MAKALAH
BIMBINGAN
DI SD
“Tekhnik
Pengumpulan Data Non Tes”
Dosen : Dra.Leley Rosmarini
Oleh :
Alwisinda Wea
Bobi Aryanto Pandie
Daud Yarangga
Faisal Garoda
Florentina Jenanu
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan perlindungan-Nya,kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.Dalam tahap penyelesaian makalah ini,banyak pihak yang
mendukung.Maka dari itu,tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan juga teman-teman yang
telah mendukung .
Dalam makalah ini akan dibahas secara lebih
mendalam mengenai “teknik pengumpulan data non tes”. Dalam
pengumpulan data dapat digolongkan atas 2 bagian yaitu pengumpulan data dengan tes dan pengumpulan
data non tes. Untuk memahami materi secara mendalam maka akan dibahas dalam
makalah ini.
Sebagai
manusia biasa,tidaklah luput dari kekurangan,dan tentunya makalah yang kami susun
masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini di masa
mendatang.
Jakarta, september 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
judul
..........................................................................................
Kata pengantar
.........................................................................................i
Daftar
isi
...................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................1
A.
Latar Belakang
.........................................................................1
B.
Rumusan Masalah
...................................................................1
C.
Tujuan
......................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
.................................................................................2
A.
Pengertian pengumpulan data non
tes ....................................2
B.
Jenis-jenis pengumpulan data
non tes .....................................2
1)
Pengamatan
..................................................................2
2)
Wawancara
...................................................................4
3)
Angket ...........................................................................6
4)
Daftar cek
......................................................................9
5)
Studi dokumen
.............................................................10
6)
Sosiometri .....................................................................11
BAB II
PENUTUP
..........................................................................................15
A.Kesimpulan
..................................................................................15
B. Saran
...........................................................................................15
DAFTAR
PUSTAKA
........................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam upaya untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan
selengkap-lengkapnya tentang peserta didik dan lingkungannya, diperlukan
beberapa upaya dari pihak guru atau konselor untuk dapat membantu peserta didik
agar dapat berkembang secara optimal. Dikenal ada 2 cara yang dapat dilakukan
terkait dengan hal tersebut yaitu :tekhnik tes dan tekhnik non tes. Pada bagian
ini kami hanya akan membahas tentang tekhnik pengumpulan data non tes sebagai
tekhnik mengenal dan memahami individu.
Tekhnik non tes merupakan tekhnik pengumpulan data yang tidak baku dan
merupakan rekayasa dari guru dan
sekolah. Ada pun kegunaan tekhnik non tes adalah mengumpulkan data yang tidak
dapat dikumpulkan dengan tekhnik tes, seperti kebiasaan belajar siswa di
sekolah maupun di rumah. Ada pun dalam pembahasan ini, kami akan membahas
hal-hal mengenai tekhnik non tes yaitu: pengamatan,wawancara,angket,daftar
cek,studi dokumen dan sosiometri.
B.
Rumusan Masalah
Adapun dalam pembahasan makalah ini kami mengangkat beberapa pokok
rumusan masalah sebagai berikut :
1)
Apa itu tekhnik non tes?
2)
Macam-macam tekhnik non tes
3)
Seperti apa contoh dari
masing-masing tekhnik non tes?
C.
Tujuan
Pembahasan makalah ini bertujuan untuk :
a)
Meningkatkan kemampuan dalam
menulis makalah atau karya ilmiah lainnya
b)
Memperdalam pemahaman tentang
tekhnik pengumpulan data non tes
c)
Membantu mahasiswa atau calon
guru dalam upaya untuk membuat makalah atau karya ilmiah lainnya yang berkaitan
dengan pembahasan makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pengumpulan data non tes
Tekhnik pengumpulan data non tes merupakan prosedur pengumpulan data
yang dirancang untuk memahami pribadi
murid yang pada umumnya bersifat kualitatif (nilai dari perubahan yang tidak
dapat dinyatakan dalam angka-angka). Tekhnik ini tidak menggunakan alat-alat yang bersifat mengukur, tetapi
hanya menggunakan alat yang bersifat menghimpun atau mendeskripsikan saja.
Tekhnik ini terdiri dari beberapa macam jenis antara lain pengamatan,
wawancara, angket, daftar cek, studi dokumen dan sosiometri.
B.
Jenis-jenis pengumpulan data non tes
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis pengumpulan
data non tes.
1)
Pengamatan atau observasi
Observasi atau pengamatan adalah
pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati secara langsung
objek yang diteliti atau juga diartikan pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Ciri dari tekhnik observasi atau
pengamatan :
a) Dilakukan sesuai dengan tujuan yang
dirumuskan terlebih dahulu
b) Direncanakan secara sistematis
c) Hasilnya dicatat dan diolah sesuai
dengan tujuan
d) Perlu diperiksa ketelitiannya
Jenis –jenis tekhnik observasi :
a) Observasi sehari-hari
Yaitu tidak
direncanakan dengan seksama, karena pengamatan ini dikerjakan sambil
mengerjakan tugas rutin, juga tidak memiliki pedoman dan dilaksanakan secara
mutlak terhadap tingkah laku murid yang menonjol atau menyimpang.
2
b) Observasi sistematis
Direncanakan
dengan seksama serta memiliki pedomannya, yang berisi tujuan, tempat, waktu
yang menggambarkan tingkah laku observan (murid yang diobservasi)
c) Observasi partisipatif
Observasi
dimana observer berada dalam situasi yang sedang diamati. Contoh, guru
mengamati prilaku siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
d) Observasi nonpartisipatif
Dalam
observasi ini observer tidak turut atau berada dalam situasi kegiatan siswa.
Contoh, guru mengamati tingkah laku seorang siswa yang sedang belajar dengan
guru lain.
Teknik pengumpulan data non tes
dengan pengamatan memiliki kelebihan dan juga kekurangan,antara lain:
Keunggulan metode ini adalah :
1. Observasi merupakan tekhnik yang
dapat langsung digunakan untuk
memperhatikan berbagai gejala tingkah laku murid.
2. Observasi memungkinkan pencatatan
yang serempak dengan kejadian yang penting :
- observasi baik sekali untuk digunakan sebagai tekhnik
untuk melengkapi data yang diperoleh dengan tekhnik lain.
-dalam observasi pengumpulan data
tidak perlu mempergunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang ditelaah
.
Kelemahan metode ini adalah :
- Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
- Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
- Oberservasi sering menjumpai observee yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
- Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.
3
MURID
|
KEGIATAN
|
MENCATAT
BERTANYA
MENJAWAB MENGANTUK
PELAJARAN |
Agus
|
-
|
|
|
|
Rama
|
|
|
-
|
-
|
Rian
|
|
-
|
|
-
|
Opa
|
|
|
-
|
-
|
Hari/tanggal observasi :....................
Berdasarkan observasi diatas, guru akan mengetahui
murid yang aktif dan yang pasif dalam belajarnya.
2) Wawancara
Wawancara informasi merupakan salah
satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari responden
secara lisan, dalam hal ini bisa orang tua, murid,atau orang lain yang diminta
keterangan tentang murid. Contohnya : guru ingin mengetahui informasi dari
murid yang sering bolos dari sekolah.Disini guru dapat mengajukan pertanyaan
tentang: identitas orang tua,jarak dan tempat tinggal,perhatian orang tua
terhadap belajar murid,kegiatan sehari-hari yang dilakukan murid,dan alasan
mengapa sering bolos. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara
langsung dengan responden.Dalam proses wawancara interviewer mengajukan
pertanyaan, baik dengan meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.
Secara garis besar ada dua macam pedoman
wawancara, yaitu:
1. Pedoman wawasan tidak
terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan
ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil
wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.
Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok
untuk penilaian khusus.
2. Pedoman wawancara terstruktur,
yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list.
Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check) pada nomor yang sesuai.
4
Kelebihan wawancara :
1. Data yang diperoleh akan cepat dan
secara langsung.
2. Dapat dilakukan serempak dengan
observasi
3. Dapat dilakukan terhadap setiap
tingkatan umur
Kelemahan wawancara :
1. Membutuhkan waktu lebih lama karena
kesulitan bertemu dengan responden
2. Sangat bergantung kepada kesediaan
kedua belah pihak
3. Menuntut penguasaan bahasa dari
pihak pewawancara.
untuk melancarkan proses wawancara dan mendokumentasikan hasilnya dapat dibuat pedoman wawancara, formatnya dapat dilihat sebagai berikut:
untuk melancarkan proses wawancara dan mendokumentasikan hasilnya dapat dibuat pedoman wawancara, formatnya dapat dilihat sebagai berikut:
Nama SD : .......................................
Alamat :
......................................
PEDOMAN WAWANCARA
1. Waktu wawancara :............
2. Tempat wawancara : ..........
3. Masalah :
...........
4. Responden : ...........
5. Jalannya wawancara : ...........
NO
|
Pertanyaan
|
Deskripsi/
jawaban
|
|
|
|
6. Kesimpulan wawancara
........................................................................
Pewawancara/guru
5
3) Angket
Angket atau kuesioner merupakan
suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga
disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau
direspon oleh responden. Responden(murid)mempunyai kebiasaan untuk memberikan
jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode
penelitian yang harus dijawab responden(siswa) untuk menyatakan pandangannya
terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana
yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas.
Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa
keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden
dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya
dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam. Kuesioner dapat dibagi menjadi empat,
yaitu:
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai
sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan
jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan
tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian
disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah
tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
6
Keuntungan dan kelemahan
angket,antara lain :
Kelebihan angket :
1. Lebih mudah jika responden yang akan
diambil datanya jarak lokasinya cukup jauh.
2. Bila responden berjumlah banyak maka
pertanyaan yang telah disiapkan akan lebih efisein.
3. Memberikan kemudahan bagi responden
untuk menjawab pertanyaan karena dapat berdiskusi terlebih dahulu dengan
responden lainnya.
4. Responden dapat lebih leluasa dalam
menjawab soal kapan saja maupun dimana saja.
Kelemahan angket :
1. Kurang fleksibel
2. Terkadang jawaban yang diberikan
oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan sekitar.
3. Bisa terjadi kesalah tanggapan oleh
responden dalam menjawab pertanyaan.
Petunjuk untuk menyusun angket:
1. Gunakan kata-kata yang tidak
mempunyai arti lengkap
2. Susun kalimat sederhana tapi jelas
3. Hindarkan pemakaian kata-kata yang
sulit di pahami
4. Hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang
tidak perlu
5. Pertanyaan jangan bersifat memaksa
untuk di jawab
6. Hindarkan kata-kata yang bersifat
negatif dan menyinggung perasaan responden.
Contoh angket:
ANGKET MURID
A,. Identitas murid
:..................................................
1.Nama
:..................................................
2.Jenis kelamin
:.................................................
3.Kelas
:.................................................
4. Tempat Tanggal
Lahir:..................................................
7
5. Suku bangsa
:..................................................
6.Agama
:.................................................
7, Tinggal bersama : Orangtua/wali
8.Posisi murid dalam keluarga: Anak ke ........ dari....... orang saudara
B,. Identitas orang tua
1.Ayah
:.......................................................
a. Nama
:......................................................
b.Pekerjaan :.....................................................
c.Pendidikan
:.......................................................
d.Alamat
:.......................................................
2,.Ibu :.......................................................
a.Nama
:.......................................................
b.Pekerjaan
:.......................................................
c.Pendidikan
:......................................................
d.Alamat
:.....................................................
C. Kondisi Fisik
:.......................................................
1.Tinggi Badan
:......................................................
2.Berat Badan
:......................................................
3.Penyakit yang sering
diderita:...................................................
4.Kondisi Badan : Utuh/cacat
D.Cita-cita
:.....................................................
1.Setelah lulus SD
:....................................................
2.Pekerjaan
:....................................................
8
E.Minat terhadap mata
pelajaran:....................................................
1.Mata Pelajaran yang paling
disenangi:.........................................
2.Mata Pelajaran yang tidak
disenangi:...........................................
Butir-butir angket di atas dapat di tambah sesuai
dengan kebutuhan
4) Daftar cek
Daftar
cek adalah suatu daftar pernyataan
yang memuat aspek-aspek yang
mungkin terdapat dalam suatu situasi, tingkah laku, atau kegiatan individu yang sedang diamati. Semua aspek yang akan diobservasi
dijabarkan dalam suatu daftar
sehingga pada waktu observasi, observer (pengamat) tinggal membubuhkan tAnda cek
terhadap ada atau tidak adanya aspek-aspek yang menjadi pusat perhatian
bagi diri individu atau kejadian yang diobservasi. Daftar cek ini dapat digunakan untuk mengobservasi
individu atau kelompok individu.
Gejala-gejala perilaku atau tingkah
laku seseorang yang dapat diobservasi dengan teknik ini antara lain:
kebiasaan belajar, aktivitas belajar dan bekerja, kepemimpinan dan
kerjasama, pergaulan,
dan topik lain
yang relevan dengan kegiatan akademik dan nonakademik dalam
kehidupan sekolah.
Contoh pedoman
observasi dengan menggunakan
metode daftar cek:
Pedoman Observasi: Daftar
Cek
(Individual)
I.
Identitas Siswa
1. Nama : ……………………………………………..
2. Kelas/ program : ……………………………………………..
3. No. Induk/ absen : ……………………………………………..
4. Jenis kelamin : …………………………………………….
5. Tempat/ tgl lahir : …………………………………………….
6. Hari/ tgl observasi : …………………………………………….
7. Tempat observasi :
…………………………………………….
8. Waktu :
…………………………………………….
9
II.
Aspek yang
diobservasi :
Aktivitas belajar seorang
siswa di kelas pada jam
pelajaran matematika.
III.
Petunjuk :
Berilah tAnda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak
pada individu yang diobservasi
NO Pernyataan (Sub-sub
Variabel)
Kemunculan (Ya)
|
1.
|
Membuka buku paket matematika
|
|
2.
|
Berbincang dengan teman
|
|
3.
|
Bertanya kepada
guru tentang materi pelajaran
|
|
4.
|
Berdiskusi dengan
beberapa teman tentang materi
Pelajaran
|
|
5.
|
Mendengarkan
penjelasan guru
|
|
6.
|
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
|
|
5) Studi dokumen
Studi dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.
Dokumen dapat dibedakan menjadikan
dokumena primer ( dokumen yang ditullis oleh orang yang langsung mengalami
suatau peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada orang
lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya otobiografi.
10
Kelebihan studi dokumentasi adalah:
1. Untuk subjek penelitian yang sukar,
studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian
2. Analisis longitudinal, menjangkau
jauh ke masa lalu
3. Besar sampel, dengan dokumen-dokumen
yang tersedia, teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar
karena biaya yang diperlukan relatif kecil.
Kelemahan studi dokumentasi adalah:
1. Tersedia secara selektif. Tidak
semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
2. Tidak lengkap, Karena tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
Format yang
tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan dokumen yang berbeda
dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat bermacam-macam sehingga
bisa mempersulit pengumpulan data.
Contohnya :
·
otobiografi. Otobiografi merupakan karangan
yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang.
Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa lampau atau hanya
beberapa aspek kehidupannya saja.
·
Raport atau
catatan siswa lainnya seperti: absen, buku induk siswa, serta dokumentasi
seperti foto siswa.
6) Sosiometri
Sosiometri bertujuan untuk
memperoleh informasi hubungan atau interaksi sosial di antara murid. Melalui teknik
ini guru dapat mengetahui tentang :
a. Murid yang populer(banyak di
senangi teman)
b. Yang terisolir(tidak di pilih atau tidak di senangi teman)
c. Klik(kelompok kecil,2-3 orang murid)
11
Proses ini di dasarkan atas
penelaahan terhadap perasaan anggota pribadi seorang anggota kelompok terhadap
anggota lainya,yaitu dinyatakan dengan pilihan yang di sukai dan atau yang
tidak di sukai oleh masing-masing anggotanya.Sosiometri penggunaannya bagi guru
adalah alat untuk meneliti sruktur sosial dari suatu kelompok individu dengan
dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing
anggota kelompok yang bersangkutan.
Di samping itu sosiometri dapat di gunakan untuk:
1. .Memperbaiki hubungan
insani(humanrelation) diantara anggota-anggota kelompok tertentu.
2. Mentukan kelompok kerja
3. Meneliti kemampuan memimpin seorang
individu dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.
Keunggulan :
Mungkin kelebihan terbesar teknik sosiometri adalah teknik ini memberikan informasi obyektif mengenai fungsi-fungsi individu dalam kelompoknya, dimana informasi ini tidak dapat diperoleh dari sumber yang lain.
Kelemahan :
- Perlu diketahui bahwa tes sosiometri, tidak memberikan jawaban yang pasti. Tes ini hanya bisa memberikan indikasi struktur social atau petunjuk bagi peneliti tentang individu pada periode tertentu.
- Seluruh teori sosiometri atau postulatnya belum dites dan dikembangkan sampai pada tingkat yang tak tersangkal kebenarannya.
- Siswa cenderung memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan kegiatan (sosiogroup) melainkan atas dasar simpati dan antipati (psychogroup).
12
Contoh kartu pilihan sosiometri
Tanggal..........................
Nama .......................... |
Teman yang
disukai untuk belajar bersama
|
1.
2. 3. |
Pemilih Dipilih
KET
|
SD PPGT SETIA BUDI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
|
1
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
3
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
4
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
5
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
6
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
7
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
11
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
12
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
13
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
13
|
14
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
14
|
15
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
15
|
16
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
16
|
17
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
17
|
18
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
18
|
19
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
19
|
Jumlah
|
2
|
4
|
1
|
3
|
0
|
1
|
0
|
2
|
0
|
1
|
0
|
1
|
5
|
1
|
3
|
0
|
0
|
0
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
SOSIOGRAM
Kelas : 6
sekolah : PPGT SETIA BUDI
sekolah : PPGT SETIA BUDI
|
|
9
|
11
|
17
|
18
|
2
|
8
|
15
|
3
|
10
|
12
|
6
|
19
|
16
|
4
|
1
|
5
|
7
|
14
|
Keterangan :
1. Siswa nomor 13 adalah siswa yang terpopuler
2. Terdapat siswa yang membentuk klik ,seperti nomor 13 dan 2
3. Siswa nomor 5,7,9,11,16,17 d1n 18 adalah yang terisolir karena tidak ada seorangpun yang memilih
1. Siswa nomor 13 adalah siswa yang terpopuler
2. Terdapat siswa yang membentuk klik ,seperti nomor 13 dan 2
3. Siswa nomor 5,7,9,11,16,17 d1n 18 adalah yang terisolir karena tidak ada seorangpun yang memilih
: pria : wanita
14
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknik non tes merupakan teknik pengumpulan data yang tidak baku dan
merupakan rekayasa dari guru dan
sekolah. Ada pun kegunaan tekhnik non tes adalah mengumpulkan data yang tidak
dapat dikumpulkan dengan teknik tes, seperti kebiasaan belajar siswa di sekolah
maupun di rumah.Teknik non tes meliputi: pengamatan,wawancara,angket,daftar
cek,studi dokumen dan sosiometri. Semua teknik ini dilakukan oleh guru atau
konselor untuk mengetahui, mangatasi masalah atau memotivasi siswa dalam
belajar.
B.
Saran
Dalam upaya untuk mengumpulkan data kita harus memperhatikan masalah apa
yang akan diteliti dan metode apa yang digunakan.Kita harus mampu menyesuaikan
masalah penelitian dengan metode yang digunakan.Sebagai seorang guru atau
konselor seharusnya mampu untuk mengatasi
masalah siswa dengan berbagai macam pendekatan, tidak hanya menggunakan
teknik non tes saja.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kartadinata,Sunaryo,dkk.1998.Bimbingan di Sekolah Dasar.Bandung.
Erman Amti, dan Marjohan.,(1991).Bimbingan dan Konseling.Jakarta:Dirjen
Dikti.
http// Teknik pengumpulan data non
tes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar