavoritkan pantai-pantai di bali jika di bandingkan dengan Pantai nemberala hal ini di karnakan letak Pantai bali yang lebih strategis dan mudah di jangkau jika di bandingkan dengan pantai nemberala, selain itu fasilitas dan saran yang ada belum memadai. Meskipun demikian hal itu tidak dapat menutup keindahan pantai nemberala untuk dilirik oleh para wisatawan sebagai destinasi wisata. Mungkin kata-kata saya agak terdengar seperti sebuah iklan,namun begitulah kenyataaanya.jika anda merasa kurang yakin atau tertarik untuk membuktikan semua yang saya tuliskan ini,silahkan sisihkan waktu anda untuk melihat langsung pantai Nemberala,dan akan lebih terasa sensasinya apabila anda berkunjung pada bulan juni sampai oktober.
Sunset pantai nemberala


Salah satu kebiasaan wisatwan yang mengunjungi Pantai nemberala adalah menikmati indah nya matahari terbenam ( sunset) setelah berselancar.banyak orang berpendapat bahwa Menikmati indahnya matahri terbenam adalah sala satu kebiasaan bagi Orang-orang Eropa.namun sebenarnya hal itu tidak saja berlaku untuk orang eropa tetapi bagi siapa saja. Menatap matahari dikala senja adalah suatu hal yang sangat menyenangkan serta memberikan sensasi relaksasi dan rasa relax bagi jiwa kita. Itulah alasan para wisatawan untuk menanti dan menatap matahari sore sampai matahari hilang dari pandangan mata. Senja di pantai Nemberala memang sulit di lupakan oleh para Turis dan siapa saja yang melihatnya. Menikmati sunset dapat kita lihat dimana saja dilereng gunung,lembah ataupun bukit.namun dengan alasan tertentu kebanyakan orang lebih tertarik untuk menikmati sunset di pantai dan Memang setiap pantai yang mengarah kearah utara dapat di jumpai sunset dengan sensai relax nya.namun sunset di pantai nemberala ini terbilang sangat indah untuk di pandang dan sayang untuk di lewatkan,Itulah alasan para turis selalu setia menantikan sunset di pantai nemberala.
Hingga kini pemerintah kabupaten rote ndao tengah berusaha untuk membangun sarana dan prasarana yang mendukung untuk membuka peluang bagi para wisatawan asing untuk lebih mudah mengunjungi pantai nemberala,termasuk salah satunnya adalah pembangunan jalan menuju pantai nemberala. Berada di bagian barat pulau rote,dan terletak cukup jauh dari kota Ba,a memang membuat nemberala agak sulit untuk di jangkau dengan kondisi jalan yang berbatu. Namun hal ini telah mendapat perhatian khusus dari pemerintah untuk merelisasikan dana bantuan untuk memperbaiki jalan menuju bagian barat rote ndao ini.
Selain kondisi jalan,salah satu kekurangan yang ada adalah minimnya fasilitas serta sarana prasarana lain,seperti tempat untuk bersantai,wahan air serta tempat penginapan yang masih kurang,sehingga cenderung wisatawan asing yang datang lebih memilih untuk membangun sendiri Vila atau Kafe serta tempat penginapan sendiri bahkan membuat rumah sendiri untuk menginap.

GAMBAR SALAH SATU VILA DI PANTAI NEMEBERALA
Di pantai nemberala sendiri hanya terdapat beberapa Hotel atau Vila milik penduduk sekitar dan selebihnya adalah hotel dan vila milik wisatawan asing. Kebanyakan wisatawan asing yang datang adalah wisatwan konglomerat atau kalangan atas sehingga mereka membeli tanah atau daerah-daerah strategis di sekitar pantai Nemberala dengan harga yang cukup Fantastis. Menurut Rumor yang beredar bahwa sebagian besar daerah di pantai nemberala telah di beli atau di kontrak oleh wisatawan asing,terutama wisatawan asal Australia,tentu saja Hal ini sangat disayangkan walaupun status kepemilikan tanah yang di huni oleh para wisatawan asing ini hanyalah berstatus “tanah kontrakan” namun hal ini cukup merisaukan penduduk atau nelayan sekitar karena hampir semua masa kontrakan tanah yang di huni ini berjangka waktu kurang lebih 50 tahun ini membawa dampak tersendiri bagi rakyat sekitar,salah satunya setiap daerah yang telah Diduduki atau di beli,akan dibangun hotel serta vila dan tentu saja masyarakat sekitar termasuk tuan tanah tidak berhak untuk melakukan aktifitas di sekitar daerah yang telah di huni.

Selain masalah pengontrakan tanah,ada juga sebagian tanah yang telah di duduki oleh beberapa wisatawan asing lantaran menikahi penduduk sekitar dan dengan demikian ia mereka tentu saja berhak untuk membangun apapun dan hal ini sangat menekan beberlansungan saran dan prasarana yang dimiliki oleh pemerintah ataupun masyarakat Rote barat. Hal inilah yang perlu di usahakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk menjaga pantai nemberala tetap menjadi pantai tujuan wisata milik kita,bukan milik wisatawan.
Kendati demikian,tidak seorangpun yang berani merampas atau menutupi keindahan pantai nemberala ini. Dan bagi anda yang ingin berkunjung ke pantai nemberala,anda jangan khawatir karena masih banyak hotel serta vila-vila yang siap manampung anda. Siapa saja yang melihat pantai nemberala ini pasti akan berpikaran sama seperti yang saya pikirkan ini yaitu” pantai nemberala hanya butuh fasilitas yang memadai untuk menjadi primadona dunia” .


KOLEKSI GAMBAR SEKITAR PANTAI NEMBERALA
 Pantai oeseli
Selanjutnya adalah si eksotik Oeseli,pantai Oeseli ini terletak di Desa Oeseli yang termasuk dalam kecamatan Rote Barat daya. Berjarak sekitar 12 kilo meter dari pantai Nemberala, membuat Pantai Oeseli agak berbeda dengan pantai Nemberala dan Bo,a.salah satunya adalah jika di pantai Bo,a dan nemberala terkenal dengan gelombang nya yang tinggi,lain hal nya dengan Pantai Oeseli. Di pantai Oeseli ini sangat cocok sekali bagi anda yang gemar berenang dan Snorekling karena pantai ini sangat tenang alias tidak bergelombang.tidak hanya itu,pantai Oeseli ini juga memiliki hamparan pasir putih yang tidak kalah indah dengan Pantai nemberala,bahkan di pantai Oeseli ini terdapat juga panorama batu-batu besar yang membentuk pintu gerbang yang sangat indah. Sunggu sebuah kenikmatan yang tak terbayar habis apabila kita berada di pantai Oeseli ini,disekitar pantai ini anda akan merasakan tiupan angin yang seolah-olah mengajak anda untuk lelap dalam mimpi. Selain itu,bagi anda yang ingin melihat bintang laut,datang saja kepantai Oeseli ,karena pantai Oeseli ini sangat terkenal dengan bintang lautnya yang sangat banyak. karena banyaknya bintang laut di pantai Oeseli ini,maka pantai Oeseli ini juga di katakan sebagai salah satu tempat melimpahnya yang memiliki banyak bintang laut di pulau Rote.

Berbicara mengenai pantai memang tidak ada habisnya di pulau Rote. Hampir seluruh bagian pantai yang mengelilingi pulau Rote terkenal indah dan sangat cocok untuk di jadikan sebagai tempat wisata. Selain pantai-pantai diatas,masih ada pantai-pantai lain yang sayang sekali untuk anda tidak ketahui. Karena banyak nya pantai-pantai indah di pulau Rote ini membuat saya bingung harus mulai dari mana dan berakhir dimana,namun yang jelasnya selain semua pantai yang sudah anda kenal tadi,masih ada banyak pantai indah lainnya di pulau Rote yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
7. KEUNIKAN TOPI ADAT NUSA ROTE

Keunikan selanjut nya adalah topi tradisional dari pulau rote namanya "Ti'i langga"
jaman dahulu topi ini di pakai oleh petinggi-petinggi di pulau Rote-NTT
topi ini terbuat dari anyaman daun lontar (siwalan kalau di jawa)
topi tradisional ini merupakan sebuah identitas asli dari pulau Rote. Sekilas agak mirip dengan topi khas Meksiko yang disebut “Sambrero” namun jangan salah topi ini merupakan topi adat yang bahan bakunya saja bukan dari kain,namun dari daun Lontar. Ti,i langga Berbentuk melingkar dengan sebuah tanduk kecil berdiri tegak di atasnya. Tanduk ini sering disebut pula dengan istilah antena.

Tii langga terbuat dari daun lontar, termasuk antenanya yang mempunyai sembilan tingkat. Waulupun hanya sebuah topi, filosofi di balik rancangannya teramat dalam dan menarik. Kesembilan Iekukan pada antena yang menancap diartikan sebagai sembilan strata dalam pemerintahan yang berkuasa ketika itu.

Di pulau yang terkenal akan budidaya lontar tersebut, strata dimulai dari golongan masyarakat biasa yang mereka lambangkan sebagai Iekukan terkecil di paling atas. Sementara raja atau kepala pemerintahan yang disimbolkan pada Iekukan yang lebih besar, yang posisinya di bagian dasar topi.


Gambar seorang tokoh adat memakai topi kebesaran Ti,I Langga
Secara keseluruhan bentuk topi ini melambangkan kebesaran masyarakat Rote.
Lekukan melingkar menyimbolkan dukungan mereka terhadap segala kebijakan atau peraturan yang dikeluarkan raja atau pemerintah yang berkuasa. ini pun ditegaskan dengan bentuk antena yang tegak, sebagai simbol kepemimpinan.

Seperti topi umumnya, makna dari topi tradisional ini adalah sama yaitu sebagai penutup kepala bagi lelaki dari Pulau Rote. Tii langga juga diyakini mampu mengubah tampilan mereka menjadi lebih gagah. Sejak dulu sampai sekarang, tii langga tetap dikenakan oleh para lelaki dari semua kalangan. Saat mereka menghadiri acara adat, menghadiri acara di kantor pemerintahan, tampil menari di upacara, tii langga menempel di kepala Termasuk saat mereka hendak pergi ke kebun atau sawah. Mungkin anda sudah pernah melihat topi ini di media cetak atau televisi. Nah.. apa bila nanti anda melihat topi ini jangan salah lagi,pastikan anda mengaatakan bahwa “ Topi ini dari Pulau Rote”.





8. KEUNIKAN MAKANAN KHAS ATAU OLEH-OLEH DARI PULAU ROTE
Jalan-jalan ke pulau Rote rasa nya tidak lengkap apa bila kita tidak membawa pulang buah tangan khas dari pulau Rote. Setiap daerah pasti memiliki oleh-oleh nya sendiri yang tentu saja sudah menjadi suatu cirri khas daerah tersebut. Berikut ini oleh-oleh khas yang bisa anda bawah pulang apa bila berkunjung ke pulau Rote.
1. Lepa.
lepa merupakan sejenis kue khas pulau Rote yang sudah tidak asing lagi,kue lepa ini terbuat dari dua bahan dasar yaitu: gula merah hasil olahan dari nira lontar dan parutan kelapa. Kue lepa memiliki rasa yang sangat manis serta memiliki keunikan yaitu bertekstur nya yang keras. kue ini memang sengaja di buat keras karena biasa nya kue ini di hidangkan pada saat musim hujan untuk menghilangkan rasa dingin. Jadi di butuhkan keahlihan khusus untuk memakan kue ini terutama harus memiliki gigi yang kuat.karena bagi masyarakat Rote, bukan namanya kue Lepa kalau tidak memiliki tekstur yang kuat.
2. Kue cucur
Cemilan berikut nya adalah kue cucur khas pulau Rote. Kue cucur ini merupakan kue yang terbuat dari hasil olahan beberapa bahan yaitu : tepung beras serta gula merah khas pulau Rote. Pembuatan kue ini pada umum nya sama dengan pembuatan kue pada umumnya,namun yang membedakan nya adalah pada bahan nya saja yaitu Gula merah khas pulau Rote.
3. Gula merah
Selain cemilan,adapula sebuah kado khas dari daerah Rote yang sanyang sekali apa bila tidak ikut di bawah pulang oleh anda,yaitu “gulah merah” hasil olahan dari nira lontar. Bagi masyarakat pulau Rote,gula merah ini merupakan bahan baku untuk minuman sehari-hari,pemanis makanan,serta dapat di pakai untuk membuat kecap karena rasa nya sangat manis,bahkan melebihi manisnya madu. Selain untuk minuman sehari-hari,gula merah juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh, diantara nya: sebagai obat lambung,mag,dan berbagai penyakit dalam lainnya serta dapat membantu menahan rasa lapar. Gula merah ini berbentuk kental seperti madu dan bertahan dalam waktu yang cukup lama,sehigga tidak salah kalau gula merah ini bisa anda bawah pulang jika berkunjung ke pulau Rote.





penutup

Tuhan menciptakan segala nya begitu indah bagi manusia, segala keindahan alam,bentangan samudera yang begitu luas,gunung-gunung yang menjulang tinggi,sungai-sungai yang tidak berhenti mengalir serta segala makluk hidup dan pulau-pulau yang berhamburan di muka bumi dengan segala keindahan nya. Semua ciptaan itu sungguh baik adanya,untuk itu sangat sayang bagi kita manusia untuk tidak menikmati nya, terutama keindahan bentangan alam yang ada di muka bumi dimana tempat kita berpijak. Begitupun dengan tanah air kita yang sungguh kaya dan begitu indah. Sungguh bangga nya kita yang terlahir di bumi pertiwi ini,semuanya dapat kita rasakan segala keindahan,nikmat dan anugerah semua nya ada disini. Untuk itu jangan sampai kita tidak memiliki kesempatan untuk menyadari akan hal ini. Sengguh malang nya kita apa bila kita tidak bersyukur memiliki Indonesia ini,kita sangat beragam mulai dari Ras,suku,agama,adnis yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai pulau Rote. Untuk itu sayangi,jaga dan kenalilah lebih jauh segala yang kita miliki di bumi pertiwi ini,”jangan sampai semua nya ini lenyap dari mata kita dan terbit di negeri orang”.

“ Salam dari kami generasi penerus Rote ndao,pulau terselatan Indonesia”.
Para Penulis buku ini : Bobby Aryanto Pandie, Paulus selly,Agus riyandi Donggi,Onki kristian tulle, Olvi Tulle dan Jemmy Lau.

Pandie.Bobby aryanto.dkk.Pelangi Pulau Terselatan Indonesia.PPGT : jakarta.2012
saya menulis buku ini, dalam jangka waktu 1 bulan dan puji syukur kepada Tuhan karena atas kasih dan anugerah nya,sehingga naskah buku ini dapat saya selesaikan dengan baik mulai dari tanggal 21 mey 2012 sampai 20 juni 2012. BOBBY PANDIE. Thank you