MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN
KELOMPOK 5
ANGGOTA:
1.AMINADAB A. NOMLENI
2.OLVI EMELISE TULLE
3.ALWISINDA WEA
4.BOBBI PANDIE
5.PAULUS SELLY
PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD )
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
begitu banyak berkat dan pengasihannya
kepada kita semua. makalah ini dapat
diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan rahmat cinta kasih-Nya yang
berlimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Daftar isi
Halaman
judul.......................................................................
Kata
pengantar......................................................................i
Daftar
isi
.........................................................................ii
Bab
1 Pendahuluan...............................................................1
a. Latar
belakang.....................................................1
b. Tujuan
penyusunan makalah...............................1
Bab II
Pembahasan................................................................2
a.
Pengertian
media
b.
Pengertian
media pembelajaran
c.
Aneka media
d.
Tujuan dan
fungsi media
e.
Taksonomi
media dan peralatan
Bab III.
Penutup
a.
Kesimpulan
b.
Saran
Daftar
pustaka…………………………………………………………………….
A. Latar
belakang
Dunia Pendidikan merupakan
salah satu pilar utama yang menopang perkembangan manusia dalam membina
karakter,pengetahuan,sikap,mental seorang individu. Pendidikan juga membantu
kita untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dalam bidang IPTEK,terutama
dalam era globalisasi ini,pendidikan sangat di perlukan oleh setiap manusia.
Bertolak dari semuanya itu,dapat
di simpulkan bahwa Pendidikan merupakan kunci utama dalam perubahan.untuk itu
pendidikan haruslah menyenangkan dan memiliki titik fokus yang jelas arah dan
tujuannya. Menyikapi akan hal ini,dalam
dunia pendidikan,terutama dalam pendidikan sekolah haruslah meningkatkan
kualitas dan kuantitas belajar. Untuk itu dalam proses pembelajaran di
pendidikan sekolah haruslah memberikan sesuatu yang lebih,bukan sekedar
penyampaian materi semata namun harus memperhatikan bagaimana dan apakah materi
yang diberikan dapat menyenangkan serta mudah di cernah oleh siswa.
Untuk menjawab hal itu,dalam
dunia pendidkan sekarang telah terjadi beberapa terobosan baru mulai dari
perubahan kurikulum,metode menangajar serta media yang digunakan. Semua itu dilakukan
dengan sebuah tujuan agar materi yang diberikan mudah untuk dimengerti. Dalama
hal ini menyangkut penggunaan dengan media atau alat perantara dalam
pendidikan. Berbicara mengenai
media,dalam dunia pendidikan sekolah mungkin sudah ada sejak dulu. Namun
tuntutan zaman dan untuk lebih memperjelas proses belajar mengajar,media yang
digunakan haruslah mampu mewakili apa yang akan dipelajari.“ tidak cukup dengan
ceramah dan deskripsi semata” . untuk itu dalam makalah ini,kami akan membahas
secara lebih khusus mengenai media pembelajaran dalam dunia pendidikan,tentang
apa itu media,manfaat serta fungsi bagi guru maupun bagi siswa.
B. Tujuan penulisan makalah .
Adapun penulisan makalah ini
bertujuan untuk:
1.
Menjelaskan
mengenai pentingnya media dalam pembelajaran di dunia pendidikan
2.
Membantu
menyelesaikan masalah pendidikan,terutama masalah yang terkait dengan makalah
ini
3.
Membantu
memberikan pemahaman kepada mahasiswa atau calon guru agar dapat berpikir
kritis,berkresi dan berofasi khususnya dalam menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan akurat dengan media yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication
Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan utnuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping sebagai sistem penyampai atau
pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987
: 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan istilah mediator,
media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya,
media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
(Arsyad, 2003 : 3). Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Arti media pengajaran: Menurut Marshall Mcluhan, Media adalah suatu ekstensi
manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan
kontak langsung dengan dia. Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi
media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang
terencana. Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya
meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup
alat-alat sederhana seperti: tv radio, slide, fotografi, diagram, dan bagan
buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya. Latuheru(1988:14), menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang
besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran
yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar
mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
B. pengertian media pembelajaran
Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang
perhatian dan minat siswa dalam belajar.
C. Aneka media pembelajaran.
Aneka media yang biasa digunakan antara lain:
1.medium atau
perantara 2. Eletronik 3. Cetak 4. Audio 5. Visual 6. Audio visual 7.grafis 8.
Massa 9. Pendidikan 10.instruksional 11. Pengajaran 12. Pembelajaran 13.multi
media.
Dalam perkembangannya, media pengajaran mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi yang
paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang
bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang
menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran.
(http://ksupointer.com) Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi
mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif
(Seels & Richey 1994 dalam Arsyad 2002). Berdasarkan perkembangan teknologi
tersebut, media pengajaran dikelompokkan ke dalam empat bagian, yaitu:
1) Media Hasil Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan materi dan pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.
2) Media Hasil Teknologi Audio-Visual
Teknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyajian melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyktor film, tape recorder, dan proyektor visual.
3) Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis koputer dengan dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (pengajaran berbantuan komputer). Aplikasi tersebut meliputi drills dan practice (latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari).
4) Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer
Teknologi hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.
Media pembelajaran yang akan dibuat dalam tulisan ini adalah media pembelajaran berbasis komputer.
1) Media Hasil Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan materi dan pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.
2) Media Hasil Teknologi Audio-Visual
Teknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyajian melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyktor film, tape recorder, dan proyektor visual.
3) Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis koputer dengan dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (pengajaran berbantuan komputer). Aplikasi tersebut meliputi drills dan practice (latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari).
4) Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer
Teknologi hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.
Media pembelajaran yang akan dibuat dalam tulisan ini adalah media pembelajaran berbasis komputer.
D.
tujuan dan fungsi media pembelajaran
A. Manfaat Dan Tujuan
Media Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahwa membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat
itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa mengingkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menaruk
dan terpercahaya. bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi
indera dan lebih dapat menjamin pemahaman ….orang yang mendengarkan saja
tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya
dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya.
- media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka…membantu memantapkan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
.
B. Fungsi Media Media pembelajaran
menurut Kemp dan Dayton (1985: 28), dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan uuntuk perorangan,
kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
1. Memotivasi minat atau tindakan Untuk
memenuhi tugas motivasi media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau
hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para
siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani
secara sukarela, atau memberikan material). Pencapaian tujuan ini akan
mempengaruhi sikap, nilai, emosi.
2. Menyajikan informasi untuk memenuhi tugas
informasi media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi
di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan atau pengetahuan latar belakang.
Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar
atau menonton bahan informasi, para siswa bersikap pasif. Partisipasi yang
diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan
mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak / kurang senang,
netral, atau senang.
3.
Memberi instruksi Media bertugas sebagai instruksi dimana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental
maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi
prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Berbagai manfaat media pembelajaran telah
dibahas oleh banyak ahli. Menurut Kemp dan Dayton (1985:3-4) meskipun telah
lama disadari bahwa banyak keuntungan / manfaat penggunaan media pembelajaran,
penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program-program pengajaran
berjalan amat lambat. Mereka mengemukakan:
1)
.
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau
mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru
menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan
media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama
dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian dan latihan
lebuh lanjut.
2)
Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat
di asosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan
memeperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik, image yang
berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan
menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media
memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
3)
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan
diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam
hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
4)
Lama
waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media
hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran
dalam jumlah yang cukup banyak dan memunkinkannya di serap oleh siswa
5)
Kualitas
hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai
media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan
cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas.
6)
Pemebelajaran
dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media
pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7)
Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka
pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8)
Peran
guru dapat berubah kearah yang lebih positif. Beban guru untuk penjelasan yang
berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan
sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting
laindalamprosesbelajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat
siswa.
Ø Dale (1969:
180) mengemukakan bahwa manfaat media antara lain:
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan
simpati dalam kelas.
2. Membuahkan
perubahan signifikan tingkah laku siswa.
3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran,
kebutuhan, dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar.
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi
pengalaman belajar siswa.
5. Membuat
hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.
6. Mendorong
pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajenasi
dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
7. Memberikan
umpan balik yang diperlukan sehingga dapat membantu siswa menemukan seberapa
banyak telah mereka pelajari.
8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan
pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
9. Memperluas
wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan
dan membuat generalisasi yang tepat.
10. Menyakinkan diri bahwa urutan dan
kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan
sistem gagasan yang bermakna.
Ø Sudjana dan Rivai (1992: 2) mengemukakan
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan
lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3. Metode mengajar
akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa dapat
lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan,
memamerkan, dll.
Ø Encyclopedi
of educational research dalam Hamalik (1994: 15) merincikan manfaat media
pendidikan sebagai berikut:
1.
Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir oleh karena itu mengurangi
verbalisme. 2. Memperbesar perhatian siswa. 3. Meletakkan dasar-dasar yang
penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih
mantap. 4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri dikalangan siswa. 5.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian
yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7. Memberikan pengalaman
yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, membantu efisiensi dan keragaman
yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan mengenai manfaat media belajar, antara lain:
v Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
v 2. Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya.
v 3. Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. a. Objek
atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat
diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model. b. Objek
atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan
dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar. c. Kejadian langka yang
terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan
melalui rekaman video, film, foto, slide, disamping secara verbal. d. Objek
atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat dapat ditampilkan
secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer. e. Kejadian
atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti
komputer, film, dan video. f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung
berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik teknik rekaman
seperti time lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
v 4. Media pembelajaran dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya.
Fungsi
dan Manfaat Media Pendidikan Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang
amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini
saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah
pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik
siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh tenaga
pendidik. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Levie & Lentsz (1982)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu :
Fungsi Atensi Fungsi Afektif Fungsi Kognitif Fungsi Kompensatoris Fungsi atensi
media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal
pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah
yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media
visual yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin besar.
Fungsi
Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari
hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi
untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Sudjana
& Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
pembelajaran : Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh tenaga pendidik, sehingga peserta didik tidak bosan dan tenaga pendidik
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau tenaga pendidik mengajar setiap jam
pelajaran Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian dari dosen, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemosntrasikan, memerankan dan lain-lain. Hakikat dari
proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu penyampaian informasi
dari sumber informasi melalui media tertentu kepada penerima informasi.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu faktor kegagalan pembelajaran
adalah adanya berbagai jenis hambatan dalan proses komunikasi antara peserta
didik dan tenaga pendidik. Berbagai hambatan ini dapat berupa hambatan
fisiologis, psikologis, kultural dan lingkungan (khoe, 2000 : 117). Keempat
jenis hambatan itu, baik yang berasal dari Tenaga pendidik maupun peserta
didik, membuat komunikasi belajar mengajar tidak berjalan secara efektif dan
efisien. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan media
pembelajaran, termasuk diantaranya teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi
informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan penggunaan
komputer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan pemanfaatan media ini
dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik
sedemikan rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.
Para
peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses
informasi yang bersifat unik. Sebagian lebih mudah memproses informasi visual,
sebain lain lebih mudah kalau ada suara (auditorial), dan sebagian lain akan
memahami dengan mudah atau lebih baik jika melakukannya dengan sentuhan/praktek
(kinestetik). (Bobbi DePorter&Mike Hernacki : 1992). Efektifitas belajar
sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar belajar. Bobbi
DePorter (1999) mengatakan : 10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20%
dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat,50% dari apa yang kita
lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita
katakan dan lakukan. Bersesuaian dengan hal-hal tersebut di atas komputer
memenuhi persyaratan persyaratan sebagai media karena terkait dengan atau
adanya kemampuan yang terkait dengan (1) video, (2) audio, (3) teks, (4) grafik
dan (5) animasi seperti yang dikemukan para peneliti di atas.
E.
taksonomi
Taksonomi: Pengelompokan/ penataan secara teratur berdasarkan ciri/ karakteristik
tertentu.
Kegunaan taksonomi media:
Ø Memudahkan pemilihan media
Ø Menyederhanakan pegertian
Ø Menunjukkan perlunya pengkajian
a.
Taksonomi
media
ü Rudy Bretz mengemukakan bahwa taksonomi media merupakan Pengelompokan
berdasarkan atribut yang dikandung oleh media (suara, gambar, garis, simbol,
gerak)
ü Duncan mengemukakan bahwa taksonomi media merupakan Pengelompokan berdasarkan hirarki
pemanfaatannya untuk pendidikan (semakin rumit jenis perangkat media, semakin
mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, namun semakin umum
penggunaannya & semakin luas lingkup sasarannya)
ü Menurut Briggs : Pengelompokan berdasarkan rangsangan yang dapat
ditimbulkan media (Kesesuaian rangsangan tsb. dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan & transmisinya.
ü Gagne :
Pengelompokan berdasarkan kemampuan media memenuhi fungsi menurut tingkatan
hirarki belajar (pelontar stimulus, penarik minat, contoh perilaku belajar,
pemberi kondisi eksternal, penuntun cara berpikir, pemasukan alih ilmu, penilai
prestasi, pemberi umpan balik)
ü Edling:
Pengelompokan berdasarkan kontinum pembelajaran atau kesinambungan pengalaman
belajar. (siswa, rangsangan belajar & tanggapan merupakan variabel kegiatan
belajar dengan media)
ü Schramm:
Pengelompokan berdasarkan kompleksitas media (big media, little media)
ü Allen: Pengelompokan berdasarkan hubungan antara fungsi media dengan
tujuan belajar yang ingin dicapai (Info faktual, pengenalan visual, prinsip,
konsep, prosedur, ketrampilan, sikap)
ü Haney & Ullmer: Pengelompokan berdasarkan fungsi media dalam
menyampaikan pesan atau informasi audiovisual (media penyaji, media objek,
media intraktif)
ü Robert Heinich: Pengelompokan berdasarkan kemampuannya dalam
mengungkapkan konsep2 yang bersifat abstrak & konkrit.
ü Jerold Kemp: Pengelompokan berdasarkan faktor keterkaitan antara gambar
& suara: gambar saja, suara saja, atau gabungan antara gambar & suara.
Taksonomi Dalam pengertian teknologi
pendidkan,media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari
sistem instruksional disamping pesan,orang, teknik latar dan peralatan. Media
atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi
pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan
atau perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan
yang terkandung pada media tersebut (AECT, 1977). Dari segi kerumitan media dan
besarnya biaya, Schramm(1977)membedakan media rumit dan mahal (big media) dan
media sederhana dan murah (little media).Schramm juga mengelompokkan media menurut
daya liputnya menjadi media massal, media kelompok, dan media individual.
Selain itu, ia juga membuat pengelompokkan lain menurut control pemakaiannya
dalam pengertian portabilitas, kesesuaiannya untuk di rumah, kesiapan setiap
saat diperlukan, dapat tidaknya lajupenyampaiannya dikontrol, kesesuaiannya
untuk belajar mandiri, dan kemampuannya untuk memberikan umpan-balik.
Pengelompokkan lain ialah pengelompokkan yang dikembangkan oleh Allen. Ia
berusaha menghubungkan fungsi media dengan tujuan belajar yang hendak dicapai.
Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas dapat dilihat bahwa
hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang taksonomimedia yang
berlaku umum dan mencakup segala aspeknya.
PERALATAN MEDIA
Peralatan proyeksi (optik) terdiri dari: 1.
Overhead projector (OHP) Peralatan ini menggunakan sistem optic (lensa-lensa)
dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Overhead proyektor
berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi. 2. Microform reader Microform reader ini
adalah peralatan untuk membaca bahan-bahan yang di simpan (dicetak) pada film
dalam bentuk (ukuran) micro.Ada dua bentuk film yang digunakan, yaitu yang
berbentuk gulungan(roll) disebut “micro film’ (ukuran yang umum dipergunakan
ialah film 16 mm dan 35 mm).Ada pula yang berbentuk lembaran disebut
“microfiche”. 3. Proyektor film-rangkai
(film strip projector) Proyektor ini digunakan untuk memproyeksiksn film
rangkai (film strip). 4. Proyektor film-bingkai (slide projector) Fungsi
utamanya adalah memproyeksikan film bingkai.
5. Proyektor film –gelang (film loop projector) Proyektor ini digunakan
untuk memutar film gelang dengan menggunakan system proyeksi depan layar. 6. Proyektor film ( motion picture
projector) Proyektor film ini menggunakan tiga sistem dalam kerjanya yaitu
sistem optik, sistem mekanik dan sistem elektrik.
Peralatan elektronik, terdiri dari:
1. Radio perekam kaset audio ( radio cassette
recorder) 2. Penala radio (tuner) 3. Perekam pita audio (open reel tape
recorder) 4. Perekam kaset audio (cassette recorder) 5. Amplifier 6.
Loudspeaker 7. Perekam kaset audio sinkron (cassette synchrocorder) 8. Perekam
pita video (video tape recorder) 9. Perekam kaset video (video cassette
recorder) 10. Piringan video (video disc) 11. Sambaing video (video cartridge)
12. Video monitor 13. Proyektor video E. Pemilihan Media A.Media Jadi dan Media
Rancangan Ditinjau dari kesiapan pengadaannya media dikelompokkan dalam dua jenis,
yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di
pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media
rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud
atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design). Masing-masing jenis media
ini mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dari media jadi adalah
hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk pengadaannya.Sebaliknya mempersiapkan
media yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan
memeras banyak waktu , tenaga maupun biaya karena untuk mendapatkan keandalan
dan kesahihannya diperlukan serangkaian validisasi prototipnya. Kekurangan dari
media jadi ialah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan media jadi yang dapat
sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran setempat.
B.Dasar
Pertimbangan Pemilihan Media Beberapa penyebab orang memilih media antara lain
adalah: a. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang
media b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang
sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi c. Ingin memberi gambaran
atau penjelasan yang lebih konkret, dan d. Merasa bahwa media dapat berbuat
lebih dari yang bias dilakukannya, misalnya untuk menarik menarik minat atau
gairah belajar siswa. Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media
sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan atau tidak. Mc.Conel (1974) mengatakan bila media itu sesuai
pakailah, “If The Medium Fits, Use it!”.
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur
yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode tertentu akan mempengaruhi
jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media. Media mempunyai manfaat dan fungsi
sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi
lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan
membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui
gambar ataupun video.
B Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan
media pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang
disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.
.
DARTAR PUSTAKA
- The Audio visual Directory. Fairfax, Virginia: National Audio Visual Association, Inc,1981.
- Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kemp, Herold E. Planning & producing Audiovisual. Materials, 1975.
- Schramm, Wilbur. Big Media Little Media: Tolls ang verly Hills. Callifornia, 1977.
- AECT.”The Definition of Educational Technology “,1977
- .Edisi Indonesia diterbitkan CV Rajawali dengan judul
Defenisi Teknologi Pendidikan.( SERI PUSTAKA TEKNOLOGI PENDIDIKAN NO.7)
jika anda menemui kesulitan dalam mengakses makalah ini silahkan hubungi akun facebook saya bobi angel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar