Jumat, 09 November 2012

makalah media komunikasi

MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN


KELOMPOK 5
ANGGOTA:
1.AMINADAB A. NOMLENI
2.OLVI EMELISE TULLE
3.ALWISINDA WEA
4.BOBBI PANDIE
5.PAULUS SELLY
PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD )
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
                                   
                                           KATA PENGANTAR
   Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan begitu banyak  berkat dan pengasihannya kepada kita semua.  makalah ini dapat diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun  Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Daftar isi
               
                Halaman judul.......................................................................
                Kata pengantar......................................................................i
                Daftar isi        .........................................................................ii
                Bab 1 Pendahuluan...............................................................1
a.       Latar belakang.....................................................1
b.      Tujuan penyusunan makalah...............................1
Bab II Pembahasan................................................................2
a.      Pengertian media
b.      Pengertian media pembelajaran
c.       Aneka media
d.      Tujuan dan fungsi media
e.      Taksonomi media dan peralatan

Bab III. Penutup

a.      Kesimpulan
b.       Saran

Daftar pustaka…………………………………………………………………….




                                  makalah media pembelajaran

 A.  Latar belakang
   Dunia Pendidikan merupakan salah satu pilar utama yang menopang perkembangan manusia  dalam membina karakter,pengetahuan,sikap,mental seorang individu. Pendidikan juga membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dalam bidang IPTEK,terutama dalam era globalisasi ini,pendidikan sangat di perlukan oleh setiap manusia.
   Bertolak dari semuanya itu,dapat di simpulkan bahwa Pendidikan merupakan kunci utama dalam perubahan.untuk itu pendidikan haruslah menyenangkan dan memiliki titik fokus yang jelas arah dan tujuannya.  Menyikapi akan hal ini,dalam dunia pendidikan,terutama dalam pendidikan sekolah haruslah meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar. Untuk itu dalam proses pembelajaran di pendidikan sekolah haruslah memberikan sesuatu yang lebih,bukan sekedar penyampaian materi semata namun harus memperhatikan bagaimana dan apakah materi yang diberikan dapat menyenangkan serta mudah di cernah oleh siswa.
    Untuk menjawab hal itu,dalam dunia pendidkan sekarang telah terjadi beberapa terobosan baru mulai dari perubahan kurikulum,metode menangajar serta media yang digunakan. Semua itu dilakukan dengan sebuah tujuan agar materi yang diberikan mudah untuk dimengerti. Dalama hal ini menyangkut penggunaan dengan media atau alat perantara dalam pendidikan.  Berbicara mengenai media,dalam dunia pendidikan sekolah mungkin sudah ada sejak dulu. Namun tuntutan zaman dan untuk lebih memperjelas proses belajar mengajar,media yang digunakan haruslah mampu mewakili apa yang akan dipelajari.“ tidak cukup dengan ceramah dan deskripsi semata” . untuk itu dalam makalah ini,kami akan membahas secara lebih khusus mengenai media pembelajaran dalam dunia pendidikan,tentang apa itu media,manfaat serta fungsi bagi guru maupun bagi siswa.

B.  Tujuan penulisan makalah .
 Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1.      Menjelaskan mengenai pentingnya media dalam pembelajaran di dunia pendidikan
2.      Membantu menyelesaikan masalah pendidikan,terutama masalah yang terkait dengan makalah ini
3.      Membantu memberikan pemahaman kepada mahasiswa atau calon guru agar dapat berpikir kritis,berkresi dan berofasi khususnya dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan akurat dengan media yang tepat.


                                      
                                             BAB II

                                      PEMBAHASAN

A.Pengertian Media

   Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”.  Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan utnuk menyampaikan pesan atau informasi.
   Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987 : 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.  Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. (Arsyad, 2003 : 3). Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
      Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).

   Arti media pengajaran: Menurut  Marshall Mcluhan, Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana.       Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti: tv radio, slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya. Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
B. pengertian media pembelajaran
 Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.
C.    Aneka media pembelajaran.
Aneka media yang biasa digunakan antara lain:
1.medium atau perantara 2. Eletronik 3. Cetak 4. Audio 5. Visual 6. Audio visual 7.grafis 8. Massa 9. Pendidikan 10.instruksional 11. Pengajaran 12. Pembelajaran 13.multi media.
    Dalam perkembangannya, media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi.  Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan  mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran. (http://ksupointer.com) Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seels & Richey 1994 dalam Arsyad 2002). Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pengajaran dikelompokkan ke dalam empat bagian, yaitu:
1)   Media Hasil Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses  pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok  media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual  merupakan dasar pengembangan dan penggunaan materi dan pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.
2)   Media Hasil Teknologi Audio-Visual
Teknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyajian melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyktor film, tape recorder, dan proyektor visual.
3)   Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis koputer dengan dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Berbagai jenis aplikasi  teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya  dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (pengajaran berbantuan komputer). Aplikasi tersebut meliputi drills dan practice (latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari).
4)   Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer
Teknologi hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.
Media pembelajaran yang akan dibuat dalam tulisan ini adalah media pembelajaran berbasis komputer.

D. tujuan dan fungsi media pembelajaran
A. Manfaat Dan Tujuan
Media Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahwa membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa mengingkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menaruk dan terpercahaya. bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman ….orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya.
  •  media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka…membantu memantapkan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
     . B. Fungsi Media Media pembelajaran
    menurut Kemp dan Dayton (1985: 28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan uuntuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
1. Memotivasi minat atau tindakan Untuk memenuhi tugas motivasi media pembelajaran dapat   direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, emosi.
2. Menyajikan informasi untuk memenuhi tugas informasi media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersikap pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak / kurang senang, netral, atau senang.
 3. Memberi instruksi Media bertugas sebagai instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
     Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Menurut Kemp dan Dayton (1985:3-4) meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan / manfaat penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat. Mereka mengemukakan:
1)      . Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian dan latihan lebuh lanjut.
2)       Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat di asosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memeperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik, image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
3)       Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
4)      Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan memunkinkannya di serap oleh siswa
5)      Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas.
6)      Pemebelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7)       Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8)      Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif. Beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting laindalamprosesbelajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.

Ø  Dale (1969: 180) mengemukakan bahwa manfaat media antara lain:
 1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.
 3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan, dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar.
 4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajenasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
7. Memberikan umpan balik yang diperlukan sehingga dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
 8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan dan membuat generalisasi yang tepat.
 10. Menyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.
Ø    Sudjana dan Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
   1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Ø  Encyclopedi of educational research dalam Hamalik (1994: 15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
  1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2. Memperbesar perhatian siswa. 3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.   5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui  gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
    

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai manfaat media belajar, antara lain:
v  Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
v  2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan lingkungannya.
v  3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model. b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar. c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide, disamping secara verbal. d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer. e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video. f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik teknik rekaman seperti time lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
v   4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
     Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh tenaga pendidik. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Levie & Lentsz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu : Fungsi Atensi Fungsi Afektif Fungsi Kognitif Fungsi Kompensatoris Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media visual yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin besar.
 Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran : Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh tenaga pendidik, sehingga peserta didik tidak bosan dan tenaga pendidik tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau tenaga pendidik mengajar setiap jam pelajaran Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari dosen, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemosntrasikan, memerankan dan lain-lain. Hakikat dari proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada penerima informasi.
  Berdasarkan hal tersebut, salah satu faktor kegagalan pembelajaran adalah adanya berbagai jenis hambatan dalan proses komunikasi antara peserta didik dan tenaga pendidik. Berbagai hambatan ini dapat berupa hambatan fisiologis, psikologis, kultural dan lingkungan (khoe, 2000 : 117). Keempat jenis hambatan itu, baik yang berasal dari Tenaga pendidik maupun peserta didik, membuat komunikasi belajar mengajar tidak berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan media pembelajaran, termasuk diantaranya teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan penggunaan komputer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan pemanfaatan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik sedemikan rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.
  Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi yang bersifat unik. Sebagian lebih mudah memproses informasi visual, sebain lain lebih mudah kalau ada suara (auditorial), dan sebagian lain akan memahami dengan mudah atau lebih baik jika melakukannya dengan sentuhan/praktek (kinestetik). (Bobbi DePorter&Mike Hernacki : 1992). Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar belajar. Bobbi DePorter (1999) mengatakan : 10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat,50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan. Bersesuaian dengan hal-hal tersebut di atas komputer memenuhi persyaratan persyaratan sebagai media karena terkait dengan atau adanya kemampuan yang terkait dengan (1) video, (2) audio, (3) teks, (4) grafik dan (5) animasi seperti yang dikemukan para peneliti di atas.


E. taksonomi
Taksonomi: Pengelompokan/ penataan  secara teratur berdasarkan ciri/ karakteristik tertentu.
Kegunaan taksonomi media:
Ø  Memudahkan pemilihan media
Ø  Menyederhanakan pegertian
Ø  Menunjukkan perlunya pengkajian

a.      Taksonomi media
ü  Rudy Bretz mengemukakan bahwa taksonomi media merupakan Pengelompokan berdasarkan atribut yang dikandung oleh media (suara, gambar, garis, simbol, gerak)
ü  Duncan mengemukakan bahwa taksonomi media merupakan  Pengelompokan berdasarkan hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan (semakin rumit jenis perangkat media, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, namun semakin umum penggunaannya & semakin luas lingkup sasarannya) 
ü  Menurut Briggs : Pengelompokan berdasarkan rangsangan yang dapat ditimbulkan media (Kesesuaian rangsangan tsb. dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan & transmisinya.
ü  Gagne : Pengelompokan berdasarkan kemampuan media memenuhi fungsi menurut tingkatan hirarki belajar (pelontar stimulus, penarik minat, contoh perilaku belajar, pemberi kondisi eksternal, penuntun cara berpikir, pemasukan alih ilmu, penilai prestasi, pemberi umpan balik)
ü  Edling: Pengelompokan berdasarkan kontinum pembelajaran atau kesinambungan pengalaman belajar. (siswa, rangsangan belajar & tanggapan merupakan variabel kegiatan belajar dengan media)
ü  Schramm: Pengelompokan berdasarkan kompleksitas media (big media, little media)
ü  Allen: Pengelompokan berdasarkan hubungan antara fungsi media dengan tujuan belajar yang ingin dicapai (Info faktual, pengenalan visual, prinsip, konsep, prosedur, ketrampilan, sikap)
ü  Haney & Ullmer: Pengelompokan berdasarkan fungsi media dalam menyampaikan pesan atau informasi audiovisual (media penyaji, media objek, media intraktif)
ü  Robert Heinich: Pengelompokan berdasarkan kemampuannya dalam mengungkapkan konsep2 yang bersifat abstrak & konkrit.
ü  Jerold Kemp: Pengelompokan berdasarkan faktor keterkaitan antara gambar & suara: gambar saja, suara saja, atau gabungan antara gambar & suara.
   Taksonomi Dalam pengertian teknologi pendidkan,media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional disamping pesan,orang, teknik latar dan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut (AECT, 1977). Dari segi kerumitan media dan besarnya biaya, Schramm(1977)membedakan media rumit dan mahal (big media) dan media sederhana dan murah (little media).Schramm juga mengelompokkan media menurut daya liputnya menjadi media massal, media kelompok, dan media individual. Selain itu, ia juga membuat pengelompokkan lain menurut control pemakaiannya dalam pengertian portabilitas, kesesuaiannya untuk di rumah, kesiapan setiap saat diperlukan, dapat tidaknya lajupenyampaiannya dikontrol, kesesuaiannya untuk belajar mandiri, dan kemampuannya untuk memberikan umpan-balik. Pengelompokkan lain ialah pengelompokkan yang dikembangkan oleh Allen. Ia berusaha menghubungkan fungsi media dengan tujuan belajar yang hendak dicapai. Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas dapat dilihat bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang taksonomimedia yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya.

                          PERALATAN MEDIA
Peralatan proyeksi (optik) terdiri dari: 1. Overhead projector (OHP) Peralatan ini menggunakan sistem optic (lensa-lensa) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Overhead proyektor berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi.    2. Microform reader Microform reader ini adalah peralatan untuk membaca bahan-bahan yang di simpan (dicetak) pada film dalam bentuk (ukuran) micro.Ada dua bentuk film yang digunakan, yaitu yang berbentuk gulungan(roll) disebut “micro film’ (ukuran yang umum dipergunakan ialah film 16 mm dan 35 mm).Ada pula yang berbentuk lembaran disebut “microfiche”.   3. Proyektor film-rangkai (film strip projector) Proyektor ini digunakan untuk memproyeksiksn film rangkai (film strip). 4. Proyektor film-bingkai (slide projector) Fungsi utamanya adalah memproyeksikan film bingkai.   5. Proyektor film –gelang (film loop projector) Proyektor ini digunakan untuk memutar film gelang dengan menggunakan system proyeksi depan layar.   6. Proyektor film ( motion picture projector) Proyektor film ini menggunakan tiga sistem dalam kerjanya yaitu sistem optik, sistem mekanik dan sistem elektrik.
Peralatan elektronik, terdiri dari:
1. Radio perekam kaset audio ( radio cassette recorder) 2. Penala radio (tuner) 3. Perekam pita audio (open reel tape recorder) 4. Perekam kaset audio (cassette recorder) 5. Amplifier 6. Loudspeaker 7. Perekam kaset audio sinkron (cassette synchrocorder) 8. Perekam pita video (video tape recorder) 9. Perekam kaset video (video cassette recorder) 10. Piringan video (video disc) 11. Sambaing video (video cartridge) 12. Video monitor 13. Proyektor video E. Pemilihan Media A.Media Jadi dan Media Rancangan Ditinjau dari kesiapan pengadaannya media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design). Masing-masing jenis media ini mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dari media jadi adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk pengadaannya.Sebaliknya mempersiapkan media yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak waktu , tenaga maupun biaya karena untuk mendapatkan keandalan dan kesahihannya diperlukan serangkaian validisasi prototipnya. Kekurangan dari media jadi ialah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan media jadi yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran setempat.
 B.Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah: a. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi c. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret, dan d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bias dilakukannya, misalnya untuk menarik menarik minat atau gairah belajar siswa. Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc.Conel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah, “If The Medium Fits, Use it!”.



BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media. Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
      B Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.

. DARTAR PUSTAKA
  • The Audio visual Directory. Fairfax, Virginia: National Audio Visual Association, Inc,1981.
  • Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kemp, Herold E. Planning & producing Audiovisual. Materials, 1975.
  • Schramm, Wilbur. Big Media Little Media: Tolls ang verly Hills. Callifornia, 1977.
  • AECT.”The Definition of Educational Technology “,1977
  • .Edisi Indonesia diterbitkan CV Rajawali dengan judul Defenisi Teknologi Pendidikan.( SERI PUSTAKA TEKNOLOGI PENDIDIKAN NO.7)

    jika anda menemui kesulitan dalam mengakses makalah ini silahkan hubungi akun facebook saya  bobi angel










Tidak ada komentar:

Posting Komentar